slowmotion | 24. Menginap

694 138 4
                                    

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

BRAK!!

Hyunsuk membuka mata terkejut. Terlihat seekor kucing baru saja menjatuhkan barang dan berlari menjauh. Hyunsuk seketika mengedarkan pandangannya dan baru sadar bahwa ia dan Yena ketiduran dan masih berada di atap perpustakaan.

Gawat, Ayah pasti sangat khawatir putrinya belum juga sampai rumah. Hyunsuk meraih ponselnya dan melihat jam menunjukkan pukul satu dini hari, banyak juga panggilan tak terjawab dari Ayah. Hyunsuk langsung menelepon balik.

"Halo? Hyunsuk kamu dimana?? Kamu sama Yena kan??" Lihat, Ayah bahkan belum tidur jam segini. Hyunsuk meringis.

"Halo, Ayah.. Maaf, Hyunsuk sama Yena ketiduran jadi ga sempet ngabarin Ayah," ucapnya.

"Ketiduran?? Ketiduran dimana??"

"Ah? O-oh, anu.." Hyunsuk merutuki dirinya sendiri karena hampir salah bicara, "...d-di rumah Hyunsuk Yah, tadi Hyunsuk ajak mampir sebentar soalnya Yena belum makan malam." lanjut lelaki itu berbohong tentu saja. Kalau ia mengatakan yang sebenarnya bahwa mereka terkunci di atap perpustakaan kota, Ayah pasti akan tambah panik.

"Astaga Ayah kira.., Ayah khawatir banget kalian kenapa napa.., yaudah, besok pagi langsung ke rumah ya? Yena harus siap siap ke sekolah."

"I-iya Ayah, besok Hyunsuk langsung anterin Yena balik," angguk Hyunsuk. Sesaat setelah itu teleponnya pun dimatikan dari seberang. Hyunsuk menghela nafas lega.

Ia menoleh ke samping dimana Yena masih tertidur pulas. Tangan gadis itu memeluk tubuhnya sendiri dan menekuk lututnya seperti janin menandakan bahwa ia kedinginan, Hyunsuk merasa tidak enak.

Dengan sigap lelaki itu melepaskan jaket Yena yang dipakaikan padanya tadi lalu memakaikannya kembali pada pemiliknya.

Setelah itu ia menyandar pada pagar pembatas, melihat ke sekeliling.

Gelap, sepi, dan dingin. Baiklah, cukup mencekam untuk Hyunsuk. Buktinya lelaki itu sudah merapatkan tempat duduknya ke dekat Yena. Memeluk lengan gadis itu erat. Hyunsuk takut.

Tidak apa, selagi Yena tak tahu. Kalau Yena tahu pasti Hyunsuk akan dihantam. Tapi semoga saja tidak, karena Hyunsuk tidak akan melepaskan genggamannya, ini darurat.

Tiba-tiba angin berhembus lebih kencang, hingga menimbulkan bunyi khas yang Hyunsuk pernah dengar saat menonton film horor. Tentu saja itu membuatnya semakin ketakutan, bahkan jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Lelaki tersebut menutup mata rapat sembari menyembunyikan wajahnya di balik bahu Yena, dan mengeratkan pelukannya pada lengan gadis itu.

SLOWMOTION - Choi Yena [✓]Where stories live. Discover now