Part 13

69.5K 903 26
                                    

Angga POV

"hai sayang, selamat pagi" ucap Airin yang baru saja selesai mandi karena aku bisa mencium aroma sabunnya yang khas,  lalu mencium dahi ku. 

"pagi"

"kamu udah tau kan siang ini aku mau ke Bandung?" aku yang sedang mengunyah roti berhenti, lalu melihat Airin. "engga tuh, aku gatau. Jam berapa pergi?"

"masa si?" dahi Airin mengerut terlihat berpikir. Jujur saja, dia memang belum bercerita. Dan itu membuat ku lumayan kesal. 

"ah iya ya, maaf ya sayang. Aku lupa, sibuk belakangan ini. Aku mesti stay disana buat jd MC untuk pelatihan agen baru selama 2 hari" 

"2 hari?" aku menatapnya tak percaya. Bagaimana mungkin hal yang sepenting ini ia tidak memberitahuku? "Rin, ini hari jumat yang harusnya besok libur, dan kamu 2 hari mau pergi kenapa ga bilang?"

"aku pikir aku udah bilang, taunya aku lupa. Aku minta maaf banget, aku mesti ngejar target. Tapi juga mesti bantu perusahaan pusat supaya aku bisa naik, maaf Ga." jelasnya panjang lebar. Jujur, Airin dan ambisinya sama sekali membuat aku tak habis pikir. Selama kami menikah ia memang sering keluar untuk bisnis, tapi tidak dalam waktu yang lama dan selalu memberi tahuku, semakin kesini Airin memang super sibuk. Tak pernah ada waktu untuk kita, bahkan tak pernah memiliki waktu untuk memikirkan masa depan kami berdua atau bahkan anak kami di masa depan, semuanya dia, dia dan dia.  

Aku yang kesal ini langsung berdiri dan mengambil kunci mobil. "ya, selamat bekerja, aku kerja dulu." setelah mengucapkan itu aku keluar, meninggalkan Airin yang sedang meminum jus jeruk nya di ruang makan dengan ekspresi bersalah.

 *****

Author POV

Devina baru saja selesai untuk kelas hari ini. Karena dia hanya memiliki dua kelas yang berurutan, dan karena semuanya pagi jadilah dia bisa pulang lebih  cepat dari biasanya. Matahari sedang terik-teriknya karena saat ini menunjukkan jam 12 siang. 

"Dev" Devina yang merasa dipanggil  menoleh, Terlihat Edho salah satu temannya di fakultas yang sama tengah mendatanginya.

Refleks Devina berjalan dengan cepat, sekitar 3 hari lalu Edho menyatakan perasaannya di taman belakang fakultas mereka. Tentu saja Devina menolak, dengan alasan sibuk kuliah dan mau fokus belajar dulu. Klasik memang, tapi ia tidak mau berpacaran dengan orang yang tidak disukainya. Lagipula Edho ini populer kata teman-temannya, pasti banyak yang mengantri kan? 

Lalu Devina melihat mobil yang familiar untuknya, mobil Toyota hitam milik Angga tepat terparkir di depannya .Dengan cepat Devina memasuki mobil itu lalu menguncinya sambil pura-pura bermain hp agar tidak dicurigai bahwa ia menghindari Edho.

****

Devina POV

Dia tidak mengikuti ku lagi kan? Astaga seram-seram. Aku pikir dia sudah dengar dengan jelas  bahwa aku menolaknya, kenapa sekarang dia memanggilku? 

"Dev?" aku yang sedang berpikir kaget dengan suara berat disampingku. Ah ya, aku lupa bahwa aku masuk ke dalam mobilnya secara tiba-tiba. "Hai kak, sorry aku masuk ga bilang-bilang hehe." kataku canggung.

"Jadi? Kamu mau pulang bareng kakak kan maksudnya?" Tanya Angga yang membuat aku tiba-tiba berdebar. Astaga, aku lupa pertemuan terakhir ku dengan dia sangatlah canggung dan tidak menyenangkan. Dan bisa-bisanya aku masuk tanpa malu kedalam mobilnya? Astaga Devina kau gila, sadarlah.

"karena kamu diam, kakak anggap jawabannya iya ya" setelah berkata begitu ia menjalankan mobilnya meninggalkan kampusku. 

Di dalam mobil kami berdua hanya diam. Aku tidak tau harus berkata apa untuk memulai pembicaraan. Apa aku tidur saja ya sampai kita sampai dirumah? Mungkin lebih baik begitu, lagian akupun tidak berani mendengar satu kata pun dari kak Angga, pasti aku akan bingung untuk menjawabnya.

Hidden Love.Where stories live. Discover now