🤴🏻 1 👸🏻

917 96 0
                                    

Pagi hari yang cerah dan matahari yang terik membuat seorang pemuda terbangun dari tidurnya. Ia mendudukkan diri dan memegang kepala nya yang sedikit pusing.

Pemuda itu melihat sekeliling kamarnya yang terbilang kecil, ia berdiri lalu membuka kain penutup jendela. Sinar matahari menyambut masuk ke dalam kamarnya.

Pemuda itu duduk kembali ke tepi ranjang dan mengusap sisi ranjangnya yang tidak terlalu tebal. Juga ada sebuah bantal dan selimut tipis diatas ranjang tersebut.

Pemuda itu menatap seluruh bagian kamarnya dan berbaring. Ia memejamkan mata beberapa detik dan kembali membukanya. Ia menoleh pada lemari pakaian. Pemuda kembali duduk dan terdiam sesaat.

"Ack..." Rintih pemuda itu. Kepala berdenyut sakit selama beberapa detik.

Setelah rasa sakit itu mereda, ia langsung mengambil pakaian miliknya dan berjalan ke kamar mandi yang berada diluar kamar.

Pemuda itu membasuh wajahnya dengan air mengalir lalu menyugarkan rambutnya ke belakang. Ia masuk kedalam bak mandi dan mulai membersihkan diri. Ia tidak memperdulikan dinginnya air tersebut dan segera membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai dengan kegiatan membersihkan diri. Ia menuju ke dapur dan mengambil bahan makanan yang ia miliki. Pemuda itu duduk di bangku kayu dan meneliti bagian rumahnya.

"Sepertinya aku harus memperbaiki bagian dinding itu" ucapnya sambil mengunyah roti yang ia miliki.

Uchiha Sasuke, Pemuda yang baru-baru memasuki usia 19 tahun ini adalah seorang anak yang tinggal seorang sendiri sejak kematian ibu. saat itu umurnya 3 tahun, sedangkan ayahnya meninggal saat ia masih di dalam kandungan.

Ia tinggal di sebuah rumah sederhana atau lebih cocok disebut gubuk kayu. Rumah itu ia bangun sendiri dengan kayu yang ia tebang. Rumah ini terletak di desa pinggiran. Wilayah sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh seorang raja.

Desa yang dekat dengan hutan dan pengunungan. ia menghidupi dirinya sendiri dengan menjual kayu bakar dan jerami ke pasar pusat atau pasar rakyat. Terkadang ia mengembala kambing dan merawat kuda milik penduduk setempat. Untuk mendapatkan beberapa upah.

Sudah sejak kecil ia hidup miskin dengan pekerjaan itu, walaupun begitu ia tidak menyerah untuk bekerja. Sasuke mengambil jubahnya untuk menghindari terik matahari.

Sasuke akan memulai rutinitas biasanya yaitu mengumpulkan kayu bakar di hutan dan jerami di ladang. Dan sore harinya ia akan menangkap ikan disungai untuk makan malam.

"Hei... Sasuke kau tidak mabuk lagi kan, ini pertama kalinya aku melihatmu pulang dengan keadaan mabuk" ucap seobang bibi yang merupakan tetangganya.

"Sekarang sudah tidak apa, bibi" ucap sasuke halus.

"Jangan minum lagi, gunakan uangmu dengan baik" nasihat bibi itu lalu pergi melanjutkan aktifitasnya. Sasuke juga kembali melanjutkan perjalanan nya ke hutan.

Setibanya di hutan, ia langsung memotong batang pohon setelah kayu terpotong cukup banyak ia akan mengikatnya dengan sebuah tali. Beberapa tumpukan kayu telah terkumpul banyak, ia mengangkatnya ke atas gerobak yang ia buat. Gerobak itu ia tinggalkan di lumbung tua tidak terpakai.

Sasuke mendorong gerobak kayu itu melewati ladang kosong tanpa pemilik. Seperti biasanya ia akan mengumpulkan jerami di ladang dan tidak lupa mengikat jerami untuk dijual.

Tahun demi tahun, sasuke melewati rutinitas yang sama, terkadang ia merasa bosan dengan pekerjaannya ini tetapi bagaimanapun juga ia memerlukan makanan untuk bertahan.

Ia hidup di sekitar kerajaan Akamura, Dimana kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, dermawan, dan baik hati. Sasuke mengakui sangat menyukai dan mengidolakan raja itu karena di bawah kekuasaannya para penduduk hidup tentram dan damai.

Kerajaan akamura adalah kerajaan besar yang dipimpin oleh seorang raja, sang raja bernama Kazuma Akamura yang memiliki seorang ratu dan putra mahkota.

Sasuke tiba di ladang milik penduduk. Ia akan membersihkan kuda miliknya dan merawat sapi. Ia membersihkan tubuh kuda dan tapal kaki kuda dengan telaten. Lalu setelah tiga jam, merawat hewan ternak mereka, ia akan mendapat upah yang lumayan banyak dari hasil kerjanya. Ia menabung beberapa uang untuk suatu saat nanti jika dibutuhkan.

"Kerja bagus, sasuke. Seperti biasa ini upahmu" ucap pria tua itu. Sasuke menerimanya lalu membungkuk hormat. Ia sudah lama bekerja dengan pria itu dan mendapatkan kepercayaan darinya.

"Arigatou, paman. Aku akan pergi ke pasar dahulu untuk menjual kayu bakar" ucap sasuke.

"Hm... Pergilah" ucap pria itu dengan ramah dan menepuk pundak sasuke.

Sasuke kembali mendorong gerobaknya. Jarak pasar rakyat cukup jauh, hingga ia harus menempuh jalan pintas terdekat. Satu setengah jam ia habiskan akhirnya ia sampai ke pasar rakyat.

Ia duduk di tempat biasanya ia berdagang. Mengingat beberapa hari nanti, ada sebuah ramalan akan turun hujan dari seorang peramal cuaca di pasar. Hujan akan turun minggu depan dan itu akan menguntungkan baginya. Karena penduduk akan membeli kayu bakar darinya.

"Paman, beli kayu bakar" ucap seorang bocah yang datang menghampirinya.

"Beli berapa ikat?" tanya nya. Bocah itu menunjuk 2 jari pada sasuke. Sasuke memberikan dua ikat kayu bakar padanya.

"Kau bisa membawanya?" tanya sasuke. Bocah itu menganggukkan kepalanya dan pergi dengan kayu bakar tersebut. Tidak lupa memberikan 5 lembar uang pada sasuke.

Sudah saatnya ia akan pulang, ia akan mendapat cukup uang dan kembali ke hutan untuk mengembalikan gerobak ke lumbung tua. Sasuke juga akan memancing ikan di sungai yang juga berada di hutan.

Biasanya selama memancing ia akan menyempatkan untuk menanam bibit pohon yang ia dapatkan di sekitar hutan. Sasuke duduk di pinggir sungai dan menunggu ikan memakan umpan nya.

Pemuda 19 tahun ini memancing banyak ikan karena di hari hujan ikan akan sulit ditangkap. Jika selama memancing belum ada ikan yang tertangkap sasuke akan mencari buah-buahan untuk ia makan selama memancing.

Memerlukan banyak waktu yang di habiskannya untuk memancing disana. Setelah merasa cukup dengan beberapa ikan. Ia akan langsung pulang sebelum matahari tenggelam dan memasaknya di rumah.

"Ini sudah cukup" ujar sasuke sambil menenteng ember ikan tersebut.

Besok ia akan bekerja seperti biasanya. Sesuai jadwal dan semuanya sangat monoton baginya. Hanya bekerja hal yang sama tiap harinya dan juga ia bukan orang yang suka dengan keramaian. Ia hanya memiliki beberapa orang untuk diajak bicara.

Di akhir bulan ia akan memerah susu sapi milik pria tua tadi siang.

"Untunglah kau tidak mabuk lagi malam ini" ucap bibi tadi pagi.

"Hn" ujarnya canggung. Sasuke masuk ke dalam rumah dan memasak satu ekor ikan dan menyisakan ikan lain untuk sarapan besok pagi.

Ia makan dalam sunyi. Suasana kosong yang melingkupinya selama bertahun-tahun ini sudah menjadi hal biasa. Setelah menyelesaikan makannya ia akan langsung tidur di ranjangnya.

Hingga hari esok kembali terulang.

👑
👑👑
👑👑👑

To Be Continued

👑👑👑
👑👑
👑

Jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar nya😘

Upload : 08-08-2021, 08:08

Change The History of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang