1 - amusement park

6.4K 1K 8
                                    

Rose dan Jihyo sudah sampai di taman yang biasa mereka datangi ini, taman hiburan terbesar di Asia Tenggara.

Mereka selalu datang di pagi hari.

Harga tiket masuk yang terjangkau serta fasilitas lengkap membuat dua orang ini betah untuk hanya sekedar mencuci mata mereka dari kerasnya dunia dan negeri ini.

"Atas nama siapa mbak?" tanya sang petugas karcis.

"Roseanne Park, Pak." jawab Rose.

Petugas karcis itu mencatat lengkap nama Rose. "Punya kartu member?"

Rose mengangguk dan mengambil kartu member didalam dompetnya.

"Wah, mbak udah puluhan kali kesini." ujar petugas karcis itu setelah meng-scan kartu member Rose.

Jihyo yang berdiri dibelakang Rose hanya terkekeh. "Iya pak, nggak pernah bosen. Kasih diskon dong,"

Rose menepuk lengan Jihyo. "Apasih lo, gila ini anak, Pak."

"Ya kan bener, ibaratnya langganan." jawab Jihyo dengan polosnya.

Petugas karcis itu hanya terkekeh saja.

"Nggak ada diskon mbak, tapi mulai senin nanti ada lowongan pekerjaan dari Perusahaan Jung ini. Mbak bisa daftar,"

"Wah, serius pak?" tanya Rose.

Rose sedikit terkejut tiba-tiba petugas karcis ini menawarkan pekerjaan, seperti bisa membaca nasib Rose saat ini saja.

"Iya mbak, nanti bisa melamar kerja disana. Tinggal submit data diri ke website mereka."

Kesempatan bagus untuk mendapat pekerjaan, pikir Rose.

"Ngelamar gih di perusahaan sini, lo kan langganan udah sampe puluhan kali kesini." kata Jihyo saat mereka sudah selesai mengantri.

"Lo juga lah," ujar Rose ke Jihyo.

"Gue mah udah."

Memang benar, Jihyo duluan yang mendapat pekerjaan setelah tiga bulan lulus kuliah daripada Rose.

a story by icegrassjelly

"Kamu tuh kapan sih dapet calonnya, makin lama kamu tuh makin aneh." ujar Mama-nya ke Jaehyun saat mereka sedang makan siang bersama dirumah.

Jaehyun mengangguk. "Iya nanti, ma."

"Nanti-nanti!" Mama-nya memukul sendoknya ke meja makan sehingga menimbulkan suara yang membuat Jaehyun tersedak.

"Mama kok kebelet banget sih punya menantu?" tanya Jaehyun aneh.

"Ohh, pake nanya lagi ya. Mama jodohin kamu baru tau," ancam Mama-nya.

"Percuma ma, nggak ada yang cocok." kata Jaehyun.

Bae Irene menghembuskan nafas kasar. "Terus kapan nemu yang cocoknya?"

"Kapan-kapan." jawab Jaehyun singkat.

"Eghhh!" Mama Jaehyun menjitak kepalanya dan pergi meninggalkan meja makan.

Disamping itu, Jaehyun hanya terkekeh melihat tingkah mama-nya.

Ponsel Jaehyun berdering, menunjukkan nama 'Pak Taeyong' di layarnya.

"Yo," sapa Jaehyun yang masih sibuk menyantap makanannya.

'Jadi kan hari ini?' tanya Taeyong dari kejauhan.

"Jadi lah, kita survey sebentar aja." jawab Jaehyun.

'Harusnya lo nggak perlu ikut, ini juga hari libur loh. Terus juga bukan kerjaan lo,' ujar Kepala Departemen Personalia itu.

Setiap hari minggu, Departemen Personalia menyempatkan diri untuk pergi ke Taman Hiburan. Mereka memonitor kinerja para pekerja disana.

"Gapapa lah, gue bosen juga." ujar Jaehyun.

Jaehyun dekat dengan beberapa Kepala Departemen di kantornya, Jaehyun hanya ingin membentuk suasana kekeluargaan didalam perusahaannya agar dirinya tidak stress berkepanjangan menghadapi pekerjaan.

Setelah makan, Jaehyun langsung berangkat ke taman hiburan yang bernama 'Jung Amusement Park' itu.

Tentu saja Jaehyun disambut oleh semua orang yang bekerja disana, dan dikawal oleh beberapa pengawal demi keamanannya.

Pengawal meminta pengunjung untuk memberi jarak dan jalan untuk Jaehyun, banyak yang terpana dengan ketampanan seorang Jung Jaehyun.

Jaehyun dikerumuni banyak orang karena dirinya memang terkenal di dunia nyata maupun di dunia maya, tak sedikit orang yang penasaran akan hidup seorang Jaehyun. Siapa pacarnya, dimana ia tinggal, sedang dimana sekarang.

Semua orang penasaran akan hal itu.

a story by icegrassjelly

"Itu ada apa sih rame-rame?" celetuk Jihyo.

Rose menolehkan kepala nya ke arah keramaian didepan sana. "Ah, paling bos nya."

"Yang punya taman ini ya, Pak Jaehyun." ujar Jihyo.

Rose mengangguk dan menyipitkan matanya karena silau. "Iya,"

"Kebayang nggak sih betapa kaya raya nya dia," kagum Jihyo.

Rose mendecih. "Duit mulu pikiran lo,"

"Mau dong kerja ditempat dia hehe," celoteh Jihyo.

"Sana ngelamar," suruh Rose.

"Tau nggak sih, perusahaan mereka itu ngerekrut orang langsung. Nggak nerima pekerja secara massal, mereka sortir data-data orang yang emang hebat. Dan langsung bisa jadi Manajer," jelas Jihyo.

"Sok tau lo," ucap Rose singkat.

"Beneran! Lo ajuin deh data diri lo ke website mereka, kayak kata bapak tadi."

"Tau deh, masih bingung juga."

Jihyo mendengus kesal. "Kebanyakan mikir lo!" ucap Jihyo lalu pergi duluan meninggalkan Rose.

Sementara Rose masih termenung, bersandar di besi dan didepannya adalah danau buatan.

a story by icegrassjelly

"Nih!" Rose melemparkan kantong plastik berwarna putih yang berisi roti untuk Jisung.

Jisung yang sedang bermain game langsung merebut plastik tersebut dengan kegirangan.
"Asikk!" teriaknya.

"Main game mulu lo, belajar kek." Rose menoyor kepala Jisung.

"Iywa bentwar," jawab Jisung yang mulutnya dipenuhi roti.

Rose melepaskan tasnya dari pundak, dan menatap dirinya didepan cermin sebesar tubuhnya.

Selama mandi, Rose terngiang-ngiang perkataan petugas karcis tadi. Rose bisa saja mengajukan data diri untuk bekerja di perusahaan milik Jung Jaehyun, walau Rose tau perusahaan itu benar-benar mensortir sedemikian rupa.

Seperti kata Jihyo.

Tapi, tidak ada salahnya mencoba bukan? Jika Rose mendapat pekerjaan disana walau hanya sebagai Staff, itu sudah mengurangi beban orang tuanya di Bandung.

To be continue.

I think kalian tau gimana caranya menghargai karya orang.
HUA DI PROLOG ADA SALAH KATA PAS UDAH DI PUBLISH, malu banget..

Ini akibat dari stressnya ngeresearch bahan buat story ini :)

[✔] amusement park ; jaeroséHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin