Chapter 17 (Saijaku Muhai no Bahamut World)

1.2K 95 33
                                    

Author POV
Di sebuah kota kerajaan di malam hari, lebih tepat nya di gang yang lumayan sepi. Muncul sebuah Gate yang berwarna biru dengan sedikit warna hitam.

Lalu, keluar seorang lelaki dan Gate itu pun menghilang di belakangnya.

Rambut lelaki itu berwarna hitam, beserta jubah hitam dengan sedikit warna biru. Dialah sang MC kita, Kirigaya Kazuto, atau lebih akrab kita panggil Kirito.

Kirito POV
Setelah Aku keluar dari Gate tadi, aku berada di sebuah kota kerajaan di malam hari. Ya... tempat aku masuk Gate ini, lebih tepatnya di kamar ku juga waktunya malam hari.

"Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Oh ya, aku akan memeriksa penyimpanan ku untuk melihat apakah Drag-Knight yang dikatakan sistem sudah diberikan atau tidak."

Aku pun memunculkan layar chat grup, lalu aku membuka fitur penyimpanan. Lalu yang aku lihat adalah sebuah pedang yang bernama Black Wyvern.

Aku pun mengambil pedang itu. Setelah aku mengambilnya, pedang ini mempunyai corak warna putih dengan garis hitam.

Aku pun berpikir, apa hubungannya dengan Drag-Knight?

Lalu, Sistia menjelaskan kalau pedang ini adalah bernama Black Wyvern. Untuk Drag-Knight adalah sebutan untuk para kesatria. Pedang ini dapat berubah menjadi Drag-Ride. Dengan cara harus merapal sebuah mantra kuno. Tapi karena aku mempunyai skill Chant Annulment, aku tak perlu merapalnya, dan aku hanya perlu menyebut nama pedangnya saja.

Lalu, aku pun meminta Sistia mengirim semua data tehknik-tehknik cara penggunaan Drag-Knight ke kepalaku.

Pengiriman semua data tehknik-tehknik nya pun mulai terkirim dan membutuhkan waktu hanya 20 detik. Aku merasa kepalaku terasa perih, namun setelah 20 detik, rasa perih di kepalaku pun hilang.

Semua datanya sudah ada di kepala ku, mulai dari dasar dan seterusnya. Jadinya, aku tak perlu bingung lagi.

Aku pun mulai keluar dari gang. Setelah keluar, aku merasa kota ini lumayan besar.

Aku mulai berkeliling di kota ini. Setelah beberapa menit, aku pun duduk di sebuah air mancur.

Ya, bisa dibilang udara malam ini sedikit dingin. Tapi, aku tak merasa kedinginan sama sekali.

Lalu, aku melihat ada seorang lelaki yang berjalan di atap-atap rumah sedang mengejar seekor kucing yang membawa tas berukuran kecil.

Lelaki itu berambut putih dan ada kedua pedang di samping pinggang dan bagian belakang pinggang nya juga.

Yah, aku sedikit tertarik, tapi aku merasa harus menolong lelaki itu. Aku lalu menuju ke atap dan mendekati lelaki itu.

Dan, aku pun memanggilnya.

"Oi kau, apa kau butuh bantuan?"

Lelaki itu pun mendengar suaraku. Dia lalu menoleh ke arah ku.

"Kau siapa?"

"Nanti saja perkenalannya. Apa kau butuh bantuan mengejar kucing itu? Sepertinya kau kesusahan mengejarnya. Tentu saja aku tak mengharapkan imbalan kok."

"Baiklah, mohon bantuannya."

Aku dan lelaki ini pun mengejar kucing itu. Atap demi atap, kami melompatinya demi menangkap kucing pencuri itu.

Aku merasa ingin sekali menggunakan kekuatanku. Tapi, aku tak boleh gegabah melakukannya. Itu sama halnya dengan menunjukkan nya kepada publik. Walaupun di kota ini agak sepi sih soalnya malam hari.

Kami pun terus mengejar kucing itu. Sampai akhirnya, kami berada di sebuah atap gedung yang lumayan besar.

Kami pun tetap berlari mengejarnya. Lalu, tiba-tiba atap yang kami pijak pun hancur dan kami pun terjatuh.

SAO: Omniverse Dimensional Chat Group [Tahap Revisi]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant