49. Kenapa?

5K 789 268
                                    

Hallo👋

Happy reading💜

Hari sudah semakin gelap, tapi Natno dan Lauda masih asik bermain golf. Entah kenapa, menurut Natno kalau bermain golf di malam hari itu lebih menyenangkan

"Kakek?" Ucap Lauda pelan

"Iya?" Sahut Natno

"A..aku bo..boleh minta tolong gak?" Tanya Lauda gugup

"Minta tolong apa?" Tanya Natno curiga

"Ini tentang Vano, kata Bu Amki minggu depan Vano akan kembali ke Indonesia, aku minta kakek untuk bicara pada Feby agar dia tidak ngedeketin Vano lagi" Jawab Lauda meremas kuat ujung sweaternya

"Vano? Lelaki itu? Tadi katanya kamu tidak dendam? Tapi sekarang kamu minta bantuan kakek" Ucap Natno terkekeh

"Aku memang tidak dendam tapi aku hanya tidak mau kalau Feby selalu mendapatkan apa yang dia inginkan" Ucap Lauda cemberut

"Terus kamu mau apa?" Tanya Natno yang sukses membuat Lauda tercengang

"Kakek mau bantu aku?" Tanya Lauda memastikan

"Kakek akan lakukan apapun demi cucu kakek" Jawab Natno tersenyum

"Aku hanya minta tiga permintaan, aku gak mau Feby bahagia, buat dia tersiksa! Tidak, bukan hanya dia buat seluruh keluarganya kesusahan!" Ucap Lauda serius, sebelumnya Lauda merasa tidak enak jika terus mengganggu Feby tapi karena kepikiran dulu Feby pernah mengkhianatinya, Lauda jadi semangat untuk mengganggu Feby kembali

"Hanya itu?" Tanya Natno, Natno berpikir kalau permintaan Lauda sangat sederhana bahkan bisa di bilang seperti permintaan anak TK

"Bukan hanya itu, aku juga mau Vano" Jawab Lauda membuat Natno tampak terdiam

"Kakek bisa membakar seluruh dunia untuk kamu, tapi kakek tidak bisa memberikan seorang pria kepada kamu, kamu tahu kenapa? Karena titik paling susah manusia terdapat di hatinya! Jika saja pria yang kamu inginkan memang menyukaimu juga, mungkin sudah dari dulu dia akan nyamperin kamu" Perkataan Natno mampu membuat Lauda terdiam, ia juga berpikir apa yang Natno ucapkan memang benar adanya

"Tapi aku suka sama Vano" Ucap Lauda sambil membanting stick golf

"Jaga sikap kamu kepada kakek Lauda! Jangan rendahin diri karena seorang pria!" Ucap Natno melotot tajam kepada Lauda

"Kenapa kakek gak pernah ngerti aku? Aku hanya minta Vano! Aku ingin Vano! Kenapa kakek gak bisa ngabulin permintaan aku?" Tanya Lauda memberanikan diri, sebelumnya Lauda tidak pernah berani atau pun membentak Natno, tapi sekarang Lauda merasa berani karena keinginannya kepada Vano terlalu kuat

"Bukan Kakek yang gak bisa ngabulin permintaan kamu! tapi Vano nya yang gak suka kamu" bentak Natno seraya pergi meninggalkan Lauda

"TAPI AKU SUKA VANO!" teriak Lauda dari belakang seraya menyusul Natno
----

sudah menunjukkan pukul 12.00 tapi Jovan masih sibuk bermain Ludo king. Jovan terlalu asik main hingga melupakan tujuan awal ia datang ke cafe untuk apa, sebenarnya Feby sudah dari tadi mengomel kepada Jovan karena belum satupun Jovan mengerjakan tugas

"Ini udah ke empat kalinya lo kalah main! Sekali lagi lo kalah, lo harus buru-buru selesaikan tugasnya!" Ucap Feby tidak santai kepada Jovan

"Iya tenang aja bawel lo!" Jawab Jovan masih asik main

"Sebenarnya lo kesini mau apa sih? Main Ludo apa mau ngerjain tugas?" Tanya Feby jengah melihat kelakuan Jovan

"Main sambil belajar, tapi gue lebih suka mai.."

BACK YOUNG [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang