24 agavra

67 8 1
                                    

Bel pulang berbunyi, dengan buru buru silika memasukkan peralatan nya ke dalam tas ia ingin cepat cepat pulang agar tidak ber pas pasan dengan agav.

Soal kemarin, silika juga sama sakitnya dengan agav tapi mau gimana lagi, lebih baik ia putus dari agav

Saat semuanya sudah masuk ke dalam tas, silika menaikan bangkunya ke atas meja melihat sekeliling beberapa anak terlihat masih di kelas.

Tak peduli, silika melangkahkan kakinya keluar kelas, baruu saja keluar silika sudah di sambut ciha dengan wajah tengilnya, silika sudah menebak nebak apa yang akan terjadi.

"Eh silika pas banget ya lo keluar, gue mau tanya sesuatu nih" ciha dengan ceria membuka obrolan sedangkan silika hanya menatap heran padahal ia tidak ingin ribut tapi kenapa ada ciha disini.

"Minggir" itu jawaban silika

Tak terima dengan jawaban silika, ciha menggeram kesal.

"Tudep aja kali ya, lo sama agav pasti lagi ada masalah kan? Bagus deh! Kalau bisa cepet cepet putus ya gue capek banget harus ngebasmi lo kayak kuman, iw" ejek ciha

silika menatap tajam ciha, mendekat ke arah ciha dan refleks ciha mundur.

"Asal Lo tau, sahabat yang Lo banggain itu—"

"Ciha!"

Silika dan ciha sama sama menoleh mendapati agav yang mendekat ke arah mereka.

"Ihh agav untung kamu Dateng tepat waktu, liat tadi kan? Aku di ituin sama dia" tunjuk ciha ke silika

Agav menatap silika sesaat lalu menatap kembali ciha.

"Yaudah biarin ayo pulang" ajak agav

Ciha berfikir karna ini kesempatan nya untuk membuat nama silika jelek lagi di hadapan agav

"Gav, cewek kamu gak di ajak? Oh atau dia gamau ya kalau ada aku, aku tau kok silika pasti kesel sama aku" ucap ciha dibuat buat. Silika hanya menatap datar ciha padahal dalam hatinya ingin sekali menjambak rambut pirang ciha namun ia tahan Karna hari ini ia gamau ribut.

"Biarin aja" sahut agav kembali

Ciha kaget mendengar penuturan agav.

"Bener gav kamu biarin cewek kamu sendirian?" Tanya ciha

"Udah biarin aja dia, mau sendiri kek terserah" agav pergi meninggalkan mereka berdua

"IHH agav tunggu!" Teriak ciha

Saat ingin pergi menyusul agav, ciha berbalik lagi mendekat ke arah silika seraya membisikkan sesuatu.

"Liat, agav udah hilang respect sama lo jadi.. saatnya say goodbye, silika haha!"

Diam diam tangan silika terkepal kuat, untung keputusannya putus dengan agav benar agar dirinya tak berurusan dengan ciha sialan itu.

💗✨

Silika berjalan keluar gerbang, moodnya untuk pulang cepat tidak jadi akibat ciha, Karna itu ia ingin pergi ke sebrang untuk membeli sedikit jajanan

Saat ingin menyeberang, sebuah ojek online berhenti di hadapannya.

"Benar ya atas nama silika?"

Dahi silika mengkerut, perasaan ia tidak  eh salah maksudnya belum memesan ojek online.

"Bener pak, kenapa ya?"

"Oh ayo neng saya anter, khusus buat neng silika kemana pun saja jabanin dehh" ucap tukang gojek tersebut.

"Maaf pak, saya gak merasa pesan" tolak halus silika

"Yah neng, padahal ini udah di bayar lho, sayang sayang atuh" ucap si ojek

"Atas nama siapa ya pak?" Tanya silika, ia mau memastikan bahwa bukan orang jahat yang sengaja.

"Pokoknya ada, kata dia saya harus ngehibur eneng, katanya muka eneng sedih terus" ucap tukang gojek tersebut.

"Ayo atuh neng" ajak ojek itu lagi.

awalnya silika ragu namun kemudian ia  mengangguk, mendekat ke arah tukang gojek tersebut lalu menaiki motor yang tidak terlalu tinggi.

"Nih neng helm nya, lupa"

"Iya pak" silika memakai helm tersebut, lalu ojek tersebut melaju dengan kecepatan sedang.

"Pak nanti berenti dulu ya di toko roti" ucap silika di perjalanan

"Oh oke neng, siap!"

Sesampainya di toko roti, silika meninggalkan helm nya lalu memasuki toko kue.

Tukang gojek tadi mengeluarkan handphone, mengetikkan sesuatu di hp nya.

Agav

Ajak kemana aja ya pak, asalkan dia seneng

Kalau dia nolak paksa aja pak

Gojek

Ini saya sudah jemput neng silika, sekarang ada di toko roti

Agav

Oke pak, makasih ya ajak aja kemanapun dia mau nanti saya kasih tambahan

Gojek
Makasih kang 🙏🏼🙏🏼

💗✨

"Makasih ya pak" ucap silika setelah turun dari ojek online dan saat ingin memasuki rumah datanglah agav

"Sil" panggil agav, namun silika dengan cepat memasuki pekarangan rumah dan mengunci gerbang, dan memasuki pintu rumah tanpa mempedulikan agav yang berteriak memanggil namanya.

Agav menghela napas pelan dan hanya berdiri di depan gerbang silika.

"Yaudah aku tungguin kamu keluar ya, aku tunggu" teriak agav

Dengan sabar agav menunggu di gerbang silika, berharap gadis tersebut keluar.

10 menit

20 menit

hampir 30 menit namun hasilnya nihil, pintu silika tetap tertutup rapat, agav tetap menunggu.

Drrt

Getaran handphone di saku agav membuat perhatian nya teralihkan.

Apa?

Tolongin aku gav, aku juga lagi sendiri di rumah.

Tunggu sebentar, nanti aku kesana

Buru buru, agav menaiki motornya dan tancap gas.

Tidak sadar sedari tadi silika memperhatikan dari kamar silika, awalnya hati nya ingin membuka pintu dan membicarakan dengan agav namun niatnya ia urungkan melihat agav yang menelpon serius di sebrang sana.

Pasti ciha, sejauh apapun aku kamu tetep sama dia, gav.

tbc

AGAVRAWhere stories live. Discover now