05. Namanya Shanice

172 43 7
                                    

Hidupku sepertinya memang seputar laboratorium, rumah dan studio siaranJanitra.

Hidupku sepertinya memang seputar laboratorium, rumah dan studio siaran— Janitra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— D I A L O G  R A S A —

Akhirnya aku dipertemukan dengan laboratorium lagi. Hidupku sepertinya memang seputar laboratorium, rumah dan studio siaran, eh ruang Kaprodi juga ding. Pagi itu aku menjadi asisten praktikum Kimia Analitik. Semester ini aku menjadi asisten praktikum di dua mata kuliah. Kimia Dasar II dan Kimia Analitik I. Sebenarnya ada beberapa praktikum lain yang tersedia semisal Kimia Fisika, Kimia Anorganik, Kimia Organik. Namun, aku memutuskan dua saja sudah cukup, mengingat skripsiku belum kelar sampai detik ini.

Aku berharap bapak Kaprodiku tercinta segera meng-ACC skripsiku. Tapi ya gimana mau di ACC kalau bab empatku saja belum kelar dan perlu banyak perbaikan.

Praktikum Kimia Dasar II hari Kamis siang sampai sore. Sementara Kimia Analitik I Senin pagi. Aku lebih suka jadwal pagi, lebih fresh. Kalau sore sering sekali aku merasa mengantuk. Aku pernah menguap saat praktikum, di depan adik kelas semester dua yang langsung menertawaiku. Malunya sungguh luar biasa.

Satu persatu mahasiswa semester 4 yang akan melakukan praktikum Kimia Analitik memasuki ruangan. Dua rekanku memeriksa kelengkapan para adik kelas mulai dari sarung tangan, masker, sampai laporan praktikum pertemuan sebelumnya yang wajib dikumpulkan saat jadwal praktikum selanjutnya. Laporan bagai makanan sehati-hari bagi mahasiswa kimia, yang lebih nikmat adalah, laporan praktikum wajib ditulis tangan di kertas A4 yang nantinya harus terjilid rapi saat dikumpulkan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir copy paste laporan praktikum milik teman atau mungkin kakak kelas. Ya walau ada aja sih yang copy paste, tapi seenggaknya mereka ada usaha. Usaha menulis dengan tangan maksudnya.

Saat semua adik kelas sudah duduk, berkumpul bersama kelompok di depan meja kerja percobaan masing-masing.

Kebetulan aku bertugas menjadi asisten judul percobaan keenam, asidi-alkalimetri.

"Pagi semua, saya Janitra asisten di percobaan keenam yang berjudul asidi-alkalimetri," sapaku memperkenalkan diri dengan formal.

"Selamat pagi juga, kak Janitra," jawab enam mahasiswa dan mahasiswi di depanku bersamaan. Ada satu wajah yang kukenal di sana, duduk paling ujung, jauh dariku. Siapa lagi kalau bukan gadis yang biasa kutemui di ruang asisten.

"Seperti biasa, sebelum melakukan percobaan, kita pretest dulu."

"Yahhh..." keluh mereka kecewa.

Aku hanya tersenyum kecil. Pretest adalah sesuatu yang wajib dilakukan sebelum melakukan percobaan di program studiku. Aku memberikan lima pertanyaan yang berhubungan dengan percobaan kali ini, entah secara teori maupun cara kerja percobaan, tujuanku untuk mengetahui sejauh mana kesiapan mereka untuk melakukan praktikum. Terlebih, melakukan percobaan di laboratorium, safety dan security sangat penting.

DIALOG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang