Chapter 22

821 89 29
                                    

Kirito POV
Di pagi hari, aku dan Lux sedang pergi menuju kamar Philphie. Karena saat kejadian munculnya Ragnarok kemarin, Philphie merasa tubuhnya lemas dan seperti sedang sakit.

Aku dan Lux memutuskan untuk menjenguknya. Dan untuk penyelidikan reruntuhan yang muncul kemarin malam akan dilakukan besok.

2 menit kemudian kami berdua akhirnya sampai di kamar Philphie. Lux menanyakan tentang bagaimana keadaannya sekarang. Philphie hanya bilang 'aku baik-baik saja.'

Tapi, dari yang kulihat dia masih sedikit lemas dan sepertinya dia menyembunyikan sesuatu.

Disaat itu, ada seseorang yang memanggil Lux. Dia adalah Lizsha. Dia memanggil Lux karena ada yang ingin dibicarakan soal Drag Ride nya.

Sedangkan aku, memutuskan untuk pergi ke alun-alun kota dan membeli beberapa makanan yang enak sambil melihat reruntuhan ikan Paus emas yang muncul kemarin. Dan tak lupa juga aku membelikan Philphie agar dia bisa menikmatinya juga.

Yah, walaupun wajah dari reruntuhannya tak terlihat seperti Paus menurutku.

Skipp...

Keesokkan harinya, para anggota kesatria mulai bersiap menuju kedalam reruntuhan.

Airi dan Relie akan ikut juga dalam penyelidikan reruntuhan ini. Dan Philphie juga ikut serta dalam penyelidikan.

Mulanya sang kakak yaitu Relie menyuruhnya untuk tak memaksakan diri dan memastikan dia baik-baik saja. Tapi, Philphie memilih untuk tetap ikut dalam penyelidikan ini. Begitupun juga Lux yang mematiskan bahwa Philphie baik-baik saja.

Ternyata Lux sangat perhatian terhadap wanita. Yah, walaupun dia selalu tak peka terhadap wanita di sekitarnya.

Airi menjelaskan, dalam beberapa waktu, akan muncul cahaya yang berada di dalam bagian mulut atau bagian depan ditengah reruntuhan. Dan cahaya itu akan membawa kita masuk kedalam reruntuhan tersebut.

Ternyata ini seperti pada kejadian reruntuhan yang sebelumnya yang berbentuk seperti kubus.

Tapi kata Sistia, kalau cahaya yang akan muncul tak akan separah dan tak akan disertai hempasan angin seperti reruntuhan yang sebelumnya. Aku pun menghela nafas lega setelah mendengar itu.

Setelah persiapan selesai, kami pun mulai masuk kedalam mulut reruntuhan mirip Paus tersebut. Kami pun melihat di bagian dalam mulutnya, terlihat seperti sebuah gerbang yang terlihat tak terlalu besar.

Dan menurutku, ukiran di dalam mulut ini seperti zaman yang sudah maju saja. Atau terlihat seperti zaman dulu di Mesir ya?

Beberapa menit kemudian, cahaya mulai menyala di sekitar gerbang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa menit kemudian, cahaya mulai menyala di sekitar gerbang. Kami pun akhirnya masuk kedalam reruntuhan ini.

Dan yang terlihat pertama, tiang tembok yang kokoh nan-tinggi dan tanaman yang melilit, dan sedikit cahaya. Yah, intinya seperti tak terawat.

SAO: Omniverse Dimensional Chat Group [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now