KL || 21

627 95 22
                                    

•

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Bayangan dari pertanyaan Kirana kemarin benar-benar 'tak bisa membuat Alice tertidur. Berkali-kali ia mencoba menepis ingatan tentang itu, namun tetap saja bayangan itu tetap muncul.

Sejujurnya Alice belum ada kepikiran untuk kesana tapi ... ia mencoba untuk memikirkannya lagi.

Flashback on ....

"Oh iya kalian pada mau lanjut kuliah dimana?" tanya Kirana.

"Gue pasti di kampus lo lah," sahut Sheera.

"Gue mah pasti ngikut my boo," jawab Abin yang mendapat senyuman manus dari Sheera.

"Bucin." Han menoyor kepala Abin.

"Eh lo, Lice. Mau lanjut kemana?"

Cukup lama mereka ber-empat menunggu jawaban dari Alice. Tetapi yang ditunggu malah asik melamun.

"Woi, ALICE!!"

Teriakan Han barusan mampu membuat lamunan Alice terbuyar. "Ha? Kenapa?"

"Lo mau lanjut kemana?" tanya Kirana.

"Eum ... gue belum kepikiran sih."

"Alice, jangan terlalu mikirin Lino. Lo juga harus mikirin masa depan lo. Ya masa lo nggak mau lanjut cuma demu nemenin Lino di rumah sakit."

"Gue nggak bilang gitu," sergah Alice.

"Gue tahu apa yang lo pikirin, Lice. Di otak lo pasti penuh sama harapan-harapan supaya Lino sadar 'kan? I know itu wajar, tapi bukan berarti lo cuma mikirin Lino doang. Lo juga punya masa depan, tanpa Lino lo harus bisa gapai cita-cita lo. Emang lo mau, pas Lino sadar nanti dia malah kecewa karena lo cuma diem nungguin dia dirumah sakit tiap hari? Dan lo malah nggak jadi sukses sama sekali. Lo mau?"

Kak Lino || Lee Know✔Onde histórias criam vida. Descubra agora