67. Kepingan kenangan

3.5K 752 136
                                    

Hallo🤗

Happy reading 💜

Pagi ini Feby terbangun dengan keadaan yang sudah mendingan membaik dari sebelumnya, hari ini adalah hari Minggu jadi ia bisa bersenang-senang bersama kedua bebesnya itu karena kebetulan hari ini Hani sudah balik dari mudiknya.

"Bener juga, sekarang gimana keadaan keluarga gue? Omg! Sertifikat caffe gue!" Ucap Feby mendadak serangan jantung kecil.

"Kayanya sekarang gue harus kesana!" Gumamnya lagi.

Feby segera menghubungi nomor Hani untuk menanyakan tentang keberadaan sertifikat itu.

Feby
"Hani? Sertifikat caffe gue udah ketemu belum?"
Tanya Feby gelisah.

Hani
"Walaikumsalam, udah dari dulu."
Jawab Hani membuat Feby setengah kesal.

Feby
"Kapan? Dan di mana lo temuin nya?"
Tanya Feby lagi.

Hani
"Kalau gak salah di kolong meja deh, emangnya kenapa?"
Tanya Hani penasaran namun saat itu juga langsung menyadari.

Hani
"Kita kan mau nyerahin sertifikat itu kepada pak Natan?"
Lanjut Hani terkejut.

Feby
"Lo juga lupa? Lo tahu kenapa kita bisa lupa? Padahal itu hal yang penting?"
Tanya Feby.

Hani
"Gak tahu, aku juga gak paham, sekarang aku sama Bu Rena bakal jemput kakak, kakak tunggu aja di sana oke?"
Jawab Hani.

Feby
"Oke gue tunggu, cepetan kesininya jangan lama-lama."
Ucap Feby sebelum ia menutup telponnya.

Tanpa menunggu lama Feby langsung berlari menuju kamar mandi untuk melakukan ritual membersihkan diri.

•••

Setelah melewati berbagai rintangan akhirnya Feby dan kedua temannya sudah duduk di kursi mobil. Seperti biasa Rena duduk sendirian di depan karena menyetir mobil sedangkan dua sejolinya lagi duduk di jok belakang.

"Parah ibu juga lupa tentang sertifikat itu, menurut kalian kenapa bisa gitu ya?" Tanya Rena menjadi kebingungan.

"Aku aja yang pemeran utamanya bisa lupa apalagi kalian." Jawab Feby.

"Sekarang kita kemana dulu? Ngambil sertifikat itu atau langsung kerumah kak Zolla?" Tanya Hani.

"Ngambil sertifikat dulu lah, baru kita kerumah aku." Jawab Feby.

"Ternyata otak kamu jadi eror setelah mudik dari rumah nenek?" Ucap Rena kepada Hani.

"Maklum di sini banyak polusi gak kayak di sana, banyak kerbau." Jawab Hani sombong.

•••

Akhirnya mereka sudah sampai di depan caffe Friend Zone, tanpa menunggu lama lagi mereka langsung masuk kedalam.

Saat Feby masuk ia sangat terharu karena caffe nya masih ramai pengunjung terutama anak muda dan anak sekolahan.

"Caffe gue masih laris padahal udah hampir beberapa bulan gue tinggal." Gumam Feby terharu.

"Ayo kak." Ucap Hani membawa Feby sama Rena masuk kedalam ruangan terlarang.

Hani langsung berjalan kearah laci meja tempat Zolla biasa duduk, lalu Hani membuka laci itu dan mengambil sebuah amplop berwarna coklat yang berisi sertifikat.

BACK YOUNG [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang