🤴🏻 13 👸🏻

415 44 6
                                    

"Untuk seluruh rakyat kerajaan Akamura, kalian semua diundang untuk acara menyambut kelahiran putra Mahkota dari Raja Akamura Gaara dan Akamura Sakura, Yang berusia seminggu. Diharapkan untuk seluruh rakyat dapat menghadiri dan membawa hadiah untuk putra pangeran Akamura Ashura"

Pengumuman selesai dibacakan. Prajurit kerajaan menutup gulungan surat tersebut dan bersiap untuk kembali ke istana.

"Benarkah? Kita diundang ke kerajaan?" Ucap seseorang yang tampak antusias.

"Astaga, aku tidak sabar menantikannya"

"Aku akan membawa hadiah apa ya untuk pangeran cilik" ucap wanita yang tampak sangat bersemangat.

"Aku tidak sabar melihat wajah bayi mungil itu, walau hanya dari jauh" ucap wanita lainnya.

"Kau benar,... sepertinya yang mulia pangeran sangat tampan seperti pangeran-pangeran lainnya" ucap wanita lain yang tampak antusias dan membayangkan wajah pria tampan.

Sasuke tampak menoleh sana kemari melihat banyaknya wanita dan orang yang membicarakan tentang bayi yang baru lahir tersebut.

"Kau tahu, beberapa hari lalu aku mendengar langsung dari pelayan-pelayan kerajaan yang kebetulan berbelanja di pasar ini..." Ucap seorang wanita paruh baya dengan bibir merah terang.

Sasuke ikut menoleh menatap kearah kerumunan yang tampak berbicara penting. Ia tertarik dengan pembahasan tersebut. Apalagi suara wanita paruh baya itu sangat besar hingga terdengar di telinganya.

"Pelayan-pelayan itu bercerita jika mereka melihat langsung pangeran cilik itu, mereka bilang pangeran sangat tampan, kulitnya putih, mulus dan halus. Bukan hanya itu matanya juga bagus..." Ucap wanita itu serius.

"Astaga, aku semakin tidak sabar melihatnya" ucap wanita lain yang ikut nimbrung.

"Pasti pangeran akan menjadi pria tertampan di Konohagakure ini, tidak akan ada yang menandinginya" ucap wanita lainnya.

"lihatlah para wanita hanya membicarakan ketampanan bayi yang baru lahir" ucap pria lain. Sasuke menoleh mendengar perkataan tersebut.

"apa kau tidak suka?" Ucap sasuke tidak santai.

"Kau kenapa?" Tanya pria itu sinis. Ia menoleh kearah lain lalu kembali berbicara.

"Kau kenapa berbicara seperti itu, apalagi yang dituju ke putra mahkota... Kau akan dapat masalah jika menjelekkan putra mahkota" peringat pria lainnya.

"Bukan begitu, maksudku wanita-wanita itu hanya membicarakan tentang tampan dan wajahnya saja, membuat iri saja" ucap pria itu mendengus.

"Aah kau iri dengan bayi tampan eh... Karena muka mu pas-pasan?" Tanya pria tadi.

"Tak apa, sudah seharusnya pangeran itu tampan kawan... Makanya saat pembagian wajah datang lebih cepat, kau jadi tidak kebagian kan Hahahahaha" ucap pria tadi sambil tertawa terbahak-bahak. Sedangkan pria yang sebelumnya sedang kesal mendengar temannya tersebut.

Sasuke merasa sungkan karena tadi salah paham karena mengira pria tadi ingin menjelekkan pangeran.

"Heyy kau!!" Ucap pria tadi. Sasuke menoleh.

"Apa pria ini akan marah denganku karena menegurnya" batin sasuke. Sasuke sedikit waspada dengan wajah pria yang tampak tidak bersahabat.

"Bagaimana cara kau mendapat wajah tampan seperti itu?" Tanya pria itu. Sasuke cengo dalam beberapa detik.

👑👑👑

Sasuke tak henti-henti mendengarkan pujian dan pembicaraan wanita-wanita yang terus penasaran dengan ketampanan putra mahkota.

Change The History of LoveWhere stories live. Discover now