Chapter 34: DxD World (Again)

633 50 23
                                    

Kirito POV
Tak terasa waktu siang begitu cepat hari ini. Aku meminta izin pada Guru untuk pulang lebih awal dengan alasan, kurang sehat atau sakit.

Yah, awalnya aku dibawa ke ruang UKS. Agar tidak dicurigai kalau aku berbohong, aku meminta Sistia untuk menaikan suhu tubuhku.

Mengapa aku pulang duluan? Alasannya, karena permintaan dari Rias-san untuk membantunya dalam perkumpulan tiga Fraksi di dunianya.

Sebenarnya aku tidak ingin terlibat, karena hal itu bukanlah urusanku. Namun, Rias-san mengatakan kalau kemungkinan iya atau tidak, mereka akan membahas tentang hilangnya Ophis.

Jadi, untuk memastikan apakah mereka akan membahasnya, aku pun menerima ajakan Rias-san. Yah, sekaligus membantu teman juga, sepertinya tidak apa-apa.

Dan aku juga tidak dapat mengelak kalau eksistensi dunia itu terikat denganku.

Seperti Red, yang sudah kukalahkan lalu kuhidupkan kembali dengan Skill hanya sekali pakai dalam seumur hidup, memilih menjadi bawahanku.

Begitupun dengan Yuma. Seorang Fallen Angel mengabdi padaku lalu berevolusi setelah memberinya nama.

Lalu Ophis. Eksistensi terkuat setelah Red memilih jalannya sebagai Sacred Gear dan penggunanya adalah aku sendiri.

Kali ini aku perlu mencoba menggunakan [Demensional Slash] untuk membuka jalan menuju Gap Moe atau Dimensional Gap.

Sekaligus, aku ingin mengetahui apakah aliran waktu di duniaku dengan aliran waktu di dunia Rias-san setelah aku keluar dari Gap Moe akan berbeda atau sama.

Tetapi, aku lebih mengharapkan kalau waktu di duniaku akan berjalan lambat selama aku di dunia Rias-san.

Untuk memastikannya, aku telah membicarakan hal ini dengan Asuna sebelum aku pulang awal dari sekolah.

Flashback...

Aku dan Asuna sedang berada di atap sekolah. Dan, saat ini, entah mengapa aku merasa tegang sekarang.

"Tadi pagi-pagi sekali, Rias-san memberitahuku bahwa kamu menyetujui permintaan untuk membantunya dalam pertemuan 3 fraksi. Apakah itu benar?" (Tanya Asuna.)

"Iya..."

"Dan kamu akan pergi siang ini?" (Tanya Asuna lagi.)

"I- iya."

Aku agak kaget kalau Rias-san sudah memberitahu Asuna. Dia pasti mengetahui kalau Asuna akan khawatir jika aku pergi tanpa sepengetahuannya.

"Haahhhh...." (Asuna menghela nafas pasrah.)

Asuna menghela nafas? Sudah pasti dia mengkhawatirkanku. Dan aku merasa bersalah sekarang.

Asuna lalu melangkah kearahku dan menyandarkan kepalanya di dadaku.

"Aku tahu kalau kamu itu kuat. Tetapi..."

Ia lalu memandang kearahku sambil meyentuh wajahku.

"Selalu terlibat dalam masalah, mana mungkin aku tidak mengkhawatirkanmu. Saat itu, kamu terjatuh setelah terkena suntikan itu, lalu kamu mengalami koma, kemudian dibawa ke Rath, aku sangat mengkhawatirkanmu. Belum lagi ini masalah dari dunia lain, itu lebih mengkhawatirkanku!" (Ucap Asuna membuat Kirito sedikit tersentak.)

Apa yang diucapkan Asuna memanglah kenyataan. Aku selalu membuat dia khawatir. Tapi untuk masalah ini...

"Tenanglah, Asuna. Aku hanya ingin memastikan supaya aku tidak benar-benar terlibat terlalu jauh, meskipun aku tidak benar-benar ingin terlibat. Hanya itu saja kok. Jadi, jangan khawatir ya. Aku berjanji." (Ucap Kirito sambil menyentuh wajah Asuna.)

SAO: Omniverse Dimensional Chat Group [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now