[7/28] Aku dan Isi Kepala

29 8 0
                                    

/Trigger Warning: suicidal content/ 

Aku adalah entah siapa, bukan apa-apa, dan juga tidak akan jadi apa-apa. Yang sedang mengetik ini tiada arti nyata–penuh dengan prosa tak jelas maknanya, untukmu yang juga entah siapa, tapi boleh jadi suatu saat kita bisa bersama.

Ini adalah rahasia kita, 

tepatnya rahasiaku yang akan kubagikan tanpa jeda, 

bersiaplah sesaat saja, 

kuharus  meyakinkan diri bahwa mengungkapkan ini tak apa-apa, 

karena kamu bisa dipercaya.

Sesungguhnya, isi kepalaku tiada jeda, riuh-gemuruh penuh nelangsa; hening-senyap bersama hampa, hingga diriku terjebak tanpa bisa berbuat apa-apa; merenungi ketiadaan, meratapi kekosongan, menari bersama hal-hal nyata yang terasa perih sampai tak kuasa. 

Padahal aku manusia. 

Padahal kamu manusia. 

Namun, kamu bisa melakukan hal-hal rutinitas biasa tanpa diganggu isi kepala, sementara aku terjebak di dalam isi kepala tanpa jeda, bersama pekik kesengsaraan yang kupaksa telan dalam asa yang pecah-belah tiada kira. 

Aku juga sudah teralu lelah, sudah ingin menyerah, sudah terpikir untuk mati saja. Namun, Kematian tak izinkan kumencapainya,  meski terus kucoba. 

Usahaku yang sia-sia; satu-dua hingga tak terkira,

dan sekarang, kumasih terjebak hidup dengan sia-sia, tak pernah berhenti lelah, tak pernah berjeda, selalu bertengkar dengan isi kepala. 

Yah, mungkin sekian sedikit rahasia, terima kasih sudah mau membaca, maaf jika hanya penuh nelangsa. 

Apakah kamu yakin bisa menjaganya? 

Dating with My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang