16 agavra

222 58 17
                                    


"Eh abang!kesini kok gak ngabarin sih?kesal gadis tersebut", seraya memeluk abangnya sudah lama ia tak berjumpa Sang abang.

"Tumben kesini bang?kirain aku abang lupa sama aku, canda nya" lalu mempersilahkan sang abang untuk duduk di ruang tamu nya dan membawakan beberapa camilan.

"Abang kesini karna gak sengaja tadi mampir"ucapnya sambil memakan chiki yang sudah di sediakan.

"Ish abang aku kira abang kesini memang tulus ternyata karna sengaja"kesal sang adik sambil memukul mukul abangnya dengan bantal sofa.

"Dek aduh aduh diem dulu! Abang mau ngomong serius! "

Adiknya yang sedari tadi memukul pun berhenti karna ucapan sang abang.

"Kenapa bang?"

"Tadi abang kan liat cewe kayaknya sih seumuran kamu ha,ucap sang abang serius sang adik mendengarkan dengan seksama"

"Trus trus bang! Tanya nya penasaran"

"Dia itu kayak tiduran di jalanan banyak yang ngeliatin, abang kira itu mayat korban tabrakan eh ternyata dia masi hidup!"devran, sang abang menceritakan semuanya hingga selesai dan ia juga sebenarnya kasihan dengan perempuan yang ia tolong sembari cerita ia jadi senyum senyum sendiri saat perempuan itu ahh sangat berbeda dari yang lain.

Sang adik yang mendengarkan abangnya bercerita pun merasa aneh, seperti ia tau gadis yang di maksud abangnya tapi di sisi lain ia binggung ciri ciri yang abang nya katakan mirip seseorang namun tak mungkin juga kan?.

"Emm tapi kok abang kayak orgil sih!lagi cerita sambil senyum senyum"ucap adik menggoda membuat pipi sang abang memanas sampai kupingnya pun memerah.

"Ahahabahahaha abang kalau blushing lucu deh!ejek sang adik", abangnya yang terlanjur malu malu kesal pun mengambil bantal dan memukul adiknya.

"Udah abang udah!"pekik sang adik.

"ngomong ngomong ciha tadi bikin nasi goreng bang!enak tauu tadi aja sahabat cowok aku kesini"ucapnya untuk mengalihkan topik, ya sang adik kakak tersebut adalah devran dan ciha mereka adik kakak yang berbeda setahun mereka tidak satu rumah dan jarang sekali mereka berkumpul.

Devran tau sang adik mempunyai sahabat yang dari kecil sudah bersama sama namun ia tak tahu siapa sahabat dari adiknya.tak mau ambil pusing ia mengajak ciha makan bersamanya.

"Yaudah ayo makan!"

💗✨

Di sisi lain silika merebahkan badannya di kasur, selepas mandi ia merasa lelah sekali padahal ia tidak beraktifitas banyak.

Kepalanya dan wajahnya pun masih terasa nyeri dan pusing tetapi ia sudah obati tadi jadi rasanya berkurang.

Saat ia ingin memejamkan matanya, suara telfon rumah berdering membuat ia menahan kantuk nya lalu turun ke bawah.

Halo?

"Kamu lagi dimana?"

A-gav?batin silika, mengapa agav menelfon nya?

Dirumah

"Tadi abis kemana?"

Em-gak k-kemana mana ko...

Agav terkekeh,ternyata silika sudah bermain jauh dengan lelaki tersebut padahal niat agav untuk berminta maaf kepada silika dan meluruskan hubungan mereka tetapi silika lebih dahulu yang membuat semuanya.

"Oh jadi gak kemana mana?"

"I-iya gav"ragunya, ia ingin menjawab jujur namun tak akan agav percayai,agav lebih mempercayai sahabatnya ketimbang dirinya.

Agav lagi lagi terkekeh, membuat silika takut.

"Jujur bukannya kunci suatu hubungan?"tanya agav di sebrang sana,silika menggigit bibir bawahnya untuk menahan kegugupan.

"Secara terang-terangan kamu bilang aku gak jujur gitu?"ucap silika dengan lancar,percayalah saat mengucapkan kalimat tersebut jantung silika berpacu lebih cepat, kakinya terasa dingin dan tangannya pun sama, ntahlah kemana rasa kantuk nya hilang seketika.

"Lo bohongin gue sil"batin agav, langsung saja agav mematikan telfon nya sepihak membuat silika panik bukan main, ia mencoba untuk menelfon ulang namun tak kunjung terhubung.

Silika cemas, ia tak bisa berpikir jernih sekarang, apakah ia salah jika berbohong demi kebaikan?

💗✨

Eyyo gais gimana gimana?

Siapa yang tim agav?

Tim silika?

Tim julid?semuanya awokwokwok🤣😭

Spam next disini🙆😡!

AGAVRAWhere stories live. Discover now