23 agavra

52 7 0
                                    

Malam ini silika mencoba untuk melupakan kejadian di sekolahnya tadi, ia kesal dengan agav yang telah berjanji kepadanya nyatanya bohong.

Ia melihat langit langit kamarnya, membayangkan hubungan nya dengan agav seperti pasangan yang lain nya, tanpa masalah.

"Huhh"

"Laper banget, mau masak mie dehh" silika beranjak dari tempat tidurnya untuk ke dapur, mengisi perutnya yang keroncongan.

Krek

"Hah abis? perasaan kemaren masih ada" heran silika melihat rak makanan yang kosong. Setelah menutup rak makanan, dekat jendela dapur ada satu kertas yang menarik perhatian silika.

Saat ingin mengambil silika teringat dengan kertas yang waktu itu ia temui, dengan gerakan cepat ia merobek sampai hancur kertas tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Padahal jendela dapur kekunci, Pasti orang mau iseng lagi, pokoknya gue harus hati hati" gumamnya.

Karna gak ada makanan, terpaksa malam malam silika keluar untuk membeli makanan.

💗✨

"Totalnya tiga puluh ribu kak, pakai cash atau kartu kak?"

"Pakai kartu kak"silika memberikan kartu nya kepada kasir

Sang kasir mengembalikan kartu silika "Maaf kak, kartunya tidak berfungsi"

"Hah? Perasaan kemarin bisa deh"

"Tapi maaf kak ini tidak bisa"

"Jadi gimana kak?" Tanya kasir tersebut.

Silika berdecak, agak menyesali kenapa ia tidak membawa duit cash, mau pergi ke rumah juga lumayan jaraknya

Jadi gue kesini sia sia doang huh

"Woi lama banget di depan, cepetan dong!" 

Silika menoleh ke belakang, antrian yang lumayan panjang hanya karna dirinya.

Silika menggaruk kepalanya "Em maaf kak, kayaknya saya ga—"

"Saya bayar punya dia" tiba-tiba seseorang memberikan uang kepada Mbak kasir.

💗✨

"Makasih ya sal, kalau gak ada Lo mungkin gue pulang bawa tangan kosong"

Fersal mengangguk, setelah keluar dari minimarket keduanya duduk di bangku yang telah di sediakan oleh minimarket.

"Kenapa lo keluar malem malem" fersal bertanya kepada silika yang sedang asik menyantap mie hangatnya.

Melihat itu fersal tersenyum tipis, sepertinya ia tau mengapa gadis ini keluar tengah malem

Silika mendongak "Emm apa sal? Sorry tadi gak kedengaran, mie nya enak bangett sumpah lu harus coba!"

Fersal terkekeh sebentar.

"Lo laper banget ya?"

Silika mengangguk "tadi tuh di rumah gak ada bahan makanan mangkanya gue kesini, tapi kartu gue bermasalah, padahal otak gue udah buntu banget tadi, untung ada lu" ucapnya panjang lebar.

"Agav.. gak khawatir lo pergi malem malem?"

Senyum silika tergantikan dengan raut datar, seolah ia kesal mendengar nama agav

"Gatau, dia peduli gue aja mustahil" silika tersenyum miris

"Lo kan temenya agav, mereka emang se Deket itu ya? Kayak lebih dari sahabat" tanya silika

Fersal terdiam, binggung mau memberikan jawaban apa.

"Sal, jawab dong"

"Ya seperti yang lo tau, mereka emang se Deket itu sampai orang orang ngira mereka pacaran, dulu juga pernah ada yang deketin agav tapi langsung mundur, karna ciha selalu punya seribu satu cara buat yang Deket sama agav bakalan mundur"

AGAVRAWhere stories live. Discover now