1.Tolongin gak ya?

4.5K 955 95
                                    

Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi-

Oh tentu tidak seindah alunan lagu di atas pemirsah!

Agnes terbangun dari tidurnya tepat pukul 02:30 pagi. Nafasnya terengah-engah, ia sedikit lega saat mengetahui bahwa prihal dirinya berada di tempat kuburan hanyalah mimpi.

Note : Ia tertidur di WC. Untung saja wc-nya duduk. You know-lah horang kayah WC-nya kek di emol. Beda sama Author yang masih berak di dalem sumur. Canda sumur!🙈

"Aku bermimpi Yokaki jadi kalangan Sad Ghost? Apa benar? Dia sudah lama tidak bersamaku" Gumamnya.

Di saat sedang memikirkan Yokaki, Tiba-tiba kamar mandi Agnes terguncang seperti ada gempa, lalu kemudian datanglah hantu-hantu yang tadi ada dalam mimpinya.

Mengapa kamar mandinya sampai terguncang seperti gempa? Mereka hantu atau musibah bencana alam?

"KA-KALIAN?" Agnes terkejut. Ia mundur perlahan dari sudut kamar mandi yang luas. Tapi tidak seluas gedung DPR.

Tidak lupakan Agnes juga sudah memakai celana-nya. Ini memang terdengar jorok, tapi percayalah Agnes sudah cebok. Jadi kalian jangan negatif thingking! Ia selesai PUP ketiduran di WC----begitulah kira-kira penjelasannya.

"Hai Agnes" Sapa Yokaki.

"Yokaki kamu ngapain jadi bagian dari mereka? Katanya kamu udah pulang ke alam kamu?" Tanya Agnes tak menyangka.

"Gue gak di Acc masuk surga. Dan gue malah ikutan geng gak berbobot ini!"

"Hei kau mengejek Geng kami tidak berbobot? Memangnya kau siapa? Sudah lebih tampankah kamu siluman bonteng?" Ketus Gino.

"Iya so tampan sekali kamu. Memangnya kamu siapa? Wajahmu itu seperti terong di cabein!" Ledek Abel.

"Etdah emang gua lagu Siti Badriah apa? Tukan Nes gua di nistain masuk geng gila ini" Ucap Yokaki bersendu sedih.

Agnes masih mengamati mereka. Sebenarnya ada apa mereka datang pada Agnes? Sudah lama sekali Agnes tidak di datangi hantu, karna ia fokus pada ujian sekolah-nya yang sebentar lagi kelulusan.

"Udah deh jangan pada banyak bacot! Heh, mending lo bantu kita. Bantu urusan kita. gue udah mumet banget nongkrong tiap hari di kuburan, di jembatan bahkan kadang-kadang di jamban. Gue pengen ke surga cepet-cepet. Tolongin kita dong!" Ucap Sunade galak.

"Sunade kamu jangan marah-marah. Aku upload di daftar pencarian setan ilang tahu rasa kamu" Ancam Mayang.

Sungguh Agnes saat ini seperti orang yang ketangkap basah sedang melakukan perbuatan mesum. Bagaimana tidak? Agnes duduk di samping WC, sambil matanya melotot tak percaya dan memeluk lututnyas sendiri. Ia memperhatikan para hantu konyol itu dengan mulut yang terbuka lebar. Atau bisa di singkat cangak.

Bisa-bisanya kalangan SAD GHOST dari dimensi kedua hadir meminta pertolongannya, dan lebih mengerikan lagu Yokaki terlibat disana.

"Yokaki kamu tidak ada masalah kan?" tanya Agnes.

"Kaga. Gua nunggu mereka buat lu tolong, kalau mereka udah pergi ke awang-awang maka gua juga pergi Nes. Mending lu tolongin deh biar semuanya selesai"

Sebenarnya Agnes tidak ada waktu untuk itu. Ia sudah berjanji pada Kevin untuk fokus pada masa depan-nya daripada mengurus hal yang tak penting. Lantas jika sudah begini, apa yang harus Agnes lakukan? Apakah ia harus berbohong pada sang Pacar demi para hantu itu, atau justru lebih baik ia acuh dan tidak menolong para hantu itu?

"Jadi bagaimana Agnes apakah kamu mau menolong kami?" Tanya Abel.

"Udah deh lo gak usah kebanyakan mikir. Mending tolong kita" ucap Sunade marah. Memang pocong berponi tersemokh satu ini suka sekali marah-marah, maklum ia baru berpisah dengan Sodikin selaku calon tunangannya dulu. Sodikin sudah pergi ke surga, sementara Sunade masih gentayangan. Entah apa masalah-nya, yang jelas Agnes belum tahu.

"GAK! AKU GAK MAU! AKU GAK MAU TOLONG KALIAN!"

"Wah bener-bener lu nantangin kita-kita ya? Mau kita cekik?" Ancam Sunade.

"Btw gimana cara cekiknya ya? Kan kita pocong, kebetulan baju kita ini tidak memungkinkan untuk mencekik?" Tanya Yokaki.

Ah benar juga. Mengapa Sunade bisa sebodoh itu?

Peletak. Sunade menjitak kepala Yokaki kesal. Dan tentunya dengan kepalanya, karna tangannya terikat oleh baju pocong khas-nya itu yang berwarna Pink ke ijo-ijoan.

"Anjim galak amat si? Gua pacarin mampus lu!"

"Lo ngapain bocorin ke dia kalau kita gak bisa cekik? Kan dia jadi gak takut! Itukan geretak doang! Gak asik lo jadi setan"

Yokaki hanya tersenyum konyol saja. Sementara pocong lainnya nampak lesu karna gagal membuat Agnes takut.

Tok.
Tok.
Tok.

Mendengar suara ketukan pintu, hantu-hantu itu segera pergi berlalu.

"Agnes?" Sang Mamah hendak masuk memastikan keadaan Anak tiri-nya di dalam sana.

"I-iya Ma, buka aja pintunya" Agnes buru-buru membuka kamar mandi dan duduk di tepi ranjang seolah tidak terjadi apa-apa.

Mona membuka Pintu kamar Agnes lalu melirik sekitaran kamar Agnes. Tentu saja Agnes tahu bahwa Mamah tiri-nya itu sedang mencari keberadaan seseorang yang mengajak Anak Tiri-nya bicara.

Wajar saja Mona mendengar Agnes berteriak dan bicara sendirian, karna kamar Agnes bersebelahan dengan kamar kedua orangtua-nya.

"Mamah denger kamu ngobrol. Sama siapa? Apa ada orang disini? Apa Kevin nginep lagi disini kaya dulu? Atau kamu ngobrol sama hantu lagi? Agnes, sudah Mamah katakan, jangan lagi seperti itu. Walaupun kamu indigo, kamu berhak menolak apabila mereka ganggu"

Nasihat dari Mona slalu Agnes cerna dalam perut-nya. Ups salah. Maksudnya otak-nya. Agnes mengerti itu! Tetapi takdir seseorang tidak bisa di rubah. Ia akan terus menjadi indigo bahkan kemampuannya itu pasti akan turun menurun pada anak sampai cicitnya nanti.

Mona hanya tidak bisa merasakan apa yang Agnes rasakan.

Menjadi seorang Agnes adalah hal yang tidak mudah. Terutama menjadi seorang Author yang memikirkan alur ceritanya-----mangkannya jangan lupa vote! Karna Vote itu GRATIS TIS TIS tidak di pungut biaya.

"Emm Mamah, Agnes tadi lagi latihan drama musical. Soalnya bentar lagi kelulusan dan sekolah ngadain acara perpisahan" Dusta Agnes yang tentunya tidak sama sekali Mona percaya sebab tidak masuk akal menurutnya.

"Kamu gak bohongin Mamah kan?"

"Enggak Mah."

"Udah jam 3, kamu sholat tahajud ya. Ayo sana ambil wudhu" Agnes mengangguk dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu seraya melaksanakan sholat malamnya.

Seandainya bisa Agnes memohon agar mata batin-nya tertutup, ia sudah memohon pada yang Maha Kuasa. Namun itu sudah menjadi keputusan Tuhan yang paling mutlak sejak Agnes di lahirkan ke dunia. Jadi Agnes tidak bisa meminta hal itu, ia hanya bisa menjalani dengan sabar.

Sabar ya Agnes. Cup cup cup, jangan menangis. Kalau menangis kasian ingus-nya banjir, nanti siapa yang mau ngelap? Apakah para Readers? Huaaaa..

___________

___________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SAD GHOST 2 ✓Where stories live. Discover now