31 - top of the rock

3.6K 553 60
                                    

"Tapi aku belum telat. Aku masih bisa bikin kita sama-sama lagi, sampe kita sama-sama jadi pikun."

Jaehyun, harus pulang lebih dahulu ke Jakarta karena pekerjaannya. Awalnya ia sangat kesal dan emosi harus terjerat ke urusan ini. Namun akhirnya Rose meyakinkannya bahwa ia akan baik-baik saja disini.

"Harusnya aku bisa disini lebih lama sama kamu." ucap Jaehyun ke Rose waktu itu.

Sasa, pacar Mark yang kebetulan juga menetap di New York banyak membantu Rose. Mulai dari makan, minum, mandi, berganti pakaian, dan lain-lain. Sasa juga menjadi saksi Rose dapat kembali duduk dan berdiri secara normal.

"Lagipula disini ada Mark sama Sasa, mereka temen baikku sekarang." ucap Rose ke Jaehyun sewaktu itu.

"Kita juga nggak punya status lagi kan." lanjut Rose.

Sangat menyakitkan untuk didengar Jaehyun.

Rose tidak dapat kembali ke Jakarta sebelum pemulihan selama satu bulan, dokter menyarankannya harus menetap lebih lama disini. Hal ini bertujuan untuk menghindari pembekuan darah atau Deep Vein Thrombosis (DVT) jika duduk berjam-jam didalam pesawat.

Notifikasi ponsel Rose sudah tidak terhingga lagi saat ia membuka ponselnya. Banyak yang menanyakan kabar dan keadaannya, terutama Eunwoo dan orang tuanya. Rose menenangkan mereka dan meyakinkan jika ia akan baik-baik saja disini untuk masa pemulihannya.

"Rose, ayo airnya udah mendidih." ucap Sasa pagi ini.

Rose mematikan ponselnya. "Iya."

Sasa membantu Rose berdiri.

"Lo banyak banget bantu gue, gue jadi malu. Kayak beban banget buat lo sama Mark." ucap Rose saat selesai mandi.

"Heh! Kapan gue bilang lo beban? Lagian Jaehyun juga yang suruin jaga lo, gue kasian juga sama lo. Kita sama-sama perempuan." balas Sasa.

Woman Support Woman!

Rose tersenyum. "Mark beruntung punya lo, lo beruntung punya Mark."

"Udah cepetan pake skincare-nya."

"Rose, gue mau nanya sesuatu. Agak sensitif, boleh?" lanjut Sasa.

Rose yang sedang asyik dengan skincare didepannya mengangguk.

"Lo sama Jaehyun gimana?" tanya Sasa serius.

"Nggak gimana-gimana." jawab Rose.

"Dia sayang banget sama lo." Sasa menunjukkan ruang obrolannya dengan Jaehyun, setiap hari Jaehyun selalu menanyakan Rose. Bahkan setiap menitnya.

Dia udah bangun belom?
Dia udah makan belom?
Dia lagi ngapain?
Dia bosen nggak?
Dia udah tidur belom?

Rose terkekeh. "Entahlah, gue juga bingung sama perasaan sendiri."

"Coba pikirin pake kepala dingin."
"Siapa tau ketemu jalan keluarnya."

"Kalo jalan keluarnya nggak sama-sama lagi gimana?" skak Rose.

"Bener-bener ni orang." kesal Sasa.

"Gue mau keluar dong!" ucap Rose mengganti topik.

Sudah dua minggu lebih ia berada di rumah sakit terbaik di Amerika Serikat, namun sampai saat ini Rose tidak merasakan yang terbaik sama sekali. Entah berapa banyak biaya yang Jaehyun habiskan untuk merawat Rose dirumah sakit ini.

"Dingin tau!" ujar Sasa seraya mendorong kursi roda Rose.

New York sudah memasukki musim dingin, hampir setiap hari turun salju. Sebentar lagi Hari Natal dan Tahun Baru. Banyak ornamen natal yang menghiasi rumah sakit ini, pohon natal terletak di setiap sudut ruangan.

[✔] amusement park ; jaeroséWhere stories live. Discover now