{ 14 }

324 44 6
                                    

Ria menatap gambar digitalnya agak lama pikirannya tidak terfokus pada gambarnya melainkan malah sibuk memikirkan soal [Name].

Gadis itu menghela nafas berat, ada beberapa hal yang gadis itu khawatirkan tentang kawan lamanya itu.

Sebuah kenangan buruk di masa lalu, jauh sebelum [Name] kehilangan ingatannya.

"Ah! Dazai!"Pekik gadis itu terkejut karna Dazai tIba-tiba menempelkan sekaleng minuman dingin pada pipinya,  Dazai terkekeh.

"Masih memikirkannya?"

"Hm, aku khawatir kejadian itu akan terulang lagi apalagi sekarang dia sudah semakin dekat dengan Chuuya lagi"

"Yahh kita tidak bisa menghindarkan ini sepertinya kisah lama akan terulang lagi dan saat itu tiba.."

Dazai menepuk kepala Ria pelan sambil tersenyum.

"Kita harus bersiap menyelamatkannya satu kali lagi"

Ria menghela nafas lalu tersenyum, ingatannya kembali mengulang kenangan masa lalu itu.

[Name] dan Chuuya sudah pernah berteman sebelumnya, tepatnya saat mereka masih menginjak umur 15 tahun.

Ashen memiliki ambisi untuk bersatu dengan Arahabaki, tujuannya adalah untuk menjadi yang terkuat tapi Arahabaki sendiri menolak hingga akhirnya terjadilah peperangan maut antar Ashen dan Arahabaki.

Hal tentu saja membuat [Name] dan Chuuya yang merupakan wadah mereka pun merasakan akibatnya, baik Dazai maupun Ria berjuang keras untuk melerai pertengkaran maut itu.

Tapi naas, Chuuya mati karna kejadian itu dan [Name] yang mengetahui hal itu memutuskan untuk mengorbankan seluruh ingatannya untuk menghidupkan kembali Chuuya.

[Name] sempat mengalami koma panjang karna kejadian mengerikan itu, hanya Dazai yang menemani [Name] hingga gadis itu tersadar dari komanya.

Ria sendiri tidak bisa menemani, dia harus pindah rumah karna pekerjaan orang tuanya.

Selama itu pula, Ria tak henti-hentinya menanyakan kabar [Name] pada Dazai dan Dazai bilang semua baik-baik saja.

Dazai sempat beberapa kali melarang Ria bertemu dengan [Name], alasannya Dazai takut jika mereka bertemu maka ingatan lama [Name] akan bangkit.

Dazai tidak ingin [Name] kembali mengenal Chuuya dan kejadian kelam itu akan terjadi.

Bagi Dazai, [Name] adalah sahabat sekaligus adik kecil yang harus dia lindungi karna itu berusaha untuk menghindarkan segala hal buruk dari [Name].

Tapi pada akhirnya Dazai salah, ingatan mungkin bisa dihapus tapi tidak dengan perasaan.

Perasaan [Name] masih bertaut dengan pria itu dan Chuuya sendiri walau sudah melupakan [Name] tapi perasaannya tak pernah berubah pada gadis itu.

Tapi kali ini Dazai aku berjanji agar tidak membuat kejadian itu terulang lagi dan semisal terulang Dazai tidak ingin [Name] berkorban lagi.

✨🧡✨

"Jadii kenapa Dazai! Jelaskan! Berhenti memutar-mutar topik dan segera jelaskan!"Gerutu [Name] kesal, Dazai mendengus memutuskan mengabaikan [Name] dan serius dengan ketikan komputernya.

"Dazaiii!"Rajuk [Name] yang mulai jengah karna sejak tadi semua taktiknya membujuk Dazai tak ada yang berhasil sedangkan rasa penasarannya kian memuncak, sampai akhirnya Dazai mendengus tatapannya menatap [Name] serius.

"Bukannya tak ingin menjawab, tapi aku jamin kamu akan segera mengetahuinya dalam waktu dekat ini"

Gadis itu memiringkan kepalanya tidak mengerti, gadis itu kembali menggembungkan kedua pipinya tapi entah kenapa gadis itu merasa jika dia tidak bertanya lebih lanjut karna Dazai masih enggan menjelaskan dan tak akan menjawab sebelum waktunya.

[Name] menghela nafas berat lalu meninju pelan pundak Dazai.

"Baiklah, aku percaya sahabatku ini tidak akan berbohong padaku"

Dazai tertegun sebentar lalu tersenyum mengacak rambut [Name] gemas.

"Oi Dazai!"

Dazai hanya tertawa, sejujurnya ada sedikit perasaan bersalah yang bercokol di sudut hatinya karna Dazai merasa selama ini dia sudah banyak membohongi [Name] demi kebaikan gadis itu.

Tapi kali ini, semoga saja Dazai tak perlu berbohong lagi demi kebahagiaan gadis itu.

✨🧡✨

Akhir pekan itu tiba lagi, kali ini perasaan Dazai benar-benar tidak tenang rasanya akan terjadi hal buruk saat kencan Chuuya dan [Name].

Jadilah pagi itu dia memutuskan untuk mengajak Ria membuntuti Chuuya dan [Name] yang sedang berkencan, semua terlihat berjalan lancar sampai akhirnya [Name] mengatakan sesuatu yang memperkuat kekhawatiran Dazai.

"Ah Chuuya, Dazai pernah bercerita soal abbility ku?"

Dazai yang sedang mengunyah makanannya pun terhenti lalu mengangguk.

"Sedikit, katanya kekuatan kita berbahaya jika bertabrakan kan?"

[Name] mengangguk sedih, Chuuya terkekeh mengusap pelan sisa coklat yang menempel di sudut mulut [Name] membuat gadis itu merona malu.

"Kita akan baik-baik selama kita bisa mengendalikannya"

[Name] tersenyum, rasanya menyenangkan ketika membahas sesuatu dengan Chuuya menggunakan kata Kita rasanya seperti seberat apapun masalahnya mereka bisa melewatinya.

"[Name], sekarang saja"

Ashen terdengar tidak sabar berkenalan dengan Chuuya membuat gadis itu merasa heran kenapa tiba-tiba Ashen ingin berkenalan dengan Chuuya padahal kemarin Ashen terlihat amat sangat membenci Chuuya.

"Bersabarlah Ashen! Biarkan Chuuya menyudahi makanannya dulu!"Bisik [Name] geram, Chuuya yang merasa namanya disebut pun mengangkat wajah sambil mengerutkan alisnya membuat [Name] panik.

"Ah ini itu soal abbilityku haha, ada yang ingin kukenalkan padamu tapi lebih baik Chuuya habiskan dulu makananmu"Ucap [Name] gelagapan, Chuuya tertawa melihat [Name] salah tingkah membuat wajah [Name] bersemu malu.

"Baiklah, beri aku 20 detik untuk menyelesaikan ini"

[Name] hanya tersenyum kikuk sambil mengangguk, Chuuya melahap potongan terakhir makanannya lalu menenggak minumannya sampai habis barulah mereka mencari tempat yang cukup sepi pada sebuah tanah lapang karna [Name] sendiri tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian saat Chuuya berteriak karna terkejut melihat wujud Ashen.

"Gawat! Bagaimana ini Dazai, ini di luar perkiraan kita"Ucap Ria panik, Dazai menggigit kuku jempolnya lalu mendecih.

"Tidak ada cara lain, siapkan kekuatanmu untuk menahan [Name] nanti!"Putus Dazai mempercepat langkahnya untuk mendahului menuju tempat yang dimaksud [Name] diikuti dengan Ria dibelakangnya.

"Jadi? Siapa yang ingin kau kenalkan padaku? Dimana dia?"Tanya Chuuya mengedarkan pandangannya ke seluruh tanah lapang itu mencoba mencari orang yang dimaksud [Name], [Name] terkekeh.

"Kenalkan, ini Ashen!".

Untuk pertama kalinya di hidup Dazai, perkenalan bisa begitu mengerikan dalam ingatannya.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ To Be Continue █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

Dear, Chuuya || BSDWhere stories live. Discover now