12; changed (M)

11.4K 485 28
                                    

Tangannya meremas kuat bisep taehyung, memukul dada taehyung dirasa pasokan udaranya menipis yang ia ingat adalah di saat taehyung menciumnya secara agresif membuat ciuman memabukkan yang mana membuat jungkook membalasnya.

Cukup lama hingga berakhir jungkook memukul dada taehyung dan ciuman terlepas, dadanya naik turun mengambil pasokan udara tersenyum ke arah yang lebih tua dibalas senyuman tak kalah candu.

" Hyung.. Aku menyayangimu " Tangan mengusap surai blonde coklat itu, manatap penuh sayang pada kakak nya matanya tak berkedip melihat wajah tampan bak pangeran di hadapannya.

" Aku juga mencintaimu, kim jungkook " Taehyung tersenyum, masih dengan tubuh mengukung di atas kasur bibir mereka berdua sudah bengkak jutaian air liur membasahi bibir keduanya hingga suara pintu terbuka membuat taehyung terlonjak kaget hingga jatuh ke lantai.

" Ah, sialan! " Taehyung mengelus pinggangnya sakit mendapat kekehan ringan dari adiknya, menatapnya malas karna sungguh ini sakit sekali.

Dokter dengan setelan putih lengkap dengan alat medis di sekujur tubuhnya itu berjalan mendekat ke ranjang jungkook, mengelus rambut jungkook halus membuat geraman rendah keluar dari bibir taehyung.

" Tn. Jungkook, anda sudah di perbolehkan pulang hari ini saya sudah memberikan resep vitamin untuk kesehatan janin dan beberapa obat yang harus diminum " Jungkook mengangguk tersenyum menatap sang dokter, akhirnya dia bisa pulang dengan begitu ia bisa bertemu dengan jimin secepatnya.

Taehyung berdiri, diam lebih tepatnya menatap jungkook yang tersenyum lebar, hatinya sedikit menghangat melihat senyuman itu dimana sudah lama tidak melihat senyuman terpancar dari wajah mengemaskan itu.

" Hyung, aku bisa bertemu jimin hyung secepatnya! " Pekik jungkook membuat hati taehyung seakan di remas begitu saja, apa dia harus menyerah untuk mendapatkan cinta adiknya namun hatinya masih menolak.

•••

Suasana rumah sangat sepi sepeninggal mereka berdua, sudah lama taehyung tidak menapakkan kakinya dirumah ini semenjak pertengkarannya dengan jungkook tahun lalu, peduli setan dengan irene hatinya sudah menutup sempurna untuk wanita itu.

" Hyung~ " Jungkook memeluk tubuh taehyung, menggerakkan tubuhnya kekanan dan ke kiri membuat taehyung terkejut lalu membalas pelukan adiknya.

" Hyungie disini saja.. Jangan pergi lagi kookie sendirian disini " Entah otaknya blank sejak kapan jungkook menjadi manja dengannya seperti ini, perutnya merasakan banyaknya kupu-kupu bersarang tersenyum lebar memejamkan matanya.

" Iya manis, hyung disini untukmu " Kepala taehyung bertumpu pada pundak jungkook, mengelus punggung mungil adiknya rasanya untuk selamanya ia tak rela melepas pelukan ini namun jungkook lebih dulu melepaskan.

" Janji hyung, j-jangan memarahi kookie lagi, jangan memukul kookie lagi membentak, menampar seperti dulu hiks jangan mengatai kookie jalang j-jungkookie bukan jalang hyungie.. " Matanya memanas mendengar tuntunan ucapan adiknya, dapat taehyung lihat mata jungkook sudah berkaca menahan isakannya makan dengan cepat ia membawa jungkook ke pelukannya.

" Maaf, sungguh maaf.. Aku tidak akan melakukannya lagi, janji " Mengecup pucuk kepala jungkook berkali-kali dengan sayang, tak lupa tersenyum kala adiknya menyandarkan kepalanya pada dada bidangnya.

" Besok pagi berangkat sekolah denganku, tidak ada penolakan jung aku akan bertanggungjawab atasmu mulai hari ini disini, kau mengerti? " Taehyung mengelus perut jungkook sayang , jungkook menatap taehyung dengan mata sembab dan hidung bagirnya yang memerah membuat taehyung harus mengigit pipi dalamnya menahan gemas.

Maka jungkook hanya bisa mengangguk pasrah, kembali menenggelamkan kepalanya pada dada sang kakak mendapat elusan lembut di kepalanya.

•••

Forbidden Bond | Taekook✔Where stories live. Discover now