"Lu serius gamau jalan-jalan dulu beli minum? lu ga kangen apa ama gue?" Tanya Marvel, saat ini mereka dalam perjalanan pulang kerumah Devina. Ini kedua kalinya Marvel mengantar Devina pulang.
"Astaga kemarin kan udah, lu juga udah nongkrong dirumah gue buat ngerjain tugas sama nonton TV sampe ketiduran, kurang?" jawab Devina sambil mengetuk helm Marvel.
"Lagian hari ini gue mesti ngajarin les" lanjutnya.
"Yaudah iyaaaa bu guru" ucap Marvel menyerah dengan suara yang dibuat-buat, membuat Devina tak segan-segan untuk mengetuk helm nya kembali dengan lebih keras.
Hampir mendekati rumah, terlihat Angga berdiri di samping mobil sembari bermain HP, tidak menyadari bahwa mereka pulang. "eh kakak ipar lu kan? kok kesini lagi?" Tanya Marvel, lalu berhenti tepat di depan mobil Angga.
"Selamat sore kak" Marvel memberi salam, Angga yang mendengar itu menoleh dan langsung mematikan HP sambil tersenyum. "ah ya, sore".
"Udah Vel pulang aja, makasih ya udah nganterin salam buat mama Cintana" Devina menatap Marvel dengan isyarat bahwa ia baik-baik saja.
"Yaudah, ntar gue salamin. Jangan lupa berkabar kalo ada apa-apa ya Dev" Marvel menyalakan motornya. "saya permisi dulu ya kak" lanjutnya. Melihat Angga mengangguk, ia kemudian menjalankan motornya lalu melambai ke Devina untuk terakhir kali.
"Masuk kak" Ajak Devina, membuka pintu yang terkunci, lalu mempersilahkan masuk.
Angga berjalan melewati Devina dan terlihatlah rumah yang wanita ini tinggali sekarang.
(hanya ilustrasi)
"Rapih Dev" Angga melihat kesekeliling, terlihat beberapa boks masih ada di pojok ruangan, mungkin Devina belum sempat.
"Kakak mau minum?" tanya Devina sembari berjalan ke arah dapur. "air putih aja makasih Dev" jawab Angga lalu duduk di ruang tamu dan mengistirahatkan dirinya sejenak.
Ia tadi buru-buru datang kesini dengan gilanya setelah rapat selesai. Namun rasanya ia hanya berlebihan karena ketika sampai hanya mendapatkan rumah kosong dikarenakan Devina masih berada di kampusnya. Entahlah, sepertinya Angga kehilangan akal hingga tidak sampai berpikir jernih tadi.
"Nih kak" Devina menaruh air putih itu di atas meja. "jadi, ada apa kakak kesini?"
Angga yang mendengar itu terdiam sejenak "kakak cuman mau liat rumahnya kamu gimana, apakah masih layak untuk ditinggali. Atau mungkin kalo ada yang rusak, bisa kakak bantu perbaikin." jelas Angga, Angga mengutuk dipikirannya, menyadari bahwa itu alasan yang sangat dibuat-dibuat.
"Yaa, seperti ini lah, masih bagus, karena emang cuman dipake sebentar sama nenek kakeknya, dulu nenek dan kakeknya tinggal di desa, pas udah pindah beberapa bulan kemudian neneknya meninggal dunia, terus kakeknya udah gamau tinggal disini. Jadilah apa-apa masih bagus" jelas Devina panjang, Angga yang melihat itu sedikit lega. Devina sudah mau berbicara panjang lebar padanya.
YOU ARE READING
Hidden Love.
RomanceONLY 20++ Devina baru berumur 20 tahun ketika ia tinggal untuk pertama kali bersama kakaknya. Tapi ternyata ke pindahan Devina menghasilkan insiden kecil yang memberikan pengaruh besar antara Angga, suami kakaknya sendiri dan dirinya. Apa yang aka...