🤴🏻 32 👸🏻 : Ascendency of Uchiha

579 62 32
                                    

Note:
Warning!!... Chapter kali ini mengandung adegan 18+ atau adegan dewasa, jika merasa terganggu dan tidak nyaman dalam membaca bisa silahkan men-skip adegan tersebut.

Sekian terimakasih dan silahkan menikmati...😄

Chapter ini terdiri dari 8,8rb kata, masih diperpanjang.

•
•
•
•
•

👑👑👑

Tahun 1494

Kerajaan Uchiha

Sakura meletakkan bidak catur dengan kasar diatas papan hitam dan putih tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sakura meletakkan bidak catur dengan kasar diatas papan hitam dan putih tersebut. Wanita bersurai merah muda itu terlihat mengeluarkan aura tidak menyenangkan.

Bahkan dayang-dayang pribadinya tampak takut dan menunduk di ruangan sang ratu. Mereka tahu alasan mengapa aura sang Ratu Sakura tidak baik-baik saja.

Wanita bersurai merah muda itu tampak dingin dan tidak tersentuh. Raut wajahnya mengeras dan emosinya terasa mencekam. Tatapan tajam dan lurus menatap bidak-bidak catur namun dibalik manik zamrud itu terselip kesedihan dibaliknya.

Mengapa sang Ratu bersedih?

Namun, rasa sedih yang tengah melanda sang ratu tertutup oleh raut wajah dinginnya yang tak berperasaan. Dibalik topeng yang ia kenakan saat ini, orang-orang tidak mengetahui kesedihannya.

Brakk!!

Pintu Paviliun terbuka lebar dengan suara lumayan keras. Raja Uchiha Sasuke berjalan tergesa-gesa. Para dayang pribadi memberi hormat kepada kedatangan pemimpin kerajaan.

Kaki panjang Sasuke berjalan mendekati Sakura yang masih melamun pada papan catur tanpa terganggu oleh kedatangan nya.

Sasuke tertunduk di samping sakura. Ia berlutut di hadapan sang istri, tatapan mata sasuke menatap wajah datar tanpa emosi sang ratu.

"Sakura" ujar Sasuke dengan sangat lembut.

Wanita bersurai merah muda itu tidak menoleh ataupun menganggap keberadaannya saat ini.

Grab

Sasuke mengenggam pelan tangan sang istri dengan lembut. Manik Onyx nya melembut menatap wanita tersebut. Sakura masih tidak menanggapi keberadaan nya. Bahkan tidak menepis tangannya kali ini.

"Sakura... Lihat aku sebentar" ujar sasuke lembut.

Pria itu terus membujuk wanita yang sangat ia cintai itu dengan lembut. Sasuke tidak pernah bisa bersikap kasar maupun bersuara keras di hadapan wanitanya.

Change The History of LoveWhere stories live. Discover now