03; jimin

19.1K 889 26
                                    

Pagi cerah dengan hembusan angin yang menyapu kulit jungkook,cahaya silau matahari terpancar masuk dari jendela kamar bernuasa silver dengan hiasan dinding bewarna abu-abu.

Jungkook mengerjapkan matanya, membuka matanya perlahan. Mencium aroma khas bercintanya semalam yang masih tercium kuat dalam lubang hidungnya.

Jungkook mengubah posisinya menjadi posisi duduk di atas kasur, menyandarkan tubuhnya pada headboard kasur besar di kamar yang tak asing baginya, hanya ada dirinya seorang dalam kamar ini.

Jungkook baru sadar jika ia tidur tidak mengenakan busana sama sekali hanya ada selimut yg menutupi setengah tubuhnya, ingatannya berputar bagaimana semalam kakaknya melakukan hal yang serupa lagi.

" Apa hyung melakukannya lagi, padaku? "
Jungkook memijit pelan keningnya sesekali memejamkan matanya. Melirik jam pada dinding kamar taehyung

Pukul 5 dini hari, dan taehyung sudah tidak ada mungkin berangkat lebih awal.
Ia berusaha bangkit nyeri di lubangnya sungguh luar biasa.

Dengan langkah tertatih memasuki bilik kamar mandi dan membersihkan diri untuk berangkat sekolah.

•••

Jungkook tau hari ini akan terlambat namun lubangnya nya sangat sakit untuknya berlari saat ini begitu ngilu, karena ia lupa untuk memberikan obat karna terburu-buru.

" Nghh─ ayolah kau bisa jung" Ringis jungkook memaksakan dirinya untuk berlari menuju kelas dengan langkah tertatih tapi ia yakin akan bisa walaupun, sesekali meringis.

Beberapa kelas ia lalui akhirnya dirinya sampai di depan ambang pintu kelasnya, jungkook berdiri sejenak mengambil beberapa udara untuk menstabilkan nafasnya.

" Selamat pagi, ssaem " Sapa jungkook dengan sopan sembari membungkukkan badannya ramah.

" Yak! Jung, Terlambat lagi, sudah berapa kali kau berbuat seperti ini "

" Ah, maafkan saya " Jungkook tertunduk kala guru yang terkenal killer di depannya sedang memegang penggaris panjang untuk mengukur jaring-jaring dalam matematika.

"Ada apa dengan lehermu jung? "
Jungkook membulatkan matanya seakan terkejut dengan yg barusan ia dengar, apa taehyung memberi tanda yang begitu banyak dan bahkan jungkook tidak menyadarinya sama sekali, jungkook hanya terdiam mengalihkan pandangannya.

" Yak, kim jungkook "

" Ah itu i itu, "

"Katakan saja jung jika kau semalam bercinta dengan jalang murahan"
Celetuk Jimin di lanjutkan menertawakan jungkook yang masih tertuduk, Seketika seisi kelas menertawakan ucapan jimin barusan.

" Sudah, hentikan!. Duduk ke mejamu jung "Jungkook hanya mengangguk lemah

Jungkook berjalan menunduk tak berani menatap sekeliling, melewati satu persatu meja sekali dirinya melangkah menuju mejanya satu umpatan berhasil membuatnya seakan tersiram.

Pelacur!

Kotor!

Jalang!

Jungkook menahan air mata yg sudah mengenang di sudut matanya berkedip sekali saja mungkin sudah akan terjatuh, peduli setan dengan tanda yang menempel pada ceruk lehernya.

•••

bel makan siang di bunyikan seketika siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah. Lain halnya dengan jungkook yang hanya duduk termenung memainkan pensilnya menggambar di buku yg entah ia menggambar apa.

"Jung " Jungkook menoleh ke arah sumber suara, hanya menatap sekilas yang sebelumnya memberi senyum simpul kepada orang di sampingnya.

" Sudah makan? " Jungkook hanya mengeleng pelan melanjutkan menggambarnya.

Pria itu duduk di sebelah bangku meja Jungkook yg kosong, memperhatikan wajah manis jungkook yang selalu menjadi pujaannya selama ini walau ia tau jungkook akan menolaknya mentah-mentah.

" Makanlah, " Tangannya terulur mengusap surai coklat jungkook, halus seperti sentuhan yang jungkook pernah rasakan sebelumnya.

" Nanti saja hyung, tidak nafsu " Perlahan Jungkook menurunkan tangan pria surai hitam tadi seraya tersenyum tipis melihatnya

"Jangan pikirkan perkataan jimin barusan "
Ia mengangguk paham yang di katakannya walau tau rasanya ingin sekali meninju wajah jimin sekarang juga jika ia tidak ingat bahwa─




─Jungkook menyukainya.

•••

Bugh!

Bugh!

Bugh!

3 pukulan berhasil mendarat pada rahang jimin, dengan tanpa sepengetahuannya dirinya langsung di hajar habis-habisan seperti ini. " Kau apakan adikku, sialan! "

Bugh!

Satu hantaman pada pipi kananya membuat darah segar mengalir dari sudut bibirnya, bukan main pukulan pria berkulit tan yang menjadi lawannya saat ini.

" Adikmu si jalang itu, kim taehyung "
Jimin mengatakannya walaupun wajahnya sudah memar oleh hantaman tak main-main taehyung dan bibirnya yg berdarah akibat beberapa bogeman mentah.

"Jaga ucapanmu, bajingan! "

Bugh!

Taehyung memukul tepat pada uluh hati jimin peduli setan, kesadarannya sudah di ambang batas sekarang, tak peduli walau jimin harus mati di tangannya hari ini juga.

" Hei! Apa yang kalian lakukan?! "

"Sialan!"

•••

Jungkook masih terdiam memikirkan kejadian yang bahkan dirinya tak percaya sama sekali, tak habis pikir jika jimin setega itu mengatakannya di depan banyak orang hatinya memanas saat ini entah, kenapa di saat seperti ini malah taehyung yang ingin ia jadikan sandaran.

"Jung! Taehyung bertengkar lagi "
Jungkook menghentikan lamunanya beranjak bangkit dari kursinya, sebenarnya ini bukan kali pertama rumor taehyung yang sering bertengkar bahkan menghabisi siswa sekolah, tapi jungkook takut kali ini jika korbannya adalah─

"Dia menghabisi jimin di belakang sekolah"

•••


Vote nya dlu ngab /ngemis/

19/5/21Tanggal jadian kita

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


19/5/21
Tanggal jadian kita

Forbidden Bond | Taekook✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora