12 : Pesta Debutante Jenette : "Athanasia, Putri dari negeri dongeng "

1K 99 16
                                    

       Sejak Jenette berusia 10 tahun, ia tinggal di istana ruby.
Ia diperkenalkan oleh Duke Roger Alpheus pada ulang tahun kaisar. Claude tidak menerima Jenette. Ia sebenarnya mencoba mencari Athanasia yang sudah menghilang selama 1 dekade.

       Ia kesal karena Roger memperkenalkan gadis asing yang katanya adalah putri nya. Claude tahu Jenette bukan putrinya, melainkan putri kakaknya, Anastacius. Lagipula, daripada Jenette, Claude masih memilih Athanasia yang ada di Arlanta. Ia menyayanginya. Ia hanya membiarkan Jenette tinggal di istana karena mata biru permata nya.


 

    " Kau bilang, Dia putri ku? Hah. Kau mencari mati. Baiklah karena kau sangat bersikeras. Aku umumkan, Mulai hari ini, Jenette akan tinggal di istana Ruby ".
Claude tertawa dan meninggalkan kerumunan sampah itu. "Bahkan Athanasia yang di Arlanta saja tidak menjijikan seperti si bodoh itu (Jenette). Aku tidak pernah menjalin hubungan dalam dengan siapa pun selain pada Diana. Lagipula J*l*ng itu berhubungan dengan Anastacius. Aku tidak akan pernah melupakan nya. Aku menyesal pernah menyukai nya. Diana jauh lebih baik dari semua wanita yang pernah ku kenal " kata Claude sambil berjalan dengan cepat.

     Sementara Jenette dipermalukan di aula istana. Para bangsawan berbisik karena ia di tempatkan di istana ruby. Jenette menahan malu. Tapi ia yakin ayah nya akan mencintainya. " Ayah akan mencintai ku. Aku yakin selama aku adalah putri satu-satu nya ayah! Aku akan menjadi putri mahkota juga! " kata Jenette.

      Jenette hanya anak biasa. Ia tidak terlalu pandai. Ia gadis yang ceroboh. Bisa di bilang tidak berguna. ia selalu ditertawakan saat bertemu gadis bangsawan lainnya. Ia tidak menguasai etika dengan baik, terlalu pendiam dan kaku. Ia tidak tahu harus apa. Ia hanya menjadi bahan tertawaan semua orang. Para pelayan bahkan meremehkan nya. Ayah nya membenci nya.

     "Apa..apa yang harus aku lakukan??" Jenette hanya bisa menangis. Keluarga Alpheus menelantarkan nya karena mereka sadar ia tidak berguna. " Ezekiel.. aku merindukan mu..bahkan kau saja meninggalkan ku" Jenette terus menangis.

      Suatu hari ia berpapasan dengan "Ayah"  nya . " yang mulia??"  Jenette hanya bertingkah seperti orang bodoh. "Apa kau sekarang tidak menghormat pada Kaisar mu?" Kata Claude dengan dingin. Jenette berusaha untuk membungkuk. " Salam kepada..uh..cahaya obelia.." Claude menyeringai. " Hah..Felix, carikan dia guru etika. Dia terlalu bodoh. " Felix mengangguk. " Baik yang mulia".

      Sebelum Claude pergi, Jenette berteriak. " T-tunggu yang mulia!" Claude bertanya tanpa melihat ke arah Jenette. "Apa?" Tanya Claude dingin. " Yang mulia, saya..ingin mengadakan pesta debutante saya..saya mohon..yang mulia" Jenette terlihat ketakutan. " Terserah. Lakukan sesuka mu. Jangan harap aku akan datang. " Jenette terlihat sedih dan kecewa. " T-terimakasih yang mulia".

     Itu 6 bulan yang lalu. Sekarang Jenette berusia 14 tahun. Ia juga mengadakan pesta debutante nya. Ia bangun sangat pagi dan berdandan dengan cantik. "Jenette Magrita, kau sudah siap." Kata Jenette percaya diri.

     Pesta Debutante yang di tunggu-tunggu semua gadis. Jenette tidak ingin mempermalukan diri nya lagi. Dia mulai berjalan ke aula, sendirian tanpa didampingi siapapun. Ia baru saja sampai.

     Betapa mengejutkan semua orang, dan menyakitkan bagi jenette. Kehadiran Athanasia dan Claude. Claude nampak menggandeng tangan Athanasia dengan lembut.
Athanasia mengenakan gaun merah muda yang indah.
Terlihat seperti putri dalam negeri dongeng. Claude dan Athanasia tersenyum bahagia. " Yang Mulia Claude De Alger Obelia Masuk! Tuan Putri Athanasia De Alger Obelia Masuk !  "

      Seorang gadis cantik dengan gaun merah muda. Terlihat lebih cantik dari pada Jenette. Ia bahkan bersanding dengan sang kaisar, Claude De Alger Obelia.

    

     Semua orang bisa melihat sang kaisar tersenyum dengan lembut. Semua orang syok melihat nya. Dan apalagi katanya ia adalah "tuan putri" Mereka semua bingung. Claude dan Athanasia naik ke podium. Dan Claude akhirnya mengumumkan:

     " Kepada semua orang yang ada disini, Saya mengumumkan, bahwa gadis yang bersama dengan saya adalah putriku, Athanasia De Alger Obelia, putri satu-satu nya Kekaisaran Obelia. Dan Jenette bukan lah putri ku. Dia adalah putri dari Kakak ku, Anastacius. "

     Semua orang terdiam. Jenette menangis. Ia tidak percaya itu! Semua nya pasti hanyalah kebohongan!! Dan ia hanya bisa menangis. Claude adalah ayahku. Tapi apa sekarang?? Gadis pendatang baru itu merebut semua nya!

     " Bohong!!! I-Ini TIDAK mungkin terjadi!!! Yang mulia adalah AYAH SAYA! " Teriakan Jenette terdengar semua orang yang ada di aula. Claude menatap dingin.

      "Kau bukanlah putriku, aku hanya memiliki satu putri, dan itu adalah Athanasia. Aku akan mengirim mu kembali ke keluarga Alpheus. Aku tidak ingin putri BERHARGA  ku tinggal dengan sampah menjijikan seperti diri mu  "

Jenette menangis. Ia gemetar ketakutan. Ia lari keluar dari aula. Terlihat sangat menyedihkan. Ia terus melihat ke aula, melihat pemandangan yang "seharusnya" hanya ada dalam dongeng belaka. Terlihat Claude mengulurkan tangan nya dan meminta Athanasia berdansa bersama nya. Claude bahkan tersenyum. "Putri ku, Berdansa lah dengan ku" kata Claude pada Athanasia.

     Athanasia tersenyum. "Sebuah kehormatan bagi ku, Ayah" Athanasia menerima ajakan berdansa Claude.

     Mereka mulai membungkuk satu sama lain. Tanda bahwa mereka akan mulai berdansa.

     Dan Dansa nya di mulai. Benar-benar terlihat seperti Putri dan Pangeran dari Negeri Dongeng. Mereka berdansa dengan indah. Menyilaukan mata orang yang ada di dlaam aula. Mereka tersenyum bahagia sambil berdansa.

     Athanasia berdansa dengan sempurna. Walau agak gugup. Claude menyadari nya, dan berbisik " Aku menyayangi mu, Athanasia. Jangan pernah takut. Aku ada bersama mu. " Athanasia terlihat sangat bahagia. "Terimakasih..ayah aku menyayangi mu". Malam itu, dunia seperti hanya milik mereka berdua,tanpa menghiraukan atau mempedulikan siapa pun.

     Dan..Woah!! Tubuh Athanasia melambung tinggi di udara. Pemandangan yang sangat indah. Tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata, betapa berharga nya momen itu bagi Athanasia.

     Claude tersenyum lagi. Ia bahagia melihat putri nya yang tampak menikmati dansa mereka. Dan dansa mereka pun berakhir.

      Semua orang bertepuk tangan, kecuali Jenette yang sangat geram dan marah besar melihat Athanasia dan Claude. Ia sangat iri pada Athanasia. Ia dendam pada nya yang sudah mencuri ayah nya. Dan membuat Ayah nya membenci nya. " J*l*ng sialan!!!!! Beraninya dia..memangnya dia siapa!!? Arhghhh!! Seharusnya aku yang di sana!!! Bukan dia!!! Kenapa!!!??? Kenapa Ayah melakukan ini pada ku!!? Tidak..ini salah anak sialan itu. Dia pasti menyihir ayah dan membuat ayah membenci ku sampai aku tidak di akui!!!? Kenyataan yang berbanding terbalik dengan Athanasia.

     Semua nya sangat indah bagi Athanasia. Malam itu, adalah  malam paling membahagiakan bagi nya. Dia benar-bemar merasa seperti putri dari negeri dongeng. Malam yang tidak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya sebagai "Athanasia De Alger Obelia" dan juga bagi Claude.

Apakah kalian menyukai cerita nya? Vote dan dukung aku yaa karena semua itu sangat berharga bagi ku☺

(Maafff gambarr2 athy dan claude ke hapus dengan tidak sengajaah😔)

Athanasia's Different lifeWhere stories live. Discover now