Part 18

50.7K 627 58
                                    

Mulmed : Marvel 

******

Devina pov

Tak kusangka akhirnya aku berada di mobil yang sama dengan kak Angga dan Kak Airin sekarang. Dari tadi yang bisa kulakukan hanya menggigit bibir, meremas kedua tangan ku, dan setiap kali Kak Airin bertanya, aku berusaha senatural mungkin untuk menjawab. 

Entah kenapa perjalanannya sangat jauh sekali, apa karena tadi sempat mampir kerumah Marvel buat ngambil baju? Atau karena Kak Angga emang bawa mobil nya lambat? Apa dia tau jika sekarang kecanggungan ini mencekikku? Sedari tadi dia hanya diam, hanya tertawa atau mengangguk. Ketika Marvel atau kak Airin bertanya dia baru menjawab. Dia ini ingin memperkeruh suasana ya?

 Tangan Marvel tiba-tiba memegang tangan ku yang tidak bisa diam secara lembut. Kulihat dia dengan ekspresi bertanya. Dia hanya mengangguk pelan, lalu mengelus tangan ku. Ck, Marvel saja tau bahwa aku sedang cemas. Masa kak Angga ga nyadar sih. 

"ookeee bentar lagi belok kiri ya Ga" ucap Kak Airin yang membuat ku segera memperhatikan jalan kembali. Tunggu dulu.. ini kan..

"Disini Rin?" Ku dengar kak Angga ikut memastikan, sepertinya kak Angga juga ikut menyadari tempat ini . "iyaa, kata temen aku disini makanan nya enak-enak"

Sial, ternyata benar. Kita akan makan ditempat yang sama dengan restoran yang aku dan kak Angga kunjungi kemarin! 

Tubuhku lemas. Aku kembali mengingat-ingat adakah hal aneh yang aku lakukan bersama kak Angga kemarin. Bagaimana jika salah satu waitress disana melihat kemesraan kami? Tunggu dulu, apa kemarin kita bermesra-mesraan? Apa kita berdua terlihat sebagai pasangan yang jatuh hati? Bagaimana jika mereka mengenal kami? Apakah mereka akan mengatakan sesuatu? Apa yang harus aku lakuin sekarang?

"Dev! lo gapapa?" aku tersentak karena goncangan di pundakku.  "ya?" 

"lo sakit? mau pulang?" aku mulai menyadari suara khawatir Marvel dan ekspresi cemasnya. Kulihat sekitar ku, ternyata kita sudah sampai dan  mobil sudah terparkir sempurna. Kak Airin dan kak Angga menunggu diluar sambil berbincang-bincang. Namun kak Angga tidak fokus dan selalu melihat ke arah mobil seperti menungguku untuk keluar. 

"gue... gue cuman banyak pikiran aja hehe. Yuk keluar, gue cuman capek karena kemarin" elakku tak ingin membuatnya khawatir. 

"kamu kenapa Dev? kok lama turunnya?" ucap kak Airin khawatir ketika kami berdua sudah turun dari mobil.

"dia tadi lagi balesin obrolan kampus di line kak biasa lah sok sibuk" sergah Marvel sebelum aku sempat menanggapi nya. Dia hanya nyengir ke arah ku lalu berjalan kedepan. Kenapa dia berbohong?

"emang disini ada menu sarapannya kak?"tanya ku sambil berjalan masuk mengikuti pelayan yang mengarahkan kami ke meja makan.

 "ada dongg, kata temen aku ada si nasi goreng dan teman-temannya". Ku lirik Kak Angga yang juga tengah menatap ku saat ini. Setelah itu ia menganggukkan kepala nya kecil. Seolah-olah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"disini ya kak tempat duduknya. Untuk menu paginya silahkan dilihat di halaman ini. Nanti kalau sudah siap memesan, bisa langsung panggil saya yang akan berdiri disana" Ujar kakak pelayan lalu meninggalkan kami. 

"aku ketoilet sebentar ya kak, mmm aku mau mie lethek jogja aja " Kata Marvel setelah membaca menu dengan kilat,lalu beranjak dari kursi. Aku segera mengikuti dia untuk menuntut jawaban. "Vellll tungguin gue"

"Ngapain ih ikut-ikut?" 

"kenapa lo boong?" tanya ku takut-takut. Jangan-jangan dia tahu sesuatu. 

Hidden Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang