🍃 12 - Aku Pacarmu

332 40 5
                                    

🌸
___________________________

🍁


Aku Pacarmu


🍁
_____________________


Seminggu sudah berlalu sejak Changbin mengantar Lia pulang, dan berakhir dengan Lixy yang menghindarinya---hingga saat ini.

Seharusnya Changbin merasa bahagia karena berhasil menarik perhatian Lia. Seharusnya ini bukan masalah untuknya, ia juga tidak seharusnya merasa bersalah. Toh ia dan Lixy tidak benar-benar berpacaran.

Hanya saja ada sesuatu dalam dirinya yang memaksanya untuk membuat Lixy senantiasa berada di sisinya.

Semua ini karena kelancangannya waktu itu. Ketika Changbin dengan sengaja membaca chat Hana di ponsel Lixy beberapa waktu yang lalu, yang mengatakan bahwa Lixy menyukainya.

Sejak saat itu Changbin dibuat galau tak karuan. Changbin sendiri tidak yakin kenapa ia harus seperti ini. Ini bukanlah dirinya, tapi berjauhan dari Lixy membuatnya tak tenang sedikitpun.

Astaga!


Pagi ini, Changbin sudah berdiri di depan mobilnya yang ia parkir persis di depan rumah Lixy, menunggu gadis itu yang masih sarapan. Pemuda dark itu sengaja berangkat pagi untuk menjemput Lixy. Ia bahkan melewatkan sarapannya demi ini.

Andai saja Lixy tidak terus-terusan menolak diantar jemput olehnya, mungkin Changbin masih menikmati sarapannya dengan santai saat ini.

Sikap Lixy yang benar-benar menghindarinya, yang selalu menolak tawaran Changbin untuk menjemput atau mengantarnya pulang dengan berbagai alasan, membuat Changbin berpikir kalau gadis itu benar menyukainya.

Changbin berpikir, mungkin saja Lixy cemburu karena ia mengantar Lia pulang tempo hari. Jika iya, harusnya gadis itu bicara dari pada menghindarinya.

Pintu rumah terbuka. Changbin menoleh menatap gadis yang baru saja keluar dari rumah dengan mulut penuh yang masih mengunyah makanan, membuat pipi chubby-nya semakin terlihat menggemaskan.

Gadis itu menghentikan kunyahan dan langkah kakinya ketika matanya bertemu dengan tatapan Changbin. Ia tersedak membuat Changbin buru-buru masuk ke mobil untuk mengambilkan botol minum untuknya.

"Ini, minumlah." Changbin memberikan botol yang sudah ia buka tutupnya. Pemuda itu tersenyum melihat Lixy meminumnya dengan rakus.

"Terima kasih," kata Lixy. Ia memberikan kembali botol minum yang isinya tinggal setengah.

"Kau sedang apa sepagi ini di sini?" tanya Lixy.

"Menjemputmu, tentu saja," jawab Changbin santai. Lixy hanya mengerjap mendengarnya.

"Ayo masuk!" Changbin bahkan membukakan pintu mobil untuknya. Lixy ingin menghindar namun tak enak hati jika menolak.

Gadis itu menatapnya lama, membuat Changbin mengangkat alis heran.

"Kenapa?" Changbin mengernyit heran melihat Lixy yang masih bengong.

"Tak apa." Gadis itu masuk ke dalam mobil, diikuti Changbin yang juga masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi di samping Lixy.

Lixy berdehem, canggung. Susah payah ia menghindar, tapi malah berakhir dengan 'berangkat bersama' dengan Changbin. Bahkan duduk bersebelahan di dalam mobil dengan pemuda dark itu.

Changbin mencodongkan badan ke arah Lixy. Lixy yang kaget secara refleks memundurkan wajah, menempelkan kepalanya pada sandaran kursi.

Changbin menahan tawa saat menyadari kekagetan di wajah Lixy.

Dear Mantan [ Minsung ]Where stories live. Discover now