Chapter 21 : Kita Sudahi Saja?

39 2 1
                                    


The Commitment

Genre : Drama/Romance/Family

Chapter 21 : Kita Sudahi Saja?

WARNING : Super OOC, AU, Kemungkinan OC, Kata-kata Kasar, Kemungkinan NFSW, Ga Jelas, Ribet.

Setelah sampai di depan lobi rumah sakit, Cagalli langsung membayar tarif sesuai dengan argo yang tertera di dasbor mobil, lalu secepat kilat ia pun keluar dari taksi yang ditumpanginya. Cagalli masuk melalui pintu otomatis di lobi utama, tidak banyak membuang waktu, ia langsung menuju lift pengunjung yang letaknya di dekat loket resepsionis. Ia sudah cukup familiar dengan lokasi lift karena memang pernah mengunjungi rumah sakit itu sebelumnya. Saat itu rumah sakit sedang sepi, jadi ia tidak perlu menunggu lama untuk menaiki lift. Cagalli menekan tombol lantai tiga tak lama setelah masuk. Sendirian di dalam lift, wanita itu menyandarkan badannya ke salah satu sisi lift, ia mencoba menenangkan pikirannya yang masih menerka-nerka tentang situasi apa yang akan dihadapinya nanti.

Saat di bandara tadi, Athrun menelponnya melalui ponsel Patrick. Suaranya parau terdengar lesu, ia meminta Cagalli untuk segera datang ke rumah sakit tanpa banyak memberi banyak penjelasan. Hanya nama rumah sakit dan nomor ruangannya. Setelah itu Athrun langsung mematikan sambungan telepon. Rumah sakit Olofath, rumah sakit yang sama dengan tempat ibu mertuanya dirawat kemarin. Rumah sakit yang menjadi rujukan utama Lenore selama masa perawatan di ORB. Itulah sebabnya ketika Athrun memberi tahu nama rumah sakit yang harus ditujunya, pikiran Cagalli mau tidak mau langsung tertuju pada Lenore. Cagalli tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia punya firasat bahwa ini bukan berita yang baik. Cagalli ingat bahwa sebelumnya Athrun pernah mengatakan jika kondisi ibunya memburuk lagi, maka akan sulit bagi dokter untuk menanganinya, karena itulah Athrun sangat berharap agar Lenore mendapatkan donor secepat mungkin. Sebenarnya tidak hanya Athrun yang berharap seperti itu, Cagalli juga mengharapkan Lenore segera sehat. Baginya, Lenore bukan hanya sekedar mertua palsu. Selama ini Lenore selalu memperlakukannya dengan sangat hangat, sehingga sangat tidak mungkin baginya untuk menganggap Lenore bukan siapa-siapa. Dada Cagalli tiba-tiba terasa sesak, ia sama sekali tidak ingin memikirkan kemungkinan terburuk. Ia sangat berharap dugaannya salah dan kedatangan Lenore ke rumah sakit ini dikarenakan sudah ada donor jantung yang cocok untuk Lenore. Itu pikiran positif yang Cagalli coba jejakkan di kepalanya, namun itu cukup sulit, jika mengingat nada bicara Athrun di telepon tadi.

Hanya butuh waktu tiga menit sampai Cagalli menemukan ruangan yang menjadi tujuannya setelah meninggalkan lift. Cagalli menghela nafas pendek, mencoba menyiapkan diri dengan situasi apapun yang akan dihadapinya dibalik ruangan itu. Ia menggeser perlahan pintu kamar rawat yang sudah diberitahu Athrun tadi dan ia pun masuk. Keadaan ruangan hampir senyap, hanya ada sedikit suara berisik yang berasal dari dua orang perawat yang terlihat sedang berkutat dengan alat-alat medis di sekitar tempat tidur di tengah ruangan rawat itu. Cagalli melihat sosok Athrun sedang duduk menunduk di samping ranjang. Tangan pria itu sedang menggenggam erat salah satu tangan ibu mertuanya yang sedang terbaring diam di hadapannya. Ayah mertuanya tidak jauh berbeda, pria paruh baya itu ada di posisi yang hampir mirip dengan Athrun, bedanya Patrick ada di sisi seberang Athrun. Cagalli tidak bisa melihat wajah Athrun yang sedang menunduk, sedangkan Patrick terlihat memandang kosong ke arah wajah istrinya. Lenore sendiri terlihat sedang memejamkan matanya.

"Mohon maaf pak, saya hanya ingin menginfokan, untuk administrasi perpindahannya bisa segera diurus di loket administrasi." Pandangan Cagalli kini mengarah pada sumber suara, salah satu dari dua perawat yang sedang berurusan dengan alat medis tadi terlihat sungkan mengusik Patrick, tapi sepertinya mau tak mau ia harus mengatakan hal itu.

Cagalli sedikit mengerutkan keningnya, melihat tidak ada respon dari Ayah mertuanya, ia jadi tidak yakin Patrick mendengar apa yang dikatakan sang perawat. Namun ia jadi bertanya-tanya dalam hati, apakah yang dimaksud perawat itu artinya Lenore akan dipindahkan ke rumah sakit lain atau mungkin kamar lain? Melihat Patrick dan Athrun masih tidak merespon, Cagalli mengambil kesimpulan, bahwa mungkin kondisi Lenore memang sedang tidak baik. Cagalli berjalan mendekat ke arah tempat tidur, ia memandang ke arah Patrick sekali lagi, kini wajah mertuanya yang sedikit pucat itu terlihat lebih jelas. "Biar aku saja yang mengurusnya." Cagalli berinisiatif, ia menjawab perawat yang memberitahu Patrick tadi. Rasanya tidak etis jika mereka harus mengurus administrasi atau apapun itu, di saat seperti ini. Lagipula pasti Lenore ingin Patrick dan Athrun tetap berada di sisinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Commitment : Contract MarriageWhere stories live. Discover now