KATA SAMBITAN

16K 1.4K 1.2K
                                    

KATA SAMBITAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


KATA SAMBITAN

Peraturan di bab ini ; komen di setiap line. Itu aja.

"Nggak, kalian nggak salah baca pas buka bab ini. Memang sengaja dibuat judulnya berbeda berbeda, biar teman-teman mengingat lebih lekat gitu mengenai cerita ini. Pas kalian buka bab ini, yang nulis sudah bukan Bellazmr lagi atau yang sering kalian panggil Kabel, Ka Bey, Ka Bella, atau Istrinya Win Metawin (Sumpah, aku disuruh Bulot buat nulis kayak gini), Iya kalau aku sih manggil dia Bulot, kenapa Bulot ... ya soalnya dulu jaman SMA, pas awal dia nulis mah nama penanya dia sebenernya Bellot, untung aja kagak jadi digantinya dengan Bellazmr hmm sok keren dasar."

"WOI, TAN! Lo jangan buka kartu ya elah. Mau gue skip nih cerita lo. Mending Sari aja kali ya, ketimbang Tania. Anaknya bacot." Bella yang berada di balik layar tampak mengangkat papan, berusaha mengatur jalannya acara agar sesuai rencana.

Tania memundurkan tubuhnya, menatap Bella dengan takut. "Ih ampun, tuh kan bener. Lihat aja salah ngomong dikit langsung diginin. Nggak salah emang pas jadi editor buku, orang-orang pada takut semua dieditorin dia karena pasti ... ya tahulah. Ganas, Bung."

Bella mendengkus sebal. "Lo buka kartu lagi, gue banting, serius," ceramahnya.

"Canda Bulot, gue manggilnya gini aja ya. Kan kalau di lapak sebelah, manggilnya Kak Bey semua. Di cerita ini panggil aja dia Bulot—Ibu Bellot. Temen-temen ayo sekarang panggil Bulot aja," ajak Tania bersemangat.

 Temen-temen ayo sekarang panggil Bulot aja," ajak Tania bersemangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Raksa, masuk, lo aja deh yang kata sambutan. Tania nggak beres." Bella kembali menginterupsi.

Raksa hanya menaikan sebelah alis, menatap Bella yang melotot memintanya untuk menggantikan Tania, open speech bab ini. "Males, bukan jatah gue," sahutnya.

Bella mengusap dadanya, berusaha lebih sabar. "Ampun dah gue, punya anak gini amat. Untung ya yang request lo pada banyak. Coba kalau dikit, idih mending bikin Senandi Rasa season dua aja, eh."

"Ih, KOK GITU! Janganlah, pokonya Bulot harus fokus sama cerita aku. Udah habis masa-masanya Tim Gober. Sekarang masanya Tim—" Tania menegok kepada Raksa. "Eh Raksa, nama couple kita apaan?"

Taksa RasaWhere stories live. Discover now