19: "Adaptasi Di Masa Depan"

440 52 0
                                    

{ Penjelasan: Di fanfic ku, Athanasia bukan reinkarnasi ya. Jadi ia baru dengan masa depan.♡}

Sudah 3 hari semenjak kami ada di masa depan, tahun 2021. Setiap harinya aku, ayah dan paman akan pergi ke perpustakaan bahkan menginap di sana. Tentu saja karena di izinkan oleh penjaga baik hati itu, Yurisha namanya. Ia berusia 25 tahun, ia sudah bekerja di sana selama 5 tahun, sejak ia lulus SMA, ia awalnya nekerja sebagai pelayan. Namun, ia sangat beruntung dapat bekerja di sini sebagai penjaga perpustakaan. Walau bayaran yang ia terima tidak banyak, tapi ia dapat melakukan hal yang ia impikan.

Itu adalah cita-cita gadis kutu buku itu, menjadi penjaga perpustakaan. Ia tidak kuliah karena ia tidak mempunyai biaya. Jadi ia memutuskan untuk langsung bekerja.

Athanasia sebenarnya ingin bersekolah lagi. Karena ia belum memiliki biaya, ia hanya belajar dari buku do perpistakaan itu yang cukup lengkap. " Oh ya, Kak Yurisha. Dimana aku bisa bekerja??" Tanya Athanasia. " Kau yakin ingin bekerja? Bukankah kau baru berusia 12 tahun?? Tidak ada yang akan menerima anak kecil seperti mu. Setidaknya kau harus bersekolah. Memiliki pendidikan tinggi akan banyak membantu mu di masa sekarang. " Athanasia menangguk.

" Apa kau pernah bersekolah? " tanya Yurisha. " Ya, Saya pernah bersekolah. Saya bersekolah di desa saya. Tapi disana saya hanya belajar dan tidak mendapat surat kelulusan karena saya tidak belajar di sekolah. " Yurisha mengangguk paham.

" Nona Athanasia bisa mencoba mendaftar sekolah lagi. Nona akan di tes. Nona bisa mengajukan beasiswa juga. Bla..bla.." Athanasia mengerti. Ia juga ingin bersekolah lagi. Claude dan Anastacius tak sengaja mendengarkan percakapan mereka. Dan keinginan Athanasia untuk bersekolah kembali. Claude hanya bisa menyalahkan dirinya yang tidak berguna.

Anastacius menyemangati nya. " Hei Claude..tidak apa-apa..kita akan mewujudkan keinginan putri kecilmu." Kata Anastacius. Mereka bertiga pergi berjalan-jalan pada sore nya. Kota itu masih cukup padat. Mereka terpisah lagi. " Athanasiaaa!! Dimana kau!!???" Teriak Claude panik.
Ia bahkan rterpisah dengan Anastacius karena gelombang serbuan orang-orang di sekitarnya yang langsung memenuhi jalanan itu. " Anastacius?!!! " " Claude!!" Teriak Anastacius setelah beberapa menit ia bertemu Claude.

" Dimana Athanasia!!?" Teriak Claude panik. Sementara...Athanasia terpisah jauh dari mereka.
Ia bertemu seorang pria bersurai hitam. Mata dan rambut nya. Serta pakaian nya. Ia menggunakan kemeja.

"Halo nona..apa kau tersesat??" Tanya pria itu dengan lembut. "Aku tidak bermaksud jahat. Perkenalkan, nama ku Harry Wilson." kata pria itu. Athanasia menghela nafas. "Maaf untuk sikap kasar ku, Tuan Wilson. Nama saya Athanasia." Pria itu tersenyum. "Maaf kan saya juga yang datang tiba-tiba, nona. Sepertinya nona tersesat jadi saya ingin membantu nona." Athanasia tersenyum.

" Terimakasih tuan. Saya baik-baik saja. Kalau begitu, saya permisi". saat Athanasia ingin pergi, pria itu berteriak. "Nona, tunggu!" Athanasia berbalik. "Ada apa tuan wilson?" tanya Athanasia. "Nona, apa nona tertarik untuk bekerja sebagai model?" Athanasia terkejut. Ia hanya tersenyum. "Oh benarkah?" Kata Athanasia merespon dengan normal. Tidak ada tanda keterkejutan.

" Saya adalah direktur dari perusahaan X

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Saya adalah direktur dari perusahaan X. Saya tahu nona membutuhkan pekerjaan. Nona bisa bekerja dengan kami."
"Apa yang tuan maksud?" Pria itu tersenyum. "Saya hanya ingin membantu nona. Ini adalah kartu nama saya. Permisi nona." Pria itu pergi dalam sekejap.

Benar-benar mencurigakan. Tapi bagaimana ia bisa tahu?
Athanasia segera pergi dari tempat itu. Ia akhirnya bertemu Claude dan Anastacius. Ternyata sudah 1/2 jam Athanasia menghilang. "ATHANASIA!!" Athanasia langsung berlari ke pelukan Claude. "Ayah!" Mereka berpelukan erat. Anastacius tersenyum melihat nya.

Saat malam hari, mereka termenung di rumah terbengkalai itu. Athanasia memceritakan semuanya pada Claude dan Anastacius. " Ayah. Tuan Wilson memberikan kartu ini padaku. Katanya ini kartu perusahaan nya. Ia bertanya jika aku tertarik menjadi model. Aku..ingin mencobanya.." kata Athanasia.

" Karena aku ingin bersekolah lagi.." Hati Claude terasa sakit. Ia tahu keinginan sederhana putrinya, tapi ia bahkan tidak bisa memberinya makanan, pakaian , atau pendidikan yang pantas putri nya dapatkan. Ia membuat Athanasia menderita. " Maaf..maafkan ayah athanasia.. aku.." sebelum Claude melanjutkan perkataan nya, ia sudah dipeluk putrinya. Claude tiba-tiba saja menangis.

" A-athanasia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" A-athanasia.." ia menangis. Dan Athanasia juga menangis. " Ayah, aku mencintai mu, ayah adalah ayahku.. aku mencintaimu sebagai ayahku .. dan aku sangat bersyukur untuk keadaan kita sekarang.. apa ayah tidak memikirkan nya? Aku hanya membutuhkan ayah , paman dan juga L-lucas.."

" Aku juga merindukan nya ayah..tapi aku tidak bisa meninggalkan kalian. Aku juga menyayangi paman dan ayah. Setidaknya kita selalu bersama! Tidak semua orang dapat bertemu dengan orang yang di cintai nya! Dan aku bisa. Aku bersyukur karena itu." Athanasia memeluk ayah dan pamanya.

" Aku tidak masalah untuk bekerja keras. Aku selalu sendiri. Aku sudah terbiasa! Seperti saat aku di Arlanta! "
Claude tersenyum. " Ya..kau menjadi seperti itu karena aku bukan??" Athanasia menggeleng. " Tidak, itu bukan karena ayah. Tapi karena diriku sendiri. Aku akan pergi ke perusahaan tuan wilson besok. Ayah, paman, kalian akan mengantarku kan?" Claude dan Anastacius mengangguk.
Dalam pikiran mereka, mereka setuju untuk bekerja keras.

Bukan hanya Athy sekarang, tapi ditemani dengan 2 pria tampan yang sangat disayangi Athy, Ayah dan pamanya.
Mereka tidak akan membiarkan Athanasia terluka atau bekerja terlalu keras.

Claude dan Anastacius

"kami akan melindungi Athanasia!!"

Kata mereka dengan serius.

Athanasia's Different lifeWhere stories live. Discover now