🍃 26 - Ayo Pulang

267 43 8
                                    

🌸
___________________________

🍁


Ayo Pulang


🍁
_____________________


Hyunjin memasuki kelas dengan tampang kusutnya. Lebam di pipi kiri juga plester di sudut bibir menghias wajah tampannya.

"Kenapa dengan wajah barumu itu?" tanya Changbin yang memang sudah lebih dulu berada di kelas.

Hyunjin berdecak. "Salam tempel dari Jaehyun."

Changbin dan Minho menahan tawa. Kalau sudah berurusan dengan Jaehyun pasti masalahnya tentang perempuan.

"Kau pergi bersama Rose ya?" Kali ini Minho yang bertanya setelah tadi susah payah menahan tawa.

"Aku hanya mengantarnya pulang karena Jaehyun tak bisa menjemput. Siapa sangka ternyata dia sedang pergi bersama wanita lain. Cih, bajingan itu. Sudah punya pacar tapi pergi dengan wanita lain."

"Kau seperti mengumpati dirimu sendiri," sahut Changbin yang dibalas anggukan oleh Minho.

"Tolong berkacalah sedikit, Hwang!"

Ah, dua sahabatnya ini benar-benar tak membantu.

"Omong-omong---" Hyunjin melirik Changbin. "Bagaimana pedekateanmu kemarin di dalam bus?" tanyanya dengan seringai yang tercetak di sudut bibir.

Changbin yang menjadi bahan obrolan hanya mendengus.

"Berceritalah! Siapa tahu bisa jadi referensi untuk Minho mendekati Hana---oh iya!" Hyunjin beralih pada Minho. "Bagaimana dengan rekaman itu, sudah kau gunakan?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Aku tidak akan menggunakannya. Tapi aku akan selalu mengingatnya bahwa dia mencintaiku."

"Cih, bucin!" cibir Hyunjin. Minho nyengir lebar sedangkan Changbin di sebelahnya memilih bodo amat.

"Jadi, Tuan Seo Changbin bagaimana hubunganmu dengan Lixy? Ada kemajuan?"

Changbin merotasikan bola mata malas. Kadang Hyunjin sekepo dan semenyebalkan itu.

"Untuk apa kau ingin tahu? Itu bukan urusanmu!"

"Oh begitu ya, setelah aku membantumu dekat dengan Lixy hingga berpacaran dengannya, kau melupakan jasaku begitu saja?" Hwang Hyunjin dengan segala drama menyebalkannya sukses membuat Changbin pening seketika.

"Bukan begitu, tapi aku tidak harus selalu melaporkan segalanya padamu 'kan?"

"Tentu saja harus!"

"Untuk apa?"

"Untuk melihat kemajuan hubungan kalian, tentu saja! Kalau kau tidak punya kesempatan kembali dengannya biar aku yang menggantikan posisi---mu! Huaaa--- aku bercanda!" Hyunjin segera menjauh saat Changbin sudah siap menimpuk kepalanya dengan buku tebal.

"Berani kau mendekati Lixy, kubuat kakimu patah!"

Hyunjin bergidik. Changbin benar-benar menyeramkan.

"Cih, posesif sekali. Padahal hanya mantan," cibir Minho.

"Kau sendiri, kau pikir dirimu tidak posesif? Ingat, kau bahkan berkelahi dengan Seungmin hanya karena dia mendekati Hana."

Seketika raut Minho berubah sinis, mendelik sebal dengan bibir terkatup rapat.

Ya, sepertinya Seo Changbin salah bicara karena kini Minho memilih menidurkan kepalanya di meja tanpa berniat menyahutinya lagi.

Dear Mantan [ Minsung ]Where stories live. Discover now