Chapter 35: Reuni dan Kepercayaan

437 33 10
                                    

Kedatangan kedua Tamu Spesial yang diundang oleh Rias  membuat empat dari kelima anggota Penelitian Club Ilmu Gaib terkejut, dan wajah mereka mulai berseri setelah salah satu dari tamu tersebut membuka topeng yang ia gunakan.

Kirito membuka topeng yang ia kenakan, kemudian menyapa keempat orang yang ia kenali dengan santai, tetapi sebenarnya ia merasa sedikit malu. Namun ia mampu beradaptasi dengan situasi tersebut, sehingga mampu mengekpresikan wajahnya dengan tenang saat menyapa teman setelah sekian lama tidak bertemu. Meski seharusnya sebulan lebih mereka tidak bertemu.

Dengan riang dan ceria, empat dari kelima orang anggota club Ilmu Gaib menyebut nama Kirito. Perasaan malunya tidak bisa ia bendung, sehingga ia hanya menanggapinya dengan tertawa kering sambil menggaruk kepalanya.

"Halo, semua..." sapa Kirito.

Skipp...

Keduanya dipersilahkan untuk duduk di sofa. Tetapi hanya Kirito saja yang duduk. Yuma berdiri di samping Kirito, karena ia sedang dalam posisi sebagai Maid Kirito.

"Um, Yuma. Daripada berdiri, lebih baik kamu duduk saja di sofa ini." Ucap Kirito.

"Tidak. Saya sebagai Maid anda tidak berhak untuk duduk di sofa." Yuma menolak tawaran tuannya.

"Tidak apa-apa, Yuma. Kamu disini kuanggap sebagai tamu. Jadi kamu tidak perlu sungkan." Rias berkata setelah menyeruput teh yang disajikan Akeno.

"Tapi-" Yuma ingin berkata namun disangkal Kirito.

"Yuma, ini bukan situasi yang tegang. Selain itu, kamu memakai pakaian kasual yang disarankan Sugu, kan?" Kirito berkata.

"I- itu..." Yuma berkata dengan nada terbata-bata dan pipinya sedikit memerah.

Yuma memperhatikan Kirito sekali lagi. Kirito tersenyum sambil mengangguk dengan lembut. Wajah Yuma sekali lagi memerah seketika.

"Dimengerti ... Kazuto-sama." Yuma pasrah karena tidak memiliki alasan apapun.

Yuma kemudian duduk disamping Kirito. Wajahnya masih memerah dan ia merasa agak gugup. Kirito yang melihat itu hanya menanggapinya dengan hembusan nafas lega.

Lalu, secangkir teh disajikan di depan Yuma. Masih hangat karena baru saja dibuat oleh Akeno.

"Terima kasih." Yuma berterima kasih pada Akeno yang menyajikan teh tersebut padanya. Akeno hanya membalasnya dengan senyuman.

Issei terheran-heran melihat sifat Yuma berubah drastis daripada ia pada saat pertama kali bertemu dan ia menunjukkan wujud aslinya saat itu.

Begitupun dengan Kiba, Koneko dan Xenovia. Mereka tahu bahwa Yuma adalah seorang Fallen Angel. Fallen Angel biasanya memiliki sifat yang licik, angkuh, dan sombong. Tetapi, mereka tidak bisa merasakan hal itu dari dari Yuma, yang mereka kenal dengan nama Raynare.

Bahkan yang lebih heran lagi, Rias hanya menanggapinya dengan biasa, seolah-olah itu bukan ancaman yang besar maupun kecil.

"Anu, Kirito-san. Sebenarnya, aku ingin bertanya dari tadi. Apa Raynare benar-benar menjadi Maid mu?" Tanya Issei.

"Iya, dan namanya sekarang bukanlah Raynare, Issei. Tapi Yuma, Kanzaki Yuma."

Yuma menundukkan sedikit kepalanya pada Issei setelah namanya disebutkan oleh tuannya, Kirito.

"Saat aku akan pergi, Yuma memilih untuk mengikutiku. Jadi, Yuma pun memutuskan untuk menjadi seorang Maid di rumahku." Kirito menjelaskan bagaimana Yuma bisa menjadi Maid Kirito.

"Begitu ya..."

'Jadi, dia sudah menemukan jalan terbaik bagi dirinya yah, syukurlah.' Issei berkata dalam batinnya.

SAO: Omniverse Dimensional Chat Group [Tahap Revisi]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt