4.Di pertimbangkan

2.8K 608 86
                                    

"Makasih ya udah anterin aku pulang dengan selamat sentosa." Ucap Agnes sambil berusaha melepas helm-nya yang teramat sulit. "Kevin ini susah banget. Akukan udah bilang ganti hih ini sempit banget"

"Bentar yang sini aku lepas....."

"Aaaaaaaaaaaaaaa"













Tidak juga lepas. Lalu bagaimana? Apakah Agnes harus masuk rumah, makan, tidur, mandi memakai helm? TIDAK! Bahkan membayangkannya saja Agnes bergidik ngeri.

"Gimana dong My baby, ini gak bisa lepas." Kevin panik luar biasa. Tubuhnya sudah bercucuran keringat karna tadi berusaha melepaskan helm yang menutupi kepala Gadisnya.

"Hiks...hiks.... Terus gimana Kevin? Hiks...hiks"

"Harus di BOR yang"

"APA KAMU BILANG? DI BOR? TERUS MAKSUD KAMU KEPALA AKU DI PISAH GITU DARI TUBUH AKU? SADIS BANGET KAMU HIKSSS...."

Kevin jadi semakin kepanikan. Ia sedang mencari cara agar helm itu terlepas. Jika tidak? Tamatlah riwayat Agnes.

"Sini yang aku usahain lagi biar lepas ya?" Agnes mengangguk patuh.

Kevin berdiri lagi di hadapannya, sebelum melakukannya ia membaca Bismillah terlebih dahulu.

3

2

1

Ready

Go...

"HUAAAA KEVIN SUSAHHH GAK BISA LEPAS" ucap Agnes semakin kepanikan.

Setelah Kevin perhatikan dengan saksama, ia melihat tangan Agnes yang menahan helm-nya terlepas di saat dirinya sedang berusaha menariknya.

"Yang? Coba lepasin tangan kamu di saat aku tarik." Agnes mengangguk nurut.

Sekali tarik langsung terlepas. Dan sekarang Kevin tahu penyebab helm itu tidak bisa lepas dari kepala Agnes, itu karna Agnes menahan-nya. Konyol sekali Gadisnya itu.

Memang benar helm itu sudah sempit. Jadi tadi Agnes sulit melepasnya. Kemungkinan Agnes juga sedang tidak bertenaga akibat kebanyakan makan, dan bawaan-nya mengantuk.

"Kenapa ya bisa helm-nya gak lepas tadi?" Tanya Agnes dengan tanpa rasa berdosa-nya.

"My baby bala-bala tadi itu karna tangan kamu nahan. Lain kali kalau aku berusaha lepasin, ya jangan kamu tahan"

"Jadi salah aku?"

"Oh enggak dong sayang tentu aja salah aku. Besok aku beli helm baru ya?" Kevin mengalah saja. Karna ia tahu Gadisnya sedang PMS. Jangankan untuk menyalahkannya, untuk bernafas saja rasanya Kevin ragu.

Agnes mengangguk setuju. "Yaudah aku masuk dulu ya ke dalem. Jangan lupa kabarin aku ya? Jangan lupa WA-in aku, kirim Pap foto kamu lagi dimana-dimananya dan dengan siapa. Jangan lupa juga kalau main inget waktu. Apalagi sama geng vespa kamu. Jangan lupa balik kerja langsung istirahat ya? Tapi sebelum istirahat kamu kabarin aku dulu?"

Hanya dengan anggukan dan elusan dari tangan Kevin, membuat Agnes berhenti berbicara dan merasa tersipu malu. Prilaku Kevin terhadapnya memang slalu menghangatkan suasana.

"Perut aku sakithhhhhh Vin.." Keluhnya.

"Aku beliin kiranti ya?" Panik Kevin.

"Jangan"

"Kenapa?"

"Jangan kiranti doang dong kiyuttt tapi sama soptek bersayap-nya yang warna biru, yang harga 2rebu. Tapi selusin ya belinya. Nih uangnya---" Agnes hendak memberikan uangnya tetapi Kevin menolaknya.

"Uang aku aja sayang. Kamukan pacar aku. Biarpun aku cuman kerja di bengkel tapi kamu itu cewek aku, dan di larang ngeluarin uang sepeserpun saat bersama aku"

Aw. Author jadi baper. Eh maksud-nya Agnes jadi baper. Lihat saja sekarang Gadis itu senyum-senyum uchul memperlihatkan pipinya yang bersemu merah.

Pacaran sehat itu menyenangkan. Wanita itu hargadiri untuk seorang Pria. Barang siapa yang merani mencoblos Gadisnya lebih dulu sebelum menikah, maka ia adalah seorang pengecut terbesar- kata Kevin bukan kata ilham.

Kevin segera melucur menuju Indomaret. Ia sudah biasa setiap bulannya pergi ke Indomaret untuk membelikan Agnes sopt*x beserta k*ranti.

Bahkan kasir indomaret sudah sangat mengenal Kevin. Sebab sudah hampir 3 tahun bersama Agnes, Pria itu tidak pernah bosan setiap sebulan sekali rutin ke indomaret membelikan keperluan Gadisnya di saat sedang PMS.

⭕⭕⭕

Malam datang...

Nyamuk silih berganti mengigit tangan Agnes yang lembab. Padahal Agnes sudah memakai sofel dan menyemprot ruangannya dengan hit pembasmi nyamuk. Tetap saja nyamuk-nyamuk nackal itu mau menyerangnya.

Tring.

Datanglah kelima hantu itu lagi di hadapan Agnes.

Rupanya nyamuk tadi hanya memberikan tanda bahwa akan ada hantu-hantu yang datang. Padahal Agnes sudah bersu'uzon terlebih dahulu.

"Ka-kalian? Ada apalagi? Aku udah bilang kalau ak---"

"KITA MAU BERTEMAN DENGAN KAMU AGNES" Ucap kelima hantu itu secara bersamaan.

Berteman?

Agnes tidak mau lagi berteman dengan hantu. Karna itu akan membuatnya terganggu.

Baru saja Agnes mengatakan tidak mau, tetapi mereka sudah bersua lebih dulu.

"Kita tidak akan mengganggumu di saat-saat tertentu atau privasi. Kita akan datang di saat kamu dalam kesulitan" Ucap Abel menjelaskan.

"Yoi Nes lu jangan takut. Geng Sad Ghost dimensi kedua ini juga baik kok kaya dulu Jaka, Samsiyah, Surya dan Ozo. Mereka baik juga Nes, lu tenang aja" ucap Yokaki meyakinkan.

"Yokaki, kamu tahukan Kevin melarangku berteman dengan sejenis kalian. Kevin tidak mau kesehatanku terganggu, pikiranku terganggu dan terlebih aku harus ikut campur yang bukan urusan aku."

"Jadi Kevin yang pengaruhin lu Nes?"

"Dia berpengaruh baik dalam hidup aku Yokaki. Kamu tahu, dia bahkan mendoakan kamu dalam ibadah-nya. Dia ingin kamu tenang di alam sana, juga aku di alam-ku ini. Aku mohon kalian jangan ganggu aku"

"Agnes lo santai dulu. Gini, kita gak akan ajak lo ngomong di saat lo sama Kevin. Plis!" Ucap Sunade berharap Agnes mempertimbangkannya.

"Aku butuh waktu. Sebaiknya kalian pergi sekarang. Mamahku mau masuk ke kamar untuk memberikan segelas susu"

"Susu? KAMI MAU JUGA SUSU" Sorak kelima hantu itu bersamaan.

Agnes menelan saliva-nya susah payah. Terpaksa ia harus berbagi segelas susu untuk kelima hantu itu. Ya mungkin hanya satu legukan sekali masing-masing.













Sepertinya aku harus membantu mereka. Kasihan mereka kalau masih ada di bumi karna mereka belum tenang. - Gumam Agnes dalam batin'nya.

Hati Agnes memang lemah lembut. Setegas apapun ia terhadap keputusan'nya tetap saja ia tidak suka melihat siapapun menderita.

Lagi pula geng Sad Ghost itu lucu-lucu. Awalnya Agnes terkejut, tapi jika di perhatikan dengan baik, mereka konyol dan sangat menyenangkan. Juga yang lebih penting lagi wajah mereka tidak sama sekali menyeramkan. Hanya sekedar telihat pucat saja.

Jika para Readers mengira semua pocong wajahnya hitam mengerikan, berfikirlah positif thingking, mungkin pocong-nya belum pernah skincare-an.

SAD GHOST 2 ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon