14; married?

4.8K 403 120
                                    

jimin meremas kain meja, menampakan guratan urat terlihat di sekitar punggung tangannya. jungkook terdiam melihatnya saja sudah membuat tubuhnya meremang dipikir yang jimin lakukan adalah menyakitinya atau menampar dan semacamnya, namun ia salah.

jimin bangkit lalu tersenyum hangat ke arahnya, lalu pergi begitu saja meninggalkan jungkook dengan renyitan bingung di dahinya, padahal dirinya sudah menyiapkan diri jika akan dihajar oleh mantan kekasihnya itu.

" hahh, baiklah sebaiknya aku harus pulang sekarang hyungie pasti sudah menunggu "
bibirnya tersenyum tipis mengelus perutnya yang sudah sedikit membuncit, perasaan senang dan lega ia rasakan karna sudah berhasil mengatakan hal sejujurnya pada jimin.

entah mengapa perasaan tidak enak menghantuinya sedari tadi, mobil taxi yang melaju dengan kecepatan sedang di tambah bunyi musik samar-samar tak mampu membuat dirinya tenang, hingga matanya menangkap segerombolan orang bergerumbul melingkar.

" pak bisa tolong berhenti sebentar " mobil berhenti, tanpa pikir panjang jungkook langsung bergegas keluar entah mengapa pikiran dan hatinya berkecamuk tidak tenang, tubuhnya menerobos hingga mencapai barisan terdepan.

tubuhnya menegang disaat ia melihat taehyung tergeletak dengan darah segar mengalir dari dahi dan hidungnya, tubuhnya ambruk bersimpuh, air matanya lolos jatuh begitu saja.

" tidak, tidak mungkin taehyung tidak!! " jungkook menangkup pipi taehyung, menepuknya pelan tak peduli dengan darah yang mengenai tangannya. Dengan cepat jungkook mengangkat tubuh taehyung membawanya masuk ke dalam taxi.

" KERUMAH SAKIT SEKARANG CEPAT!! "
nadanya bergetar, wajah taehyung di pangkuannya dengan darah terus mengalir adalah pemandangan yang bahkan ia tak mau melihatnya seumur hidupnya sekalipun.

" hyungie hiks, kumohon bertahan hiks ampun hyung kookie berbohong ampun " isak tangis jungkook seakan mengalun menjadi latar kesunyian dalam mobil, tubuhnya bergetar hebat hatinya hancur semuanya.. ia tidak tau apa yang terjadi pada taehyung tubuhnya bahkan tidak merespon sama sekali.

beberapa menit kemudian sampailah dirinya di lobby rumah sakit, jungkook membuka pintu kasar mengendong bridal tubuh taehyung dengan sedikit kesusahan masuk dengan tangisan memilukan hingga seluruh pasang mata mengarah padanya.

" kemari tuan, biarkan dokter menanganinya " jungkook merebahkan tubuh taehyung pada kasur rumah sakit, ia melihat suster dengan tergesa mendorong tubuh taehyung memasuki ruang IGD, jungkook melihat pintu IGD yang tertutup setelahnya airmatanya masih terus mengalir membasahi pipi serta kanvas lehernya.

" a-ahh sakithh " jungkook meremas perutnya, keringat dingin mulai bercucuran hingga seseorang menahan tubuhnya yang akan ambruk dan semuanya gelap.

•••

" mmh " jungkook mengendarkan pandangannya, memfokuskan pada titik cahaya. Kepalanya pening sekali entah apa yang terjadi padanya sekarang hanya ada ruangan putih dengan bau obat-obatan menyengat.

ia melihat pintu terbuka menampilkan seorang dokter dengan suster mendekatinya, memeriksa keadaannya dan tersenyum.

" syukurlah anda sudah sadar, perlu di ingat kondisi kandungan anda lemah dan dimohon untuk tidak banyak berfikir dan melakukan hal berat demi keselamatan janin anda baiklah jika begitu saya permisi masih banyak pasien yang harus saya tanggani " sebelum dokter itu pergi dengan cepat jungkook menahannya, menatap dengan mata sembab ke arah dokter muda tersebut.

" b-bagaimana kondisi taehyung, kim taehyung korban kecelakaan yang tadi saya bawa kemari " dokter sempat mengernyit bingung, lalu setelahnya ia mengangguk paham dan tersenyum hangat padanya.

Forbidden Bond | Taekook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang