16; hurtful

3.9K 327 38
                                    

Sejak kejadian malam itu pikiran jungkook terulur dengan taehyung, taehyung butuh pekerjaan dan itu siapa lagi jika bukan untuknya dan calon anaknya belum lagi jika nanti dirinya harus berhenti sekolah ya mau tidak mau bagaimanapun juga semakin hari perutnya akan semakin membesar.

Jungkook kalut dalam pikirannya hingga tak sadar ia memberi banyak selai pada roti tawar di tangannya, " aih, kebanyakan " ucapnya mengurangi selai tersebut dan mengembalikan kembali pada wadahnya.

" sayang " jungkook menoleh kebelakang, itu suara taehyung ah benar ia lupa jika taehyung sekolah hari ini anak itu bahkan sudah lengkap dengan seragam dan juga tas serta sepatunya.

" sudah ku bilang berapa kali Hyung, pakai sepatumu diluar " taehyung terkekeh geli dengan omelan jungkook, memeluk tubuh sintal itu dari belakang dan menciumi tengkuknya membuat jungkook sedikit merasa merinding dibuatnya.

" maaf, sayang tidak berangkat? " tanya taehyung, jungkook menggeleng jujur saja kepalanya masih terasa pusing morning sickness yang dialaminya sungguh membuatnya sedikit kewalahan.

" nanti pulang ingin menitip sesuatu? " tangannya mengelus pelan perut kekasihnya dengan lembut, jungkook masih sibuk mengolesi selai roti tawar untuk taehyung.

" tidak perlu Hyung, ini makan " jungkook memberikan roti tawar berisi selai kacang itu pada taehyung segera dilahap oleh yang lebih tua, jungkook memandangi taehyung yang memakan roti itu dengan lahap jelas sekali jika taehyung belum makan dari kemarin.

Tangannya terulur memasangkan dasi yang taehyung kenakan, wajahnya sedikit mendongak hingga.. Tatapan mereka bertemu terdiam saling memandangi satu sama lain, taehyung menatapnya ia bisa melihat wajahnya yang semakin tirus terlihat sekali bahwa banyak beban yang di pikul nya.

Airmatanya jatuh begitu saja masih menatap wajah pujaan hatinya tangannya terulur mengelus rahang sang dominan, mengecupnya untuk memberitahu bahwa tulus ia sangat mencintainya.

" jangan menangis " taehyung berucap lirih, menghapus air mata jungkook menggunakan jarinya " semua akan baik-baik saja, aku berjanji sayang " taehyung tak bodoh dengan apa yang ada dipikiran jungkook ia tau jungkook sedih karena perubahan pada fisiknya dirinya pun menyadari jika tubuhnya semakin tidak terurus.

Jungkook mengeluarkan selembar uang dalam kantongnya memberikan pada taehyung, taehyung sempat bingung dengan apa yang jungkook lakukan " makan siang dan sore jangan sampai kelewat, aku mencintaimu hyung ".

Taehyung mengerutkan dahinya terlampau bingung dengan apa yang jungkook maksud tidak ingin berlama ia mengangguk memasukkan uang itu pada sakunya lalu bergegas keluar rumah.

Jungkook menghela napasnya kasar, mendudukkan dirinya pada kursi seraya memijat keningnya yang sedikit pusing.

" apa aku harus bekerja? "

•••

Taehyung memacu kencang motornya menyusuri jalanan yang ramai sungguh ia tak sanggup berlama menatap wajah sedih jungkook katakanlah ia adalah kakak sekaligus lelaki paling brengsek di semua kalangan memang penyesalan memang datang di akhir.

Ia meremat kuat stang motornya dadanya sesak buliran air mata sudah mengenang dipelupuk matanya.

Sesampainya di parkiran sekolah taehyung buru-buru berlari masuk kedalam ruang kelasnya tak mempedulikan beberapa sapaan yang diberikan padanya, mendudukkan dirinya dan menyembunyikan wajahnya pada lipatan lengannya.

" tae? " taehyung masih terdiam enggan menjawab siapa yang dengan lancang menyentuh lengannya hingga detik berikutnya mendongakkan wajahnya melihat siapa yang datang.

Forbidden Bond | Taekook✔Where stories live. Discover now