19.Bahaya

2.1K 479 17
                                    

Agnes benar-benar tak menyangka, mendadak tubuhnya seperti es yang meleleh. Ia benar-benar tak berdaya. Lalu apa yang saat ini bisa Agnes lakukan? Sementara untuk melarikan diri saja itu tidak mungkin.

Telepati! Ya, Agnes mencoba menghubungi Langit lewat batin-nya.

Namun...

Orang yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi..

Sial! Langit sulit di hubungi lewat batin. Sementara Agnes tak tahu harus meminta pertolongan pada siapa lagi.

BRAKKK!!!

"JANGAN MACEM-MACEM SAMA CEWEK GUA. BANGSATTTT!!!" Kevin datang membawa pistol. Dan Langit berada di belakangnya.

Rupanya yang Langit hubungi tidak hanya pihak kepolisian, ia menghubungi Kevin juga sebagaimana menghindari fitnah di antara Agnes dan juga dirinya.

Tubuh Agnes memanas. Entah mengapa ia merasa ingin di sentuh. "Ahhh... Kevin.." desahnya.

Ketiga komplotan orang jahat itu malah tersenyum. Mereka seolah meremehkan kehadiran Langit dan Kevin.

"Kalau gua macem-macemin gimana?" Bimo menyentuh pipi Agnes. Dengan cepat Kevin menepisnya lalu ia mengarahkan pistol yang ia bawa pada bagian kening Pria brengsek itu.

"Kevinnnhhh... Akhhh... Akuuu... Gak tahan..." Desah Agnes.

"Lang, cewek gua kenapa?" Tanya Kevin pada Langit.

"Dia minum jus yang di campur obat perangsang sama ketiga cowok tolol itu!" Tunjuk Langit pada Ketiga Pria itu.

"HAHAHA LANGIT.. LANGIT.. LU NGAPAIN SIH MANGGIL SI BOCAH BAU KENCUR INI KESINI? GUA TAU, LU SUKA SAMA AGNES DARI DULU. KENAPA GAK KERJASAMA AJA SAMA GUA BUAT NIKMATIN AGNES SAMA-SAMA?" Ucap Bimo.

BLUGH!

BLUGH!

Langit memukul perut Bimo sampai Pria itu terjatuh. Sontak Faisal dan juga Chiko tak tinggal diam, kedua teman-nya itu segera menghadapi Langit, hingga terjadilah aksi tonjok menonjok.

Kevin mengambil kesempatan untuk membuka tali yang mengikat tangan dan juga kaki Agnes. "Kevvvhh.. aku... Panas..." Ucap Agnes tak tahan.

"Sayang kamu tenang aja ya. Kamu bakalan lepas dari pengaruh obat sialan itu!"

"Aku mau di sentuh..." Agnes memeluk Kevin tak tahan.

Sungguh Kevin benar-benar menahan gejolak-nya. Jika saja Agnes bukanlah satu-satunya Gadis yang Kevin sayangi, mungkin Kevin akan mengambil kesempatan langka ini untuk menghantam Agnes.

"KEVIN LU SEBAIKNYA AJAK AGNES KE MOBIL SEKARANG! BIAR ORANG-ORANG INI, GUA YANG HADAPIN!" Ucap Langit.

"Tap..."

"UDAH CEPET PERGI!"

Dengan cepat Kevin segera membawa Agnes pergi.

DOR!!

Suara pluru berhasil membuat keributan di dalam kamar kost itu terhenti. Dengan cepat pihak kepolisian memborgol tangan ketiga penjahat itu. "KALIAN HARUS DI HUKUM ATAS TINDAKAN RENCANA PEMERKOSAAN"

"Pak tar dulu..." Langit mengambil jimat gelang yang berada di tangan ketiga penjahat itu.

Tidak hanya itu, Langit menunjukan bukti tali pocong yang mereka simpan di tempat khusus, lalu kemudian pisau yang pernah mereka pakai untuk membunuh.

Hingga akhirnya kasus itu segera di selidiki. Arwah Ambar datang memperlihatkan wujud menyeramkan-nya di hadapan ketiga Pria itu. Tidak hanya Arwah Ambar saja, tapi geng Sad Ghost-pun ikut menghadiri.

"KA-KALIAN?" Ucap Ketiganya bersamaan dengan tampang kepanikan.

"Gara-gara lo, gue gagal di Acc ke surga! Manusia sialan" pekik Sunade.

"Iya gua juga jadi ikut-ikutan geng gak berbobot ini cuman gara-gara lu lu pada" pekik Yokaki.

"Kenapa kalian tertangkap secepat ini?" Tanya Ofi.

"MAKSUDNYA?" Sunade, Yokaki,, Mayang, Gino, dan Abel melemparkan pertanyaan yang sama pada Ofi.

"Jika mereka tertangkap secepat ini, artinya pertemuanku dengan kalian sangat singkat. Aku masih di beri waktu berada di bumi, karna masalahku belum selesai. Aku kesepian jika tidak ada kalian hiks...hikss..kita akan berpisah"

Ucapan Ofi ada benarnya. Mereka akan berpisah setelah kasus ini terselesaikan.

"PRIA BAJINGAN! SIALAN! INGIN RASANYA AKU MENGHAMBISI KALIAN. TAPI AKU SUDAH BERJANJI PADA AGNES UNTUK TIDAK MELAKUKAN HAL DI LUAR NALAR. KALIAN AKAN MEMBUSUK DI PENJARA!" Marah Ambar.

"Yappsss.. kalian bakalan mati di penjara HAHAHA" ucap Gino.

Hantu-hantu itu seolah sedang berdemo. Mereka merentangkan tangan masing-masing seolah mau mencekik ketiga Pria itu, hingga membuat ketiga Pria itu ketakutan bukan main.

"AMPUN JANGAN... AMPUNNN"

Bahkan sepertinya ketiganya akan mengalami gangguan kejiwaan. Sebab setelah di bawa oleh pihak kepolisian-pun mereka masih sangat ketakutan dan terbayang-bayang dengan wajah menyeramkan dari para hantu-hantu yang menuntut balas darinya.

"Langit, terimakasih banyak.. katakan pada Agnes juga, bahwa aku sangat berterimakasih" Ucap Ambar.

Langit tersenyum lirih dan perlahan Arwah Ambar menghilang.

"Tampan, tolong ya kembalikan tali pocong kami pada tempat kami di kuburkan. Hehe" Ucap Sunade genit.

"Iya Lang biar kita bisa buru-buru balik ke akherat" Timpal Yokaki.

"Iya benar, kematian kami rasanya hambar tanpa tali pocong milik kami" ucap Abel.

Langit mengangguk. "Kalian tenang aja, semuanya bakalan beres. Ngomong-ngomong Kevin bawa Agnes kemana?"

"Mereka berada di rumah sakit." Jawab Mayang yang menjadi saksi pertemuannya tadi dengan Kevin dan Agnes.

"Rumah sakit?" Tanya Langit terkejut.

"Kevin kepanikan. Pria itu tidak mau menyentuh Agnes meskipun hasrat-nya sudah di ujung tanduk. Maka tak ada cara lain selain pergi ke rumah sakit"

Langit segera pergi menuju rumahsakit, di ikuti oleh geng Sad Ghost, terkecuali Yokaki dan Ofi yang memilih berbincang berdua sebelum perpisahan itu tiba...

SAD GHOST 2 ✓Where stories live. Discover now