Part 19

42.3K 613 28
                                    

Angga pov

Sudah 2 minggu lamanya sejak kami berenang, aku belum dapat bertemu dengan Devina. Setelah aku mengantarnya pulang waktu itu, ia mengirimi ku pesan untuk tidak mengganggunya dahulu karena ujian semester yang harus ia lakukan. Sejak hari itulah juga kupakai waktu ku hanya untuk bekerja. Membuat hidup ku jauh lebih sibuk agar pikiran ku tidak melanglang buana karena nya. 

Kuregangkan tangan ku keatas setelah berjam-jam lamanya sibuk mengetik dan menulis. Lalu kulihat jam tangan ku yang menunjukkan pukul 10 malam. Yah, cara ini memang lebih efektif untuk menghilangkan pikiran yang semrawut karena pernikahan ku yang kurasa semakin diujung tanduk.

Kulihat notifikasi hp ku, Airin mengirimi ku pesan untuk segera pulang karena dia bosan sendirian. Ugh, dulu kau yang seperti ini Airin, sibuk bekerja. Tidakkah kau tau bahwa aku juga pernah merasa bosan karena kau tidak ada di rumah yang sebesar itu?

Melihat pesan dari Airin, aku jadi tidak ingin segera pulang. Lebih baik meminum kopi sebentar dan mengerjakan tugas-tugas ini hingga pukul 12. 

Baru saja aku ingin berdiri, notifikasi pesan muncul lagi di hp ku. Dengan malas aku melihat siapa yang mengirim pesan tanpa membuka chat tersebut. 

Devina : Kak? kakak besok sibuk? kalo engga, sore kerumah aku ya?"

melihat itu  senyumanku mengembang. Dengan segera aku menelfon Devina, akhirnya dia ingin bertemu!

"iya kak?" suara pelan nan merdu Devina membuat aku tersenyum.

"kamu ujian udah kelar?"

"udah kak. Kakak baik baik aja kan?" pertanyaan itu membuat hati ku hangat, dia  tidak tau saja aku kurang makan dan hanya banyak minum kopi karena dia. 

"Baik. Kamu gimana? kenapa ngajak ketemu?"

"besok pokoknya dateng aja kak." ku dengar suaranya semakin pelan, sepertinya ia sengaja berbisik-bisik karena takut Airin mendengar, padahal saat ini aku masih dikantor.

"ok deh, kamu gaperlu bisik-bisik, kakak masih di kantor, sendiri pula."

"loh kok jam segini masih di kantor? pulang kak, nanti sakit. Duh, kenapa begini sih. Bos nya kakak evil apa gimana sampai kakak mesti kerja jam segini?" Mendengar omelan nya yang tidak diduga-duga  membuatku tertawa lepas. 

"astaga hahaha, kamu kok lucu banget sih? hahahaha.. kakak cuman lagi sibuk doang, ni bentar lagi pulang kok."

"yaudah sana cepet pulang kak. Ini bentar lagi tengah malem, besok kayak zombie deh pagi-pagi kalo bangun"

"iya iyaa.. Sore aku ke rumah mu ya?"

"iyaa... dahh kaaa met malam"

"daaaah" 

Baiklah, aku akan pulang. Ternyata dihubungi oleh Devina sudah mampu membuat hatiku lebih ringan, dan membuatku semakin tak sabar untuk bertemu dengan nya.

*****

Author pov

Devina sudah merapikan rumah sebersih dan seteratur mungkin. Hari ini pun ia sudah membeli makanan ringan dan minuman segar untuk menemani dia dan kak Angga hari ini. Setelah ujian semester 3 yang ia lalui, entah kenapa ia masih belum merasa tenang. Bukan karena hasil ujiannya. Namun sebenarnya karena hari ini. 

Selama seminggu, ia berpikir tentang hubungan abu-abu yang ia miliki saat ini dan kak Angga. Ia bingung apa yang harus ia lakukan, apakah semua harus dihentikan? atau dijalani secara diam-diam? Namun sampai berapa lama? Sampai kapan ia menyakiti banyak orang termasuk dirinya sendiri? Maka dari itu setelah perenungan yang panjang, ia memutuskan untuk bertindak. Dan inilah hari yang ia nanti-nanti.

Hidden Love.Where stories live. Discover now