9. Memaknai Rasa

4.1K 1K 541
                                    

BAGIAN SEMBILAN

Jadi bagaimana bisa aku berpura-pura untuk baik-baik saja, kalau tanpa berbicara saja kamu sudah tahu segalanya—Tania

Selain menjadi yang pertama, aku selalu ingin kamu juga menetap untuk selamanya—Erick

Di waktu yang lain, aku selalu berharap bahwa kamu dan aku tidak akan pernah menjadi asing—Raksa

ERICK

TANIA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TANIA

Spam komen di tiap bagian ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Spam komen di tiap bagian ya

-Taksa Rasa-

"Sorry, boleh geser sedikit?"

Erick yang berada di depan lemari pendingin minuman salah satu minimarket menoleh saat mendengar suara seseorang. Butuh beberapa detik untuknya menyadari jika di sebelahnya sudah berdiri seorang perempuan berambut merah di beberapa bagian.

Perempuan itu tampak menunggu Erick bergeser dengan senyum tipis.

"Halo?" Dia mengulang saat tahu Erick masih menatapnya lurus.

"Oh, iya-iya," gagap Erick. Dia sontak memberikan ruang agar perempuan itu bisa mengambil sesuatu di lemari pendingin.

Erick sempat melihat keranjang yang dia gunakan, sudah penuh dengan beberapa makanan. Seolah perempuan itu sedang menyiapkan stok untuk beberapa hari mendatang.

"Lo masih mau ambil minuman?" Pertanyaan itu menyentak Erick yang sejak tadi terus memperhatikan perempuan tersebut, Erick jadi ingat bahwa perempuan itu adalah perempuan yang tadi dia dan Raffi gosipkan, perempuan yang menjadi bulan-bulanan senior di hari pertama OKK UI.

"Hah?"

"Gue ambilin," kata perempuan itu. "Berhubung tadi gue ganggu lo."

Erick dapat melihat perempuan itu sedang menatap dan menunggu.

Taksa RasaWhere stories live. Discover now