Chapter 9 : Wedding Gifts

41 5 8
                                    


Disclaimer : GS/GSD bukan milik saya, saya hanya pinjam nama karakternya saja.

The Commitment

Genre : Drama/Romance/Family/Slight Humor

Chapter 9 : Wedding Gifts

DOUBLE WARNING : Super OOC, AU, Kemungkinan OC,

Kata-kata Kasar, Kemungkinan NFSW, Ga Jelas, Ribet.

Thanks to Char01 yang memberi ide untuk beberapa adegan di chapter ini.


Matahari di luar rumah bertingkat dua itu sudah tinggi namun sinarnya masih tertutup awan tebal sejak pagi, membuat udara siang itu terasa sejuk. Athrun dan Cagalli sedang duduk di lantai ruang tamu, menyusuri tumpukan hadiah pernikahan mereka. Jumlahnya yang begitu banyak, membuat mereka belum sempat merapikannya. Minggu kemarin rencana mereka membereskan kado pernikahan gagal karena situasi kesehatan ibu Athrun, karenanya mereka bersepakat untuk membereskan kado-kado itu hari ini.

Tiga hari yang lalu Lenore sudah menjalani operasi pemasangan ring baru untuk jantungnya. Keadaannya sudah jauh lebih baik, walaupun tetap masih beresiko. Namun begitu, keberhasilan operasi Lenore sepertinya membuat suasana hati Athrun ikut membaik, tidak lagi terpancar ekspresi sedih dari wajahnya, hanya saja kelihatannya Athrun malah seperti kurang sehat. Sejak tadi malam Cagalli mendengarnya banyak berdeham dan batuk kecil. Mungkin karena minggu kemarin ia sibuk bolak-balik ke rumah sakit, jadi daya tahan tubuhnya agak menurun.

Cagalli dan Athrun sudah bersepakat untuk menyimpan beberapa hadiah saja. Cagalli akan menyimpan hadiah dari Shiho dan keluarganya. Sementara Athrun akan menyimpan hadiah dari Nicol dan Dearka, dua orang yang benar-benar ia undang ke pernikahan mereka. Sisa hadiahnya akan mereka letakkan di gudang.

"Orangtuamu tidak memberikan hadiah?" Cagalli sebenarnya tidak ambil pusing soal hadiah, ia merasa aneh saja jika Athrun tidak menyimpan hadiah yang diberikan keluarganya.

"Mereka sudah memberikannya secara langsung setelah pesta pernikahan."

"Oh begitu, hadiah apa?" Dapat dikatakan semenjak dari rumah sakit minggu lalu, sikap Athrun berubah menjadi sedikit lebih baik kepada Cagalli, membuat wanita itu jadi sedikit lebih santai bercengkrama dengannya. Athrun memang masih dingin, tapi dia tidak banyak lagi menyindir Cagalli.

"Kau tidak perlu tahu." Jawab Athrun singkat. Terpancar ekspresi malu di wajahnya, tapi Cagalli tidak melihatnya. Tentu saja Athrun tidak akan memberitahu Cagalli hadiah apa yang ibu dan ayahnya berikan kepadanya. Orangtua Athrun memberikannya sebuah amplop berisi paket bulan madu ke luar negeri yang masa berlakunya sampai 2 tahun.

"Ibu tahu kalian tidak mau berbulan madu karena sibuk dengan pekerjaan, tapi pakailah ini jika kalian sudah ada waktu ya." Ucap Lenore sambil mengedipkan sebelah matanya. Athrun yang menerimanya hanya bisa tersenyum tumpul.

Cagalli tidak memaksa Athrun menjawabnya, walaupun ia sedikit merasa jengkel, tapi lagi-lagi hal itu tidak terlalu penting buatnya.

"Uhuk." Athrun kembali mengeluarkan batuk kecilnya.

"Kau sakit? Sebaiknya istirahat saja." Cagalli sedikit cemas, wajah Athrun terlihat agak pucat. Lagipula sebenarnya ia bisa mengerjakan sendirian, hanya saja mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Kemarin dia hanya tidak ingin diperintah seenaknya oleh Athrun. Namun melihat kondisi Athrun yang kurang sehat, ia jadi tidak tega.

"Tidak. Ehem." Athrun berdeham menahan batuknya. Ia tidak ingin menunda lagi membereskan hadiah-hadiah pernikahan mereka. Selain terlihat berantakan, ia bukan orang yang suka menumpuk pekerjaan.

The Commitment : Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang