SLOWMOTION - Choi Yena [✓]

slowmotion | 08. Menyebalkan

•••

•••

"Jeri? Kuping Jeri kenapa bisa merah merah gini?" Hyunsuk teralihkan fokusnya saat sedang mengajar Si kembar belajar. Melihat telinga Jeri yang sedikit merah dan lecet. Jeri mendongak.

"Tadi malem Jeri numpahin susu coklat di karpet Kak Yeyen. Terus Kak Yeyen marah." Ini Junhyuk yang menjawab. Hyunsuk membulatkan matanya kaget.

"Serius?? Sakit?" Jeri mengangguk pelan. Membuat Hyunsuk berdecak kesal.

"Cih." Ketiganya menengok dan melihat Yena yang mendengar pembicaraan mereka berdiri di anak tangga.

"Nambah satu tempat peraduannya. Ngakak" lanjut gadis itu. Hyunsuk mendengus. Setelahnya Yena naik ke atas dan masuk ke dalam kamar.

Hyunsuk kembali pada Si kembar, "Junhyuk, Jeri, tugasnya dikerjain dulu ya. Inget ikutin titik-titik nya, jangan keluar garis loh, oke?"

Junhyuk dan Jeri mengangguk kompak sambil tersenyum. Setelah itu Hyunsuk beranjak naik ke lantai atas.

Sampai di depan sebuah ruangan yang tertutup, pemuda itu mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Siapa?" Terdengar suara seorang perempuan dari dalam.

"Gue" jawab Hyunsuk singkat.

"Sorry ga ada duit kecil." Si gadis di dalam kamar bersuara kembali. Kata-katanya membuat Hyunsuk kesal. Lalu menendang pintu tersebut.

Bruk!

"Heh lo ngapa sih kalo pintu kamar gue rusak gimana?!" Si gadis tadi akhirnya membuka pintu dengan kasar dan menatap sengit ke arah Hyunsuk— yang hanya menatap ia datar.

"Lo tau kalo kuping keseringan dijewer, itu bisa ngerusak saraf di daun telinga dan mental bisa rusak gara-gara itu," jelasnya datar. Yena ikut menatap datar Hyunsuk dan menyedekapkan kedua tangannya di dada.

"Sok tau."

"Gue serius ya! Om gue dokter asal lo tau!" Hyunsuk menyolot. Sekali lagi Yena hanya menatapnya remeh masih sambil bersedekap.

"Ga nanya."

Hyunsuk mengusap wajahnya gusar.

"Ini beneran. Lo gaboleh asal jewer kuping anak, itu bisa bikin mereka jadi tambah membangkang sama lo." Nada bicaranya berubah serius. Tapi tetap tidak mempan bagi Yena tentunya.