15 - im sorry, Jaehyun.

3.5K 647 22
                                    

Daftar nama yang akan berangkat ke Thailand minggu depan sudah dirilis, diantaranya.

1. Lee Taeyong
2. Kim Doyoung
3. Johnny Suh
4. Kim Jisoo
5. Lalisa Manoban
6. Jennie Kim

Departemen Rose tidak masuk karena suatu alasan. Haechan juga tidak berangkat karena manajer disini perlu mengawasi dari jauh, awalnya ia memimpikan dirinya akan bekerja sembari liburan. Nyatanya, namanya saja tidak masuk dalam list.

Rose menghela nafas, artinya ia akan menjadi perempuan sendiri untuk beberapa hari kedepan. Tapi tidak apa-apa, ia sudah sangat nyaman disini.

"Udahlah, nggak perlu sedih. Nanti gue bawain oleh-oleh yang banyak." ucap Lisa sekaligus mengejek Haechan.

"Nggak perlu!" jawab Haechan ketus lalu menepis tangan Lisa dipundaknya.

"Gue juga nggak berangkat kok. Mark, Jeno, Yuta juga." tambah Rose.

"Ya tau, tapi kan,"
"Ah yasudahlah, gini amat hidup." pasrah Haechan.

"Lo nggak penting sih chan, makanya nggak masuk di daftar nama." celetuk Yuta, yang tangannya sibuk ke pekerjaan namun telinga dan mulutnya tidak.

"Lo juga nyet!" balas Haechan lagi.

"Tapi kenapa Pak Jaehyun sendiri nggak ikutan?" tanya Rose tiba-tiba.

Jennie menepuk bahu Rose. "Lo kan calon istrinya, harusnya tanya sendiri."

Pipi Rose serasa dipanggang, sebentar lagi akan berubah warna menjadi kemerahan.

"Calon istrinya nggak ikut, ya dia juga nggak dong." timpal Lisa.

Rose hanya terkekeh.

Kontrak kerja nya saja belum genap dua tahun, tapi ia sudah mendapat gelar calon istri. Kehidupan macam apa ini. Tolonglah, Rose ingin keluar dari sini. Rose terjebak, dan kebingungan. Terutama soal hati dan perasaannya.

Beberapa hari kemarin ia tak henti-hentinya memikirkan laki-laki satu itu, dimana pun ia berada, pasti selalu ada Jaehyun dikepalanya.

Apa ia masuk hari ini, apakah dirinya sudah makan, apakah pekerjaannya lancar, apakah semua proyeknya berhasil.

Padahal, secara pribadi mereka belum punya status.

a story by icegrassjelly

"Nah kan! Bener kata gue, lo jadi istrinya presdir dulu baru bisa bangun taman hiburan gratis. Eh beneran aja!" seru Jihyo saat Rose bertemu dengannya dirumah.

"Gue bisa gila mikirinnya."
"Udah mau satu minggu sejak dia bilang begitu."
"Udah satu minggu juga dia nggak negur gue."
"Apa gue jahat ya?"
"Jahat nggak sih?"
"Lo dengerin gue nggak sih?!" tanya Rose ke Jihyo yang hanya sibuk mencari film seru di aplikasi berinisial N.

"Denger," jawab Jihyo pelan.

"Hadeh, gue nggak tau harus gimana."
"Gue nggak suka sama dia!"
"Dia bukan tipe gue!"

Jihyo menjitak kepala Rose. "Tau nggak, lo tuh sebenernya suka sama dia."

"Idih!" Rose sudah geli duluan mendengarnya.

"Tuhkan!"
"Lo nggak mungkin nggak suka kalo lo aja mikirin dia terus, kalo emang nggak suka ya tolak aja. Se-simple itu, tapi lo nggak bisa ngelakuinnya. Karena lo suka sama dia!"

"Tapi dia bukan tipe gue!" balas Rose keras.

"Emangnya jodoh harus setipe sama impian lo?!" Jihyo menekankan kalimatnya.
"Bodoh, denial banget sih lo. Nggak ada salahnya juga suka sama dia, dia juga suka sama lo tuh."

[✔] amusement park ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang