12.Mulai berkomunikasi

2.1K 554 23
                                    

"WHAT? JADI SI HAMBAR ITU DI BUNUH?" Kevin nampak terkejut terheran-heran. Saking terkejutnya ia berdiri dari tempat duduk dan Agnes terjatuh karna tidak memiliki keseimbangan.

"Adohhhhhh KEVIN KAMU BISA GAK USAH SAMPE BANGUN GAK SIH? AKU JATUH NIH GARA-GARA KAMU BANGUN! KAMU SIH MILIH TEMPAT DUDUK INI HUH!" Kesal Agnes.

Kevin yang merasa bersalah langsung membantu Agnes berdiri lalu kemudian keduanya pindah tempat ke tempat duduk lain.

Bisa-bisanya Kevin membuat Agnes dan ice cream favorite-nya terjatuh seperti itu. Tapi karna Kevin adalah Pria yang bertanggungjawab maka Kevin mengganti ice cream yang terjatuh tadi dengan ice cream yang baru.

Keduanya duduk berdampingan. "Kamu serius sayang kalau Arwah itu datengin kamu kaya gitu?"

"Iya aku serius. Mukanya ancur banget, perutnya bolong banyak darah gitu ih serem"

"Jadi dia itu sosok sunder bolong yang?"

"Ya gak tau! Pokoknya dia itu matinya tragis banget karna pelet seseorang, terus dia di manfaatin abis itu di bunuh di jadiin tumbal. Tadi aku hampir mau di gituin sama orang yang bunuh Ambar"

"Buset si Hambar kasian bener ya nasibnya"

"AMBAR KEVIN!!!"

"Ya itu maksudnya sayang. Terus gimana yang? Kok bisa kamu gak jadi ke hipnotis?"

"Karna ada Kak Langit. Mangkannya kamu jangan salah sangka terus sama dia. Dia itu baik tau sebenernya"

Lu gak tau Nes, dia itu baik sama lu karna dia suka sama lu. Liat aja, gua bakalan kasih dia peringatan!

Di depan Agnes, Kevin bisa menahan amarahnya seolah ia menutupi segala rasa cemburunya. Tapi nanti tentunya Kevin tidak akan diam saja jika kekasihnya itu hendak di rebut Pria lain.

"Hem yang, aku bisa bantu apa?" Tanya Kevin.

"Aku harus tau dimana ketiga orang itu tinggal. Kita harus ikutin mereka diem-diem, biar kita bisa dapetin jawabannya disana. Karna ini ada hubungannya sama geng Sad Ghost"

"Apa hubungannya?"

"Aku gak tau. Tapi nanti aku bakalan coba komunikasi sama mereka buat tau apa yang sebenernya terjadi."

"Terus kenapa kita harus ikutin mereka yang?"

Agnes begitu kesal. Mengapa otak Kevin itu tidak pernah bisa bekerja dengan baik? Apakah otaknya itu hanya bisa di pakai memikirkan Agnes saja?

"Kevin, kalau kita tau alamat mereka. Kita bakalan dapet semua bukti-nya disana! Kita juga bisa curi jimat itu diem-diem"

"Tapi itu terlalu bahaya loh sayang. Kalau sampe mereka tau bisa-bisa merek---"

"Ck! Kamu gak perlu takut apapun. Kasian Arwah Ambar bakalan terus gentayangan kalau mayat-nya gak bisa di temuin. Kita harus ngumpulin bukti-bukti, biar mereka bisa masuk penjara karna udah bunuh orang"

Ya, walaupun sebenarnya Agnes sendiri takut. Tapi ia rasa tindakan kriminal itu harus segera terbongkar.

Kevin hanya menurut saja. Ia tidak bisa melarang Agnes membantu mengungkap misteri, karna itu adalah jati dirinya. Sebesar apapun Kevin melarang, tetap saja Agnes tidak bisa berhenti.

⭕⭕⭕

Malam harinya, Kevin datang ke rumah Langit untuk memberi perhitungan. Ia benar-benar tidak sabar ingin langsung memberi tonjokan keras pada Pria itu.

Tok.
Tok.
Tok.

Rupanya Kevin datang di waktu yang tepat, karna kebetulan Langit sedang santai di ruang TV dan ketika mendengar suara ketukan ia langsung membukanya.

"Walaikumsalam." Lirih Langit santai ketika mengetahui yang datang adalah Kevin.

"Gak usah banyak bacot! Maksud lu apa deketin Agnes? Lu tau kan dia cewek gua?"

"Sangat tau"

"Terus ngapain lu berusaha deketin cewek orang? Lu pikir lu siapa? Mentang-mentang lu udah punya segalanya sekarang, lu berharap bisa dapetin Agnes? Gua udah miskin aja di cintain penuh sama dia, apalagi gua kaya! Jadi lu gak perlu berharap banyak sama dia."

"Terus lu mau apa kesini?"

BLUGH!

Satu tonjokan keras berhasil mendarat di pipi kanan Langit. "Itu buat lu yang gak tau diri bangsat!"

BLUGH!

Satu tonjokan lagi berhasil mendarat di pipi kiri-nya Langit. "Dan itu buat lu yang berani cari-cari perhatian cewek gua!"

Setelah itu, Kevin tersenyum smirk lalu segera pergi dari hadapan Langit.

Langit tidak membalasnya bukan karna ia takut, terkadang diam-nya seseorang adalah tanda bahwa dirinya tidak merasa bersalah. Seseorang yang justru lebih memproitaskan emosional, adalah seseorang yang tidak dewasa menghadapi masalah.

Langit tidak merasa bersalah karna mengharapkan Agnes. Sebab setiap harapan tentunya ada dalam diri Manusia, dan itu suatu kewajaran.

"Kevin...kevin.. dari dulu sikap lu kek bocah yang apa-apa pake emosi." Ucapnya terkekeh lalu segera masuk kembali ke dalam rumah.

...

Saat ini Agnes mencoba memanggil hantu ber-geng itu. Karna Agnes takut Mamahnya akan mengetahui, maka Agnes memilih pergi ke halaman belakang untuk berdiskusi dengan kelima hantu itu.

"Ada apa Agnes? Kenapa kamu memanggil kita?" Tanya Mayang penasaran.

"Ya benar ada apa Agnes?" Tanya Abel.

"Aku udah ketemu sama orang yang kalian maksud"

Seketiga kelima hantu itu membulatkan matanya terkejut. "Serius? Terus dia gak celakain lu kan?" Tanya Yokaki khawatir.

"Nggak karna ada kak Langit. Aku hampir kena peletnya. Dia hampir hipnotis aku"

"Arghh gue bener-bener kesel kalau udah denger orang-orang biadab itu. Terus gimana Nes? Lo mau bantu kita kan?" Tanya Sunade memastikan.

"Aku akan bantu kalian, tapi tolong ceritakan apa yang sebenarnya terjadi"

"Kalau kita cerita, kamu tetep bantu kita kan Nes?" Tanya Gino yang kemudian di angguki Agnes.

Mungkin ini saat-nya geng Sad Ghost menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Agnes.

Sudah sekian lama mereka memendam ini. Dan saat menemukan orang yang tepat seperti Agnes, mereka mulai bersemangat untuk menghentikan kejahatan Pria itu dengan bantuan Agnes.














"Jadi sebenernya gini Nes...."


Hayo apa? Penasaran gak? Jangan lupa vote+komen-nya pemirsah!

SAD GHOST 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang