🍃 21 - Penjelasan

286 44 0
                                    

🌸
___________________________

🍁


Penjelasan


🍁
_____________________


Hana mematung di depan pintu kelas IPA. Tujuannya ke mari untuk menemui Changbin, namun yang pertama ia lihat adalah sosok Minho yang sedang dipeluk Nayeon. Gadis itu menangis sembari memeluk punggung Minho.

Minho membelalak kaget menyadari kehadiran Hana. Ia buru-buru melepaskan pelukan Nayeon dan berlari ke luar mengejar Hana yang sudah pergi.

"Minho!" Nayeon kembali menahan tangannya, namun segera Minho lepas.

"Jangan lagi mengganggu hubunganku dengan Hana, atau kau akan menyesal," ucap Minho tegas.

Pemuda itu ke luar dari kelas. Ia harus mengejar Hana dan menjelaskan apa yang terjadi barusan.

"Hana!" Ia menahan tangan Hana. Gadis itu berhenti namun tak berbalik.

"Apa yang terjadi barusan tidak seperti yang kau lihat." Minho mencoba menjelaskan. Ia tak tahu mengapa harus repot-repot menjelaskan pada Hana. Hanya saja satu hal yang pasti. Minho tak suka saat ada orang yang salah paham terhadapnya, terutama jika orang tersebut adalah Hana.

"Itu bukan urusanku." Suara serak itu. Minho tahu gadis itu tidak baik-baik saja. Ia menarik Hana ke tempat yang cukup sepi.

"Kenapa membawaku ke mari?" Akhirnya Minho bisa melihat wajah merah itu. Entah karena malu atau karena marah.

"Aku ingin menjelaskan apa yang kau lihat barusan."

"Itu urusanmu, aku tak berhak---"

"Kau berhak!" potong Minho cepat. "Kau berhak tahu kebenarannya. Kau tahu 'kan aku paling tidak suka jika seseorang salah paham padaku. Apa lagi jika orang itu adalah kau."

Kali ini Hana mendongak. Minho bisa melihat jelas ada luka di matanya.

"Aku akan ke luar kelas saat Nayeon tiba-tiba memelukku. Aku akan melepaskannya, tapi kau terlanjur melihatnya," ujar pemuda itu menjelaskan.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak tentangku. Aku tak ada hubungan apapun dengan Nayeon."

"Aku tidak menanyakan hubunganmu dengannya. Itu 'kan urusanmu."

Minho menghela nafas frustasi. Kata-kata Hana benar benar membuat moodnya yang buruk menjadi semakin buruk.

"Berhenti mengatakan bahwa itu hanya urusanku."

Hana yang tadinya marah, tiba-tiba merasa gugup mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Minho. Itu mengingatkannya pada masa lalu, saat di mana pemuda itu akan frustasi jika Hana tidak mau mendengar penjelasannya.

"Kau percaya padaku 'kan?" tanya Minho lembut. Hana mengerjap lucu.

"Kenapa kau harus repot-repot menjelaskannya padaku?" Pertanyaan itu membuat Minho terdiam lama.

Hening menyelimuti, namun tatapan mereka tetap terkunci.

"Kau sendiri, kenapa lari saat melihatku bersamanya?"

Hana berdehem merasakan kerongkongannya yang terasa kering.

"Ah, aku haus." Gadis itu berlalu namun kembali ditahan oleh Minho.

"Jawab dulu pertanyaanku!"

"Aku mencari Changbin, puas?"

Minho mengangguk paham. Hana mencoba melepaskan tangannya, namun bukannya terlepas, pemuda itu justru menautkan jemari mereka.

Dear Mantan [ Minsung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang