7 - awan, pelangi, bulan.

3.8K 784 15
                                    

Doyoung masuk keruangan Jaehyun dan memberikan dua lembar kertas yang dimasukkan ke dalam map coklat.

"Menurut lo gimana?" tanya Doyoung.

Jaehyun melirik Doyoung lalu membuka map itu.

"Dari siapa?" tanya Jaehyun balik.

Doyoung mengedikkan bahu nya. "Tadi pagi masuk, dia minta sponsor untuk panti asuhan."

"Nama pengaju?" tanya Jaehyun lagi.

"No name." balas Doyoung

Jaehyun acuh pada kertas itu dan kembali bekerja. "Kita udah punya dua, tolak aja." ucapnya.

Doyoung mengangguk dan keluar dari ruangan itu.

Tapi setelah Doyoung keluar, Jaehyun meraih lagi dua lembar kertas itu di atas meja nya yang sempat ia abaikan.

Jaehyun membaca lagi dengan seksama kertas itu, ia meminta sponsor ke Perusahaan Jung. Tidak pernah selama ini panti asuhan yang menawarkan diri, biasanya selalu Jaehyun sendiri yang berinisiatif untuk membantu panti asuhan.

Jaehyun tiba-tiba teringat kemarin saat ia membuntuti Rose ke suatu panti asuhan, bisa saja perkiraan dia salah.

Ia cepat-cepat menggelengkan kepala nya.

Jaehyun menyimpan kedua lembar kertas itu lagi ke dalam map dan bersiap-siap untuk meeting pagi ini bersama perusahaan luar negeri.

Ternyata Chaeyeon, si sekretarisnya sudah menunggu didepan ruangan.

"Harusnya ketuk aja," ucap Jaehyun.

"Gapapa, Pak. Takut ganggu," balas Chaeyeon sopan.

Mereka berdua berjalan ke ruang meeting di lantai paling atas gedung ini.

Ternyata didepan ruangan sudah ramai, salah satunya Kim Jungwoo yang ikut berpartisipasi.

Jika ada Jungwoo, pasti ada Rose.

Merapikan setelan atasan adalah salah satu tugas Sekretaris Eksekutif, dan itulah yang dilakukan Rose sekarang. Ia sedang merapikan dasi Jungwoo.

Dapat ditebak bagaimana ekspresi wajah Jaehyun saat ini.

Chaeyeon yang melihat itu, reflek ingin membenarkan dasi Jaehyun juga. Tapi tangannya ditepis oleh Jaehyun.

a story by icegrassjelly

Setelah rapat, Rose dikejutkan dengan panggilan oleh Jaehyun.

Jaehyun memberi perintah untuk datang keruangannya setelah rapat selesai. Rose harus tetap melakukan itu demi pekerjaannya.

Rose memasukki ruangan Jaehyun. "Permisi, Pak."

Lagi-lagi Jaehyun duduk menghadap ke jendela gedung, yang otomatis membelakangi Rose saat ini. Persis saat seperti wawancara.

"Duduk," perintah Jaehyun.

Jaehyun berbalik dan memberikan map berisi surat penawaran sponsor yang diberikan Doyoung tadi pagi.

"Itu kamu, kan?" tanya Jaehyun mengintimidasi.

Rose terkejut bukan main, padahal tertulis dikertas bahwa yang mengajukan permohonan sponsor adalah Son Wendy.

Rose mengangguk pelan. "Iya, Pak."

Jaehyun terkekeh. "Saya tau pasti kamu banyak pertanyaan, tapi disimpen dulu aja. Saya penasaran kenapa kamu bantu mereka?"

Rose mengambil nafas sedalam-dalamnya sebelum menjawab pertanyaan Jaehyun.

"Mereka nggak punya sponsor, kebutuhan mereka terbatas, pendapatan cuma dari pengurus panti yang kerja paruh waktu, sedangkan anak-anak disana makin dewasa. Orang yang adopsi juga sedikit karena orang lain noleh ke panti asuhan sebelah, Pak." jelas Rose.

[✔] amusement park ; jaeroséWhere stories live. Discover now