{ 07 }

449 54 15
                                    

"Menulis diary lagi?"

"Huwaa! Dazai!"

Dazai tertawa kecil, padahal dia sudah sering mengintip gadis itu lewat jendela kamar [Name] tapi tetap saja gadis itu terkejut.

"Memangnya kenapa kalau aku suka menulis diary huh?"

"Tidak ada, lagipula itu bagus buatmu untuk mengingat sesuatu karna kau ini pelupa sekali"

Gadis itu mendengus.

"Berisik, lebih baik kau pergi tidur sana atau Sacchou akan meneriakimu karna mengintipku lagi" Gerutu [Name], Dazai tertekeh menyentil kening gadis itu pelan.

Sejenak manik hazelnya beralih kearah buku catatan [Name], terlihat tulisan rapi gadis itu berjejer manis membentuk tulisan yang amat sangat Dazai benci.

"Kenapa kau bisa suka anjingku sih?"

"Apa maksudmu?!"

"Kau menyukai Chuuya kan? Dia itu anjingku di PortMafia dulu tahu"

"Hei! Dia bukan anjing, kau yang lebih seperti anjing"

"Jahatnya~!"

Gadis itu memutar bola matanya malas lalu kembali menulis di buku diarynya, sedangkan Dazai hanya duduk di jendela sambil bersenandung lagu favoritnya.

Ah, rasanya [Name] ingin cepat-cepat bertemu dengan pria itu lagi dan kali ini dia ingin berbincang secara normal tanpa ada pertarungan seperti kemarin.

Seandainya Dazai mau di ajak kompromi, pasti gadis itu akan lebih mudah bertemu dengan Chuuya sayangnya  baik Dazai maupun anggota agensi bersenjata lainnya benar-benar melarang [Name] berhubungan apalagi bertemu dengan Chuuya.

✨🧡✨

Chuuya memandangi langit-langit kamarnya, di akhir pekan saat libur bertugas ini benar-benar membosankan bagi Chuuya.

Hanya tidur, makan, dan memutari apartemennya untuk bersih-bersih.

Tangannya meraih sepucuk surat yang tergeletak tidak jauh dari kepalanya lalu memandangi surat tersebut lamat-lamat.

Mendadak pipinya terasa panas, Chuuya tahu rencana Kyouyo terdengar sangat konyol baginya tapi  bodohnya Chuuya malah mengiyakan saran Kyouyo tempo hari lalu.

Dan lihat, sepucuk surat itu masih terlipat rapi dalam amplopnya tanpa sampai ke tujuannya.

Chuuya mengacak rambut oranye nya frustasi sembari mendengus, jatuh cinta bisa se-merepotkan ini.

Rasanya seperti dirimu tiba-tiba tidak menjadi dirimu sendiri.

Chuuya melompat turun dari ranjangnya lalu menghela nafas berat, sepertinya berbelanja di dekat tempat dia bertemu dengan [Name] waktu itu akan mempertemukannya dengan tidak sengaja (lagi).

Chuuya menyambar jas serta topi fedorannya, tidak lupa dia selipkan sepucuk suratnya pada saku jasnya.

✨🧡✨

"Tch, kenapa aku harus bertemu denganmu hah?!"

Seharusnya Chuuya bertemu dengan [Name] bukan dengan manusia mumi di hadapannya sekarang, astaga Chuuya rasa dia sudah nyaris memuntahkan isi perutnya begitu tahu dia menemui orang yang amat sangat dia benci itu.

"Cih, kau mengganggu penglihatanku Chuuya"

"Apa maksudmu hah?!"

Dazai memutar manik hazelnya, Dazai yakin dia lebih baik bertemu dengan anjing liar daripada anjing port mafia ini.

"Tidak ada, ngomong-ngomong Chuuya kapan kau bertambah tinggi? Aku bosan menunduk untuk melihat tubuh mungilmu"

"Oi! Jaga mu—"

"Dazai-san!"

Kedua pria itu langsung menoleh kearah sumber suara itu dan ternyata adalah Atsushi yang terlihat kerepotan membawa belanjaannya.

"Eh? Chuuya-san? Ada apa ini?"Tanya Atsushi bingung, Dazai menghela nafas berat lalu mengusap surai coklatnya.

"Yare-yare, kalau sudah seperti ini sepertinya aku tidak punya pilihan lain demi [Name]"

Mendengar nama gadis itu di sebut, manik Aquamarine Chuuya membulat.

Dazai pun mengajak Chuuya untuk mampir ke cafe terdekat, setelah sampai mereka memesan kopi dan sambil menunggu Dazai, Atsushi maupun Chuuya memilih untuk diam memainkan ponsel masing-masing.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, barulah Dazai bersuara sesaat setelah menyesap kopinya.

"Jadi, kau berniat bertemu dengan [Name] lagi kan?"Tanya Dazai tanpa basa-basi yang sontak membuat Chuuya tersedak.

Seperti biasa, perkiraan Dazai tidak pernah salah dan itu adalah hal yang paling Chuuya benci akui.

"Sudah kuduga aku benar, karna itulah aku tidak mau ikut berbelanja denganmu Atsushi-kun~"

"Tapi ini tugas anda Dazai-san, seharusnya aku hanya menemani anda bukan malah di temani"Gerutu Atsushi, Dazai mengerucutkan bibirnya.

"Tch, lalu apa urusannya denganmu huh?"

Dazai bertopang dagu, sejenak tatapannya menjadi serius.

"Chuuya, kau tahu kan jika tidak semua kekuatan bisa ku netralisir?"

"Ya, lalu?"

"Kekuatan [Name] adalah salah satunya dan kekuatannya akan amat sangat merepotkan jika berbenturan dengan kekuatanmu".

✨🧡✨

"[Name]?"

Dazai lagi-lagi mengintip dari jendela kamar [Name] dan ternyata gadis itu sudah terlelap di ranjangnya, nampaknya gadis itu lupa menutup jendela setelah selesai menulis diary.

Dazai membaca sekilas tulisan rapi gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan selama beberapa saat, pria itu menghela nafas berat lalu menyelipkan sesuatu di sela-sela buku diary tersebut.

"Oyasumi [Name]" Bisik Dazai sebelum akhirnya melompat turun kembali ke kamarnya.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ To be continue █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

Dear, Chuuya || BSDWhere stories live. Discover now