15.Hantu Galau

2.1K 511 19
                                    

Tidak hanya Manusia, tentu saja hantu juga memiliki perasaan yang kadang merasakan sakit apabila adanya hal yang membuat hatinya tergores.

"Hiks...hikss...hiksss mengapa Yokaki terlalu membela suster ngesot itu? Mengapa dia malah sepertinya menyukai suster ngesot itu hiks....hikss.. apa karna tubuh gue yang berlemak, Yokaki jadi gak suka sama gue?"

Disilah Sunade berada, tepatnya di atas pohon beringin yang seolah tempat yang cocok untuk melampiaskan kegalau-an'nya.

Tak ada yang mengerti dirinya. Padahal sejak pertama kali berjumpa dengan Yokaki, Ia sangat menyukainya. Tapi sedikit-pun Yokaki tak pernah meliriknya.

Di bawah pohon sudah ada Abel yang setia mendengarkan kesedihan Sunade. Meskipun Sunade tak sama sekali melihat keberadaan Abel karna ia sangat fokus pada ke galau'an-nya.

"Apa cinta sesakit ini? Apa cuman gue yang rasain sakitnya suka sama orang yang gak suka balik sama gue? Hiks...hiks... Padahal sebentar lagi kita semua bakalan kembali ke alam masing-masing. Tapi kenapa Yokaki malah lebih suka merhatiin Mayang dan sekarang merhatiin suster ngesot itu hiks...hikss"

"Itu yang aku rasakan Sunade!" Mendengar itu membuat Sunade menunduk ke bawah melihat siapa yang bersua, Ia terkejut saat mengetahui itu Abel. Buru-buru saja Sunade menghapus airmatanya dan turun ke bawah.

"Ngapain lo disini?"

"Ikutin kamu. Kamu nangisin orang yang gak suka sama kamu? Mending sama aku aja. Aku suka sama kamu dari dulu"

Sunade cukup terkejut dengan pengakuan Abel. Ia sendiri tak menyadari bahwa Abel menyukainya.

Ya daripada terus galau karna Yokaki maka detik ini juga Sunade mau mengakhiri perasaan-nya untuk Yokaki dan memilih mencoba memulai perasaan baru dengan Abel.

"Lo suka sama cewek gendut kek gue?"

"Iyapsss! Aku menerima kamu apa adanya Sunade. Kamu mau gak jadi bagian dari hidupku?"

"Ngomong-ngomong kan lo udah gak idup?"

"Eh iya..kalau begitu kamu mau tidak jadi bagian kematianku?"

"Lo nembak gue?"

"Enggak. Aku mau kamu jadi pacar aku Sunade. Aku gak akan nembak kamu, nanti kamu mati dua kali"

"Iya maksud gue itu. Hadeuhh dasar pocong sableng"

"Jadi gimana? Kamu mau jadian sama aku?"

"Enggak! Gue butuh waktu buat MOVEON dulu dari Yokaki, biar gak nyakitin perasaan lo." Setelah melontarkan keputusan menyakitkan itu, Sunade menghilang begitu saja. Ia membutuhkan waktu untuk kembali menerima seseorang dalam hatinya.

Karna malas membaca mantra untuk menghilang maka Abel menunggu kang ojek lewat di perempatan jalan.

Kebetulan sekali kang Ojek Online lewat jadi Abel bisa langsung nemplok di jok belakang tanpa sepengetahuan kang ojek.

Kebetulan sekali kang Ojek Online lewat jadi Abel bisa langsung nemplok di jok belakang tanpa sepengetahuan kang ojek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kok berat ya?" Gerutu kang Ojek.

"Hiks...hikss.. dah bang anterin aye aja sampe kuburan depan jangan banyak cingcong. Lagi galau nih di tolak betina"

"Oh mungkin perasaan saya saja. Mungkin efek tadi bonceng pelanggan gendut. Jadi masih terasa beratnya" Gumamnya.

Percuma saja Abel mencoba menjelaskan, Kang Ojek itu tidak akan bisa mendengar apalagi melihatnya. Jika melihatnya pasti ia sudah berlari terbirit-birit! Bisa saja Abel memperlihatkan wujud-nya, tapi ia tidak bisa mengendarai motor sendirian. Jadi lebih baik Kang Ojek tidak tahu saja keberadaannya.

⭕⭕

Pagi harinya, Agnes kembali kuliah seperti biasanya. Ia slalu datang tepat waktu urusan ilmu yang akan membawanya pada kesuksesan.

"Agnes, kamu mikirin apa sayang?" Tanya Mona.

"Gak mikirin apa-apa Mah hehe."

"Gimana sama keputusan kamu Nes? Setelah selesai kuliah, kamu mau kan ngurus perusahaan Papah?" Tanya Ridwan selaku Papah kandungnya.

Sebenarnya Agnes ragu. Ia ingin sekali menjadi Guru, itu sebabnya ia mengambil jurusan Ekonomi. Jika begini caranya, Agnes harus pindah jurusan demi mempermudah dirinya untuk bisa meneruskan perusahaan sang Papah.

"Pah, kalau Agnes gak mau mending jangan. Kasian kan kalau dia harus gagal jadi guru. Itukan cita-cita dia dari kecil" Lirih Mona.

"Agnes mau kok Pah, Mah. Agnes bakalan nerusin perusahaan Papah nanti selesai kuliah. Jadi Agnes bakalan pindah jurusan demi mempermudah semuanya" Ucap Agnes. Meskipun sebenarnya ia tak mau, tapi tujuan hidupnya adalah membahagiakan kedua orangtuanya, maka Agnes mau mengikuti apa yang Papah-nya minta.

Sebagai anak Perempuan satu-satunya dari sang Papah, maka Agnes mau bersedia mengorbankan cita-citanya demi membahagiakan Papahnya.

"Makasih sayang kamu udah mau turutin Papah. Karna usia Papah ini udah tua, Papah gak mau nantinya perusahaan yang Papah bangun demi masa depan kamu malah sia-sia. Jadi papah minta kamu buat urusin perusahaan Papah. Kelak kalau kamu sudah menikah, papah harap kamu dapetin orang yang sukses juga ya sayang?"

Agnes mengangguk senang di kala melihat senyuman lebar dari sang Papah. Meskipun Agnes tahu bahwa Papah-nya tidak menyukai Kevin, tetap saja Agnes akan berusaha tetap mempertahankan hubungannya dengan Kevin. Apapun yang terjadi.

Kevin semoga kamu bisa sukses buat buktiin sama Papah kalau kamu pantes jadi mantu-nya. -gumam Agnes.

Berbeda dengan sang Mamah tiri-nya yang mendukung penuh apapun keputusan Agnes dengan pilihannya. Hanya saja satu pesan Mona, bahwa Agnes tidak boleh sampai melakukan hubungan di luar batas. Mona juga sudah mengatakan pada Kevin agar bisa menjaga Agnes dengan baik dan jangan sampai merusaknya. Tentu saja Kevin menepati janji itu bahkan sampai saat ini hubungan keduanya masih dalam batas kewajaran.

SAD GHOST 2 ✓Where stories live. Discover now