Chapter 18 : Double Date (part 2)

13 2 0
                                    

The Commitment

Genre : Drama/Romance/Family/Slight Humor

Chapter 18 : Double Date (part 2)

WARNING : Super OOC, AU, Kemungkinan OC, Kata-kata Kasar, Kemungkinan NFSW, Ga Jelas, Ribet.

______________________________________

Athrun terus berjalan disamping Cagalli sambil menggenggam tangan istri palsunya itu dengan erat. Beberapa kali Cagalli sempat mencoba melepaskan tangan mereka yang bertaut, menganggap mereka tidak perlu berpura-pura bergandengan tangan lebih lama, tapi Athrun tidak membiarkan tangannya bebas, malah semakin mengeratkan genggamannya. 

Cagalli tak habis pikir, kenapa ia merasakan debaran berlebihan seperti saat ini? Padahal dulu saat ia masih bersama Ahmed, ketika memenangkan balapan mereka seringkali berpelukan, dan ia tidak merasakan apa-apa. Begitu pula sentuhan dengan mantan-mantannya. Ia tidak pernah merasakan wajahnya menghangat alih-alih debaran yang aneh.

Cagalli mengintip ekspresi Athrun dari sudut matanya, suami kontraknya itu terlihat sangat natural, benar-benar tidak seperti bersandiwara. Sedangkan ia sendiri sama sekali tidak merasa nyaman, bukan karena ia tidak suka disentuh oleh Athrun, tapi karena ia merasakan detakan jantungnya tidak karuan.

“Sayang, kau benar tidak apa-apa? Apa kau lapar?” tanya Athrun yang menyadari bahwa Cagalli cukup lama tidak bersuara. Athrun sebenarnya bisa sedikit menebak mengapa Cagalli tiba-tiba menjadi pendiam. Cagalli pasti merasa tidak nyaman dengan tautan tangan mereka, karena sejak tadi Cagalli sudah berusaha melepaskannya. Hanya saja Athrun ingin berusaha terlihat sedekat mungkin dengan Cagalli di depan Shiho. Walau mungkin sebenarnya hal itu hanya alasan saja, dalam hati Athrun, ia merasa sangat nyaman dengan tangan Cagalli berada di genggamannya.

“Akutidakapaapa. Akujugabelumlapar.” jawab Cagalli cepat tanpa menatap ke arah pria yang menanyakannya. Mendengar jawaban Cagalli, Athrun merasa sedikit bersalah, mungkin Cagalli memang merasa tidak nyaman bersandiwara seperti ini dengannya. Walau ia sudah meyakinkan Cagalli bahwa ia akan membuat Shiho percaya dengan aktingnya, tetap saja Cagalli yang jarang berbohong pasti merasa ini memberatkannya.

Athrun pun mengalihkan pandangannya sejenak pada Shiho dan Yzak, keduanya sekarang sedang berjalan di depan mereka, sibuk mencari wahana yang bisa mereka mainkan berikutnya. Merasa posisinya sudah cukup aman, perlahan Athrun pun melepaskan genggaman tangannya. Cagalli pun mendongak kaget, merasakan seketika tangannya bebas. Seakan sudah menunggu reaksi Cagalli, Athrun hanya tersenyum kecil kepadanya.

"Sejak tadi Shiho berjalan di belakang kita, maaf jika aku terkesan memaksa." Athrun berbisik dekat sekali.

Deg

Suara jantung Cagalli yang terasa hampir lepas karena dekatnya jarak bibir Athrun ke telinganya.

Cagalli tak habis pikir. Sejak kapan? Sejak kapan ia merasa seperti ini jika Athrun ada di dekatnya? Kalau diingat-ingat sudah beberapa kali ia merasa jantungnya berdetak tidak karuan seperti ini jika ada hal yang berhubungan Athrun. Selain itu, belakangan ia juga sering memikirkan Athrun, bahkan ia sempat memikirkan pria itu ketika mengunjungi makam Halsten tadi pagi. Tapi sejak kapan? Yang jelas tidak sejak pertama mereka bertemu. Pada awal pertemuan mereka, Cagalli merasa dirinya dengan Athrun seperti air dan api, dua orang yang tidak akan pernah cocok satu sama lain. Athrun orang yang sangat dingin bahkan sempat menghinanya saat pertama kali ia mengajaknya bicara. Athrun juga orang yang memaksakan kehendak dengan mengancamnya. Cagalli sangat membenci kelakuan Athrun. Namun, semua itu terasa jauh baginya sekarang. Sejak kapan hal itu berubah? Athrun berubah menjadi seseorang yang tidak lagi hanya sekedar lewat di hidupnya. Begitu banyak kejadian yang mereka lewati bersama selama menjadi pasangan kontrak, membuat Athrun menjadi sosok yang cukup penting di hidupnya. Athrun sudah melihatnya di saat-saat terlemahnya, begitu juga sebaliknya, ia sudah melihat Athrun di titik-titik rendahnya. Seakan mereka berdua sudah saling menunjukkan jati diri mereka sebenarnya. Sejak kapan hubungan mereka berubah?

The Commitment : Contract MarriageWhere stories live. Discover now