24. Venus

7.8K 957 65
                                    

Hallo👋
Salam panas dari destifahila😁

Esoknya..

Feby sekarang sudah berada di area sebuah mall, bukan untuk berbelanja tetapi ia hanya ingin numpang ketoilet saja.

Setelah selesai acara di toilet nya ia pergi keluar hendak menuju jalan menunggu kedatangan Rena dan Hani, saat di perjalanan melewati parkiran ia tak sengaja melihat seseorang yang sedang di pukuli oleh pria paruh baya, betapa terkejutnya saat ia melihat orang itu.

“Ve..Venus?” Gumam Feby sambil bersembunyi di balik dinding.

Feby tidak tahu harus ngapain untuk menolong Venus, tapi tiba-tiba ia mendapatkan Hidayat untuk bagaimana cara ia bisa menolong Venus.

"VENUS LO DIMANA? INI MAKANAN BUAT GUE?" Teriak Feby keras.

"Kenapa jadi bawa-bawa makanan sih?" Batin Feby menggerutu.

Venus dan pria itu mereka sama-sama terkejut saat mendengar seseorang meneriaki nama Venus, meskipun sedikit kesal pria itu melepaskan cekalan tangannya dari baju Venus.

"Nanti papah kesini lagi dan kalau jawaban kamu tetap sama! Papah gak akan segan-segan menyerang orang-orangmu!" Ancam pria itu yang notabenenya sebagai papahnya Venus.

"Mau seribu kali pun papah menanyakan hal itu, tetap jawaban aku tidak!" Jawab Venus datar tapi membuat pria itu marah dan hendak memukul Venus lagi tapi aksinya terhenti karena seseorang meneriaki nama Venus lagi.

"VEVEN LO DENGER GUE GAK SIH? LO DIMANA? GUE UDAH CARI-CARI LO KEMANA-MANA." Teriak Feby sekali lagi.

"Maapkan gue yang sok kenal ini." Batin Feby merasa malu kepada Venus.

Pria itu menurunkan kembali tangannya, ia pergi dari sana menyisakan Venus yang masih memeganngi lukanya, jujur saat ini Venus merasa bingung karena seseorang meneriaki namanya, ia berpikir kalau orang itu mengenalnya buktinya dia meneriaki nama Venus.

Feby melirik kearah tadi dan di sana ia tidak melihat pria tua itu tetapi ia melihat Venus yang memandangnya, Feby keluar dari persembunyiannya dan hendak menghampiri Venus niatnya ingin menanyai kabarnya, tetapi belum sempat ia berjalan Venus sudah berbalik kebelakang guna untuk menghindari Feby.

"Kenapa harus dia sih yang lihat?" Batin Venus menggerutu kesal.

"Eh? Oi lo berhenti disana!" Titah Feby menyusul Venus yang berjalan cepat. Tetapi lelaki itu tidak menggubris perkataan Feby ia malah terus melanjutkan perjalanan, tentu saja Feby merasa kesal karena merasa tidak di hargai.

"HEII! JUSTIN BERHENTI DISANA!" Teriak Feby berlari menyusul Venus, saat Feby sudah mensejajarkan langkahnya ia berhenti di depan membuat Venus menghentikan langkahnya.

"Apa?" Tanya Venus datar kepada seseorang yang menghalangi jalannya.

"I..itu w..wajah lo lu..luka." Jawab Feby mendadak gelalapan sambil menunjuk wajah Venus yang memar.

"Terus?" Tanya Venus masih datar.

"Nggak di obatin? Nanti infeksi loh." Ucap Feby.

"Nggak!" Jawabnya datar setelah itu ia melangkah pergi, tetapi Feby hentikan, meskipun Feby tidak terlalu tahu tentang Venus tapi ia merasa kasihan saat melihat wajahnya yang babak belur, ia merasa tidak tega.

BACK YOUNG [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang