[26/28] Hantu Mati

7 1 0
                                    

/Drabble/

"Kakak kenapa nangis?" Sosok hantu perempuan manis muncul di sudut ruangan.

Hantu asing yang menatapku cemas. Mata kami bertemu. Aku segera menyeka air mataku. "Bukan urusanmu bocah."

"Aku nggak suka lihat Kakak sedih." Hantu itu mendekat. Rambutnya yang diikat dua bergerak seiring dengan pergerakan tubuhynya yang atraktif. "Kakak mau cerita? Siapa tahu Lili bisa bantu."

Aku menggeleng. Mengapa pula dia mau mendengar ceritaku? Aku tahu ia hantu positif, tapi tetap saja, untuk apa?

"A-aku senang kalau bisa membantu Kakak, toh aku nggak bisa ke mana-mana dan tidak ada lagi yang menyadari kehadiranku, selain Kakak."

Aku tertegun. Aku yang mau mati, malah dikasihani bocah yang sudah mati?

Dating with My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang