{ 05 }

569 70 24
                                    

Chuuya memijit pelipisnya, mendadak kepalanya pening sesaat setelah mendapat tugas dari Mori dan sekarang Chuuya sedang berpikir sejenak sambil sesekali memandangi foto tersebut.

"Gadis aneh itu anggota agensi,  itu artinya dia kenalan Dazai"Guman Chuuya, pria itu menyesap winenya lalu menghela nafas.

"Yasudahlah, toh dia bukan siapa-siapaku untuk apa aku bingung?"Gumamnya lagi seraya menyambar jasnya lalu segera keluar dari kantor untuk menuntaskan tugasnya.

✨🧡✨

"OI DAZAI! [NAME]! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

Dazai mendengus sedangkan [Name] hanya nyengir sambil berusaha melepaskan ikatan tali yang melingkar di lehernya.

"Kunikida-kun jangan mengganggu rutinitas kami~!"

Kunikida yang geram dengan 2 sahabat itu pun langsung memukul kepala mereka menggunakan bukunya, bisa-bisanya dia memiliki 2 beban agensi seperti ini.

"Jangan salahkan aku Kunikida-san, seperti biasa Dazai yang menyeretku untuk ini"

"[Name] kau ini pengkhianat!"

Gadis itu menjulurkan lidahnya sembari kembali menggulung tali yang gagal mereka gunakan untuk bunuh diri, Kunikida cepat-cepat merampas tali tersebut lalu memerintahkan Dazai untuk membersihkan toilet mengingat hari ini adalah jadwal Dazai piket.

Baru saja gadis itu menyusul Dazai karna searah menuju kantor agensi tapi Kunikida menahan pergelangan tangan gadis itu.

"Ada apa Kunikida-san?"

"Sacchou tadi menitipkan kertas ini untukmu, sepertinya list belanja kebutuhan agensi"

"Ah! Aku baru ingat, kemarin beliau sudah mengirimkan email untuk itu tapi aku lupa menemuinya pagi ini untuk mengambil listnya"Jelas [Name] nyengir, Kunikida menghela nafas.

"Ini listnya dan oh iya! Tadi Ranpo-san juga memanggilmu"

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum seraya segera menemui Ranpo.

"Ranpo-san? Kau memanggilku?"

Ranpo yang sedang asyik memandangi kelereng di dalam botol Ramune nya pun langsung menoleh dan memberi isyarat pada [Name] untuk mendekat sambil tersenyum.

"Kau akan keluar untuk belanja kan? Bisa tolong belikan Dorayaki? Aku ingin makan itu!"

"Boleh, aku juga sedang ingin makan Dorayaki"

"Dan Yosano-san, tolong temani [Name] belanja"

Yosano yang sedang serius mengetik di laptopnya pun langsung menoleh karna mendengar namanya disebut, wanita itu mengerutkan alisnya sambil menunjuk dirinya sendiri yang dibalas anggukan oleh Ranpo.

"Kau bisa melakukannya kan Yosano-san?"

"Yah kalau Ranpo-san yang bilang aku tidak punya alasan untuk menolak, ayo [Name]"Ucap Yosano, gadis itu mengangguk seraya mengikuti langkah Yosano keluar dari kantor agensi.

✨🧡✨

Tak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk menuntaskan acara belanja mereka dan sekarang mereka baru saja selesai membeli Dorayaki pesanan Ranpo.

Dear, Chuuya || BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang