30 - first snow in new york

3.4K 571 46
                                    

"Makanya, kita memang nggak di takdirkan sama-sama. Karena kita berdua jadi menderita."

Jaehyun tertidur didekat Rose, kepalanya ia tidurkan di dekat lengan kanan Rose.

Cukup lama ia tertidur hingga tidak menyadari perempuan yang selama ini ia tunggu akhirnya membuka mata.

Kepala Rose serasa ingin pecah, ia meringis dalam diamnya. Ia belum sanggup bergerak dan bersuara, ia merasa asing. Dilihatnya kesamping, kepala seseorang menindih lengannya.

Jaehyun.

Apa yang terjadi dengan dirinya, langit-langit dan dinding putih disekitarnya. Ruangan yang masih gelap karena Jaehyun lupa menyalakan lampu. Ia hanya mengingat terakhir kali saat ia membeli buku dari McNally Jackson Book dan seseorang berteriak ke arahnya.

Setelah itu, ingatannya langsung melompat kemari.

Sejak dahulu, Rose selalu takut jika hidupnya akan tertulis di skenario terburuk.

Perhatian Rose teralihkan ke arah jendela yang masih terbuka itu. Sudah malam. Turun salju sedikit demi sedikit ke dunia malam ini.

Salju pertama di New York tahun 2020.

Ini bukan pertama kalinya ia merasakan bernafas seiring dengan turunnya salju. Diluar pasti dingin sekali. Tetapi banyak yang berbahagia, salju selalu ditunggu oleh banyak orang. Diluar sana banyak manusia yang menatap langit gelap dengan tangan menadah salju.

Rose melihat lagi Jaehyun yang masih tertidur.

Dia tidak berubah sama sekali, masih sama masih seperti ini layaknya tiga tahun yang lalu. Rose melihat wajah Jaehyun diterangi lampu dari gedung-gedung disebelah. Tenggorokan Rose tercekit karena menahan tangisnya, ia tidak ingin
menangis-menangis lagi. Ia harus menerima keadaan.

Kenapa kamu baru dateng sekarang.
Disaat aku kacau.

Tangan kirinya bergerak mengusap kepala laki-laki itu.

"Hah!"
"Rose!" kaget Jaehyun saat ia merasakan kepalanya disentuh.

"Kamu baik-baik aja kan?"
"Ada yang sakit nggak?"
"Tunggu aku panggil dokter!"

Belum sempat Rose menjawab, ia sudah keluar ruangan berlari memanggil dokter.

Rose berhasil siuman setelah delapan hari koma dan bermain dalam mimpinya. Dokter menyarankan agar Rose tetap beristirahat total dan mengurangi pergerakkan fisik.

"Kamu nggak kenapa-kenapa kan?"
"Laper nggak?"
"Mau makan apa? Sebut aja aku beliin semua." ucap Jaehyun.

Rose menggeleng pelan dan tersenyum.

Untung saja ingatannya tidak hilang karena benturan keras di ujung dahinya itu.

"Kamu pasti laper, kamu tidur delapan hari."

Rose tersenyum lagi.

Mereka berdua kembali hening. Kembali canggung seperti dahulu.

"Kamu kemana aja?" tanya Rose pelan.

"Ini, aku disini."

"Bukan, sebelum ini."

Jaehyun mendecih pelan. "Jangan bahas itu dulu ya, kamu masih harus pulih. Jangan banyak pikiran."

"Pikiranku cuma itu, nggak banyak." balas Rose.

Jaehyun terdiam.

"Maaf ya." ucap Jaehyun.

[✔] amusement park ; jaeroséOù les histoires vivent. Découvrez maintenant